"HAPPY BIRTHDAYY!!!" kalimat itu yang menemani perjalananku seharian ini. Lelahku seakan terbayarkan dengan kesenangan dan kebahagiaan di hari ini.
Sesudah kesenangan terjadi di sekolahku, SMA NUSA BANGSA kebahagiaanku kembali terulang setelah ku pulang ke rumah. Yap, keluarga ku menggelar acara dinner dengan beberapa orang. Bukannya ku ke kanak-kanakan, tapi ini adalah ulang tahun ke 17-ku, Sweet Seventeen.
Kenalkan, namaku Ricky. Anak satu satunya dari pasangan Suami-Istri yang sangat bahagia. Di Keluargaku aku bisa disebut dengan anak yang 'di'manja. Jujur aku bosan dengan keadaanku yang dimanja ini. Aku ingin bebas seperti anak yang lain, yang pergi tanpa di hubungi orang tua. Bukannya ku tak sayang orang tuaku, aku hanya ingin menikmati kesenangan remaja ku dengan bebas. Tapi aku mempunyai sahabat yang selalu setia menemaniku dan sabar menghadapi ke egois-anku ini.
"Happy birthday Ricky! Om ga nyangka kamu udah gede aja udah 17tahun gini. Om bawa ini buat kamu" Ucap omku sambil membawakan boneka laki-laki tak berambut dan mata berwarna merah ke hitam hitaman bagaikan boneka horror yang selalu ada di film film. Sejujurnya hati kecilku benci kalau aku diberi boneka. Tidak sama dengan cowok cowok lain yang di hadiah ulang tahun nya di belikan Sepatu, Jam Tangan, Jaket Jeans dan lain lain.
"Om beli ini di singapore. Om inget pas kamu umur 6 tahun pengen banget sama boneka laki laki yang gaada rambutnya" Tambah Om yang semakin membuat aku kesal. Dalam hatiku berkata "ITU UMUR 6 TAHUN OM! SEKARANG AKU 17 TAHUN! GA BUTUH BONEKA!" tapi memang aku telah diajarkan dalam keluargaku untuk menjaga pendapat buruk dalam hati saja.
"Makasih om, aku simpen ya bonekanya" ucapku dengan perasaan munafik.
"Iya rick, simpen ya siapa tau itu hadiah terakhir om yang om kasih ke kamu" jawab om
DULU, aku memang dekat sekali dengan om dan om memang sangat memanjakanku pada saat itu. Tapi ya seperti perkataanku tadi, aku ingin menikmati masa remaja ku dengan kesenangan ku dengan teman teman.
"Aku simpen dulu ya om boneka nya" sambil membawa boneka dan langsung berjalan ke kamar ku untuk menyimpan boneka itu. Awalnya aku memang tidak ada rasa curiga sedikitpun dengan boneka tersebut. Yang tergesit di fikiran ku hanya kekesalan ku karena aku dikasih boneka bukan jaket jeans,sepatu atau lainnya.
Singkat Cerita,
Jam Dinding Menunjukan waktu 22.45WIB Aku segera beranjak ke tempat tidur untuk beristirahat dan melanjutkan kegiatan besok.
Aku pejamkan mataku sambil menarik selimut menutupi seluruh tubuhku. Tapi entah kenapa aku sangat sulit untuk tertidur. Ku buka mataku, ku lihat sekelilingku. AC kamarku menunjukan 16°. Boneka pemberian omku masih tersimpan rapih di meja belajarku, punggung yang menempel pada dinding dan kepala yang menunduk ke bawah karena bagian leher boneka ku sudah sedikit gores saat perjalanan pulang om ku dari singapore ke indonesia.
Ku menoleh ke arah jam dinding, waktu saat itu menunjukan jam 23.15WIB sambil ku paksa menutup mataku kembali. Dan akhirnya diriku pun tertidur. Tapi entah kenapa tidurku kurasa tidak nyenyak
Aku berada di satu bangunan tua yang beratap seperti sudah roboh dan dengan keadaan yang kumuh dan "horror" Aku memperhatikan sekelilingku, kulihat di pojok sebelah tanaman besar yang sudah tak terurus ada boneka pemberian om yang seakan memanggilku. Tatapan mata yang mengandung banyak makna, tangan yang sudah lagi sepasang alias tangan kirinya yang hilang dan tangan kanan yang berlumuran darah. Kulihat kapak di samping sebelah kanan boneka tersebut yang berlumuran darah di bagian runcingnya.
Entah ada apa yang memberanikanku untuk mendatangi boneka tersebut. Aku ambil boneka tersebut, kucium baunya. Seperti bau seorang mayat bayi hasil aborsi. Kulihat baik baik matanya. Dan entah kenapa tiba tiba...
"I WILL KILL YOU!!" boneka itu berteriak keras dan secara refleks aku melempar boneka tersebut jauh jauh.
Ternyata, kejadian itu hanya mimpi buruk. "Aku benci mimpi itu, Aku benci boneka itu, Aku benci omku!!" aku berteriak seakan melampiaskan semua kebencianku.
Aku menoleh ke arah jam, jam sudah menunjukkan waktu kurang 15 menit dari waktu masuk sekolahku. "ARGHHHH!!" sedangkan waktu perjalananku ke sekolah adalah 30 menit. Belum lagi waktu untuk aku bersiap siap 10 menit. "ARGHH!! Boneka ini emang bener bener bikin sial! gue benci!" Kataku dalam hati,
Setelah ku menoleh ke arah jam, aku alihkan pandanganku ke boneka pemberian om ku. Masih dengan posisi yang sama seperti pertama kali aku menyimpannya. Dan masih dengan anggota tubuh yang lengkap. Dan masih dengan 'kelucuan' nya itu.
Dengan tidak memperdulikan berapa waktu perjalanan ke sekolah dan waktu untuk bersiap siap aku langsung mandi dan segera bergegas dan langsung berangkat ke sekolah menggunakan mobil peninggalan ayahku yang masih terawat dengan baik.
Jam 07.53 WIB aku sampai disekolah. Dengan menguatkan mentalku aku masuk dan salam kepada satpam sekolahku. Dengan senyuman yang ikhlas satpam bertanya "kenapa kesiangan rick? gak kaya biasanya hehe" karna aku terburu buru aku tidak menjawab pertanyaan satpam tersebut dan langsung berlari masuk ke kelas.
Dengan memasang muka tanpa dosaku ini, aku mengetuk pintu kelasku dengan mengucapkan "maaf bu telat" kepada Bu Rina. Bu Rina terkenal dengan sifatnya yang sangat baik kepada murid dan bu rina langsung mempersilahkan aku duduk dan tanpa menghukumku.
Dengan tergesa gesa aku duduk dan membuka resleting tasku ingin mengambil buku pelajaran entah kenapa aku melihat BONEKA PEMBERIAN OM KU!! Aku bingung,aku pasrah. Dengan nafas yang ter engah engah aku mengamil buku pelajaran dan menghiraukan boneka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Doll
HorrorOm ku membawakan hadiah ulang tahun ku sebuah boneka laki laki dari Singapore. Aku benci pemberian om ku kali ini!! Boneka ini selalu membuat aku menjadi sial! AKU BENCI! Perlahan lahan boneka ini merebut nyawa orang orang didekatku.. Mengambil semu...