Delapan

8 3 0
                                    

TANIA

"Ayolah Tan, cuma sekali doang"

"Gue nggak mau wen! Lo aja sana, dihukum itu tak semanis jatuh cinta wen!"

"Sa aeh sumarto!, pokonya ikut!"

"Gue nggak mau wen!"

"Kenapa?" Tanya Banu yang tiba-tiba angkat bicara.
"Ini, dipaksa buat bolos" Banu hanya menatap datar dan mengangguk-angguk nggak jelas, terus dia malah milih pergi ninggalin kita berdua. Gue kira Banu bakalan belain gue. Taunya nggak. Dasar SUMATO.

Gue langsung ninggalin Wendy sendirian di koridor dan lebih memilih mengejar Banu.

"Ba, kok lo cuma ngangguk-ngangguk AJA tadi sih!" Tanya gue Sambil menepak bahu Banu sedikit kasar.

"Terus?"

"Ya bantuin, biar Wendy nggak maksa-maksa gue lagi"

"Emang lo siapa gue?" Seketika gue diem. Ga berkutik. Gue langsung manyunin mulut gue kedepan.

"Jangan makan manusia habis ini"

"Maksudnya?"

"Bibir lo ngeri"

Gue tambah kesel Dan langsung ninggalin Banu.

Setelah 30 menit upacara, banyak siswa dan siswi yang berhamburan Pergi ke kantin. Ada juga sebagian yang langsung tepar didepan kelasnya padahal Gurunya Berada dihadapannya. Sungguh barbar SMAN Tribuna ini ya. Sementara gue lebih memilih ke kelas dengan gaya santuy. Setelah Sampai dikelas, temen gue hilang.

Wendy.

Siapa lagi kalau bukan Wendy. Gue liat di kolong bangkunya ada Kertas. Gue baca, isinya.

Untuk Tania tercinta muach muach

Gue lagi bolos ni, kalo mau ikutan kesini aja. Lagian kata ketua kelas kita jamkos 3 jam. Rugi kan ngga ngapa-ngapain. Kalo mau kesini lo ke belakang sekolah aja, disana kan ada gudang ga kepake tu. Nah lo masuk aja disana bakalan ada temen gue dari kelas Bahasa, namanya Ghea. Dah y, mls ni gue nulis buat lo.

Gue tunggu.
Wendy cuntak.

Sebenarnya gue ngga mau kesana. Cuma gue kepo aja gitu. Tapi gue masih nggak percaya bakalan jamkos 3 jam soalnya kan gurunya nggak pernah nggak masuk.

"Yo masa iya jamkos 3 jam?" Tanya gue ke Rio si ketua kelas.

"Enggak, lo kata siapa?"

"Kata Wendy"

"Itu mah gue boongin dia aja"

Denger kata itu gue langsung lari keluar dan menuju tempat dimana Wendy Berada. Gue kasian aja sama dia, nanti kena hukum lagi. Setelah gue telusuri tempat yang Wendy bilang, akhirnya gue nemuin. Disana gue liat ada cewe. Ya, mungkin dia Ghea.

"Ehh, disini ada Wendy?"

"Ohh Lo temennya ya? Yaudah masuk sana"

Gue langsung masuk. Dan disaat gue masuk bau asap rokok udah masuk di ke dalam hidung gue. Pokoknya gue paling sensitif sama asap rokok kaya gini. Bawaanya pengen mukul orang mulu.
Ternyata di gudang lama ini banyak juga anak-anak yang memilih bolos dari pada mengikuti pelajaran. Gue melihatnya kasihan karena mereka seperti nggak ter-urus sama orang tuanya. Ada juga yang mabuk-mabukan. Sekolah apaan ini. Mending keluar pindah ke SMAN Ramayana kan enak. Udah pinter-pinter, cogan-cogan lagi.

Eh.

Ini kan sekolah gue juga.

"Wendy!" Nggak lama menyusuri tempat ini gue akhirnya nemuin Wendy.

"Wen, ayo balik ke kelas nanti nggak ada jamkos"

"Serius lo?"

"Yaiyalah, Tadi Rio cuma Berjanda"

"Canda tolol,ya kali Rio janda"

"Serah aku lah mulut-mulutku juga, tamboklah handam dapat duit aku"

"Bacot, udah kita disini aja. Bilang aja dari kamar mandi"

"Kamar mandi apaan sampe 3 jam bujank"

"Udah ah lo bacot"

"Yaudah terserah lo aja, gue mau ke kelas"

Dan pas lagi gue balik, gue kaget. Tiba-tiba Banu udah ada di depan gue. Gue mencoba untuk tidak memperdulikan Banu gue langsung lewatin dia. Dia cuma ngelirik sinis dengan keberadaan gue.

🌷🌷🌷

Keesokan harinya gue masuk seperti biasa, disaat gue duduk, 3 cewek dateng ke arah gue dengan logatnya yang sok-sok-an.

"Heh lo!" Ucap salah satu cewek itu dengan menunjukkan telunjuknya Sampai nempel ke hidung gue.

"Apa? Nggak usah nunjuk-nunjuk gue nggak ada upil! " Lawan gue sambil menepis tangannya itu.

"Ngelawan lo ya!" Ucap cewek yang Berada di tengah-tengah. Ngerasa gue nggak ada masalah, gue berdiri. Dan saat gue berdiri, 3 cewek itu sebahu gue. Akhirnya gue cuma ketawa terbahak-bahak.

"Ngapain nangis-nangis!" Ucap cewek disebelah kanan cewek tengah.

"Itu ketawa bego!" Lanjut cewek yang Berada di sisi kiri dan ditengah sambil menjitak kepala si cewek yang Berada di sisi kanan. Akhirnya gue langsung Berhenti ketawa dan memasang muka datar.

"Mau kalian apa?" Balas gue horror.

🌷

Saragreta Ciendy

Ig: @srgrtcndy.

Normal GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang