Lima

20 3 1
                                    

TANIA

Sekarang gue lagi santai-santai aja di kamar karena gue baru habis pulang sekolah.

Ting!

Ada notif di handphone gue, tapi gue males mau buka. Palingan cuma Wendy.

Ting!, Ting!

"Siapa sih" dan ternyata orang yang nggak gue simpen kontaknya.

LINE

15.06
Added /bloked.

Rakaazkamar:tan?
gue Raka
invite ye

Add confirm.

Necia: Iya udah Kok, btw lo kok bisa dapet ID Line gue?
Rakaazkamar:Wendy
Necia:oh wendy
Rakaaz:lo ngapain tan?
Necia:santai aja sih
Rakaazkamar:yaudah deh lanjutin, nanti gue chat lo lagi
Necia:oke

"Singkat, padat, dan jelas" gumam gue lalu menaruh kembali handphone gue. Nggak lama juga gue langsung tertidur lelap. Semoga aja nggak tidur selamanya ya kan.

🌷🌷🌷

"Dek, bangun" seketika mata gue melihat kakak gue.
"Anghh"
"Jangan ngedesah bego bangun"
"Apaan si kak"
"Udah jam tujuh malem, lo nggak mau makan?"
"APA?" gue langsung ngelirik jam digital yang ada disamping tempat tidur gue. Dan yah, bener kata kakak gue. Mungkin gue nyenyak banget sampai bangun jam segini.

"Kalau mau makan ke bawah aja"
"Ibu mana?"
"Keluar sama papa"

Gue langsung beranjak ke kamar mandi, ya walaupun udah malam gue harus mandi. Badan gue udah busuk geng. Setelah beberapa menit gue mandi, gue langsung pakai piyama dan menuju lantai bawah.

Gue melihat kakak gue yang berbaring di sofa sambil memainkan game kesukaannya, apa lagi kalau bukan Pou.

"Lo nggak makan kak?"
"Udah tadi"

Gue langsung ngambil piring dan gue ngambil spaggheti. Tak lupa gue kasih saos khusus biar rasanya enak. Gue langsung beranjak duduk di dekat kakak gue. Eh iya bay the way nama kakak gue Leon.

"Minggir kak" dan kakak gue langsung beralih posisi menjadi duduk.
"Habis makan kita nonton"
"Hah?, beneran kak? mau nonton apa emang?"
"Kesukaan lo"
"Kesukaan gue banyak kali"
"Udah diem, cepet makan" gue langsung melahap spaggheti yang ada di tangan gue.

"Udah, yok kak"
"Lo mau nonton pake piyama?"
"Ya enggak lah, tungguin gue"
"5 menit" gue menghela napas pelan lalu pergi ke kamar gue.

Gue ngambil dress hitam di atas lutut tapi nggak terlalu pendek juga sama sepatu fladeo putih. Sisanya gue cuma membiarkan rambut gue terurai dan sedikit make up natural. Setelah ngerasa gue siap, gue langsung turun ke bawah. Dan..

What?!!

Ini kakak gue?!

Gila gila!!

Udah kaya haji bolot ae pake tidur segala.

"Kak bangun katanya mau nonton"
"Enghh"
"Kak ih!"
"I--" setelah sadar kak Leon sedikit terkejut melihat penampilan gue. Cantik? Ya gue emang cantik karena kebanyakan yang bilang begitu jadi gue biasa aja. "Ayo cepet pake bengong lagi!" Dorong gue kasar, "iya-iya"
"5 menit" akhirnya dia mendengus kasar dan gue tersenyum kemenangan disaat dia seperti itu. Karena apa?, biar dia ngerasain apa yang gue rasain.

Di bilang juga 5 menit tapi dia baru 2 menit langsung keluar kamar dengan gaya yang kekinian. Menurut gue itu pasaran karena gayanya udah di pake sama banyak orang.

"Cih" ledek gue, "Apaan lo? Terpesona sama ketampanan gue?" Oh tuhan kenapa gue punya kakak gini amat, tapi ya gue harus bersyukur karena segini-gininya kakak gue dia pernah baik sama gue meskipun setiap hari ngebully- bully gue mulu.

"Gaya lo pasaran! Enek gue liatnya"
"Sirik saja kamu sayang"
"Najis"
"Hayu berangkat beib" tiba-tiba kak Leon langsung menarik tangan gue untuk digenggam-nya. Gue udah ngeronta-ronta buat lepasin, tapi hasilnya nihil. Kekuatan dia lebih gede dari pada tubuh mungil gue ini. Biasa lah ya orang cute.

"Kita naik apa?" Tanya gue yang yamerhatiin kak Leon lagi ngebuka garasi. "Mobil"
"Kenapa kalau motor?"
"Ntar lo masuk angin"
"Gue udah kebal kali"
"Nggak ada manusia yang kebal"
"Terserah lo deh!" Gue pasrah apa yang di lakuin kak Leon. Dan akhirnya gue nunggu di gerbang. Nggak lama juga kak Leon dateng dan bawa mobilnya. "Ayo masuk, lo mau nemenin nyamuk matung disitu?"
"Ya enggak lah! Ini yang nutup gerbangnya siapa!" Dia cuma manggut-manggutin dan nungguin gue sampai gerbangnya tertutup rapat. Gue langsung masuk ke mobil dan kak Leon langsung jalan.

Di perjalanan kita biasanya ketawa-ketawa nggak jelas, nyanyi-nyanyi nggak jelas. Ya udah kaya saudaranya orang gila. Beberapa menit menuju Bioskop akhirnya sampai juga.

"Mana tiketnya kak, biar gue yang ngasih"
"Udah gue aja"
"Gue!"
"Nggak ada penolakan"
"Tai lah tai" kesel gue, punya kakak gini amat. Nggak ada untung-untungnya. Dan ini masih jam 19.10 kurang 20 menit lagi kita masuk. Gue lebih memilih nunggu di depannya aja biar kalau masuk jadi gampang.

Dan pas gue duduk didepan gue ada.. Yap, kulkas berjalan.

🌷

Saragreta Ciendy.

Ig=@srgrtcndy

Normal GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang