Hope Not

3.9K 282 22
                                    

Sejak kejadian cidera Jennie,, sekarang Jennie dan Lisa menjadi akrab, hampir di setiap ada kesempatan Jennie dan Lisa sering makan siang bersama,, bahkan kerja kelompok pun jika memungkinkan Lisa dan Jennie akan menjadi satu kelompok berikut dengan Irene dan Somi. Mereka yang awalnya tidak yakin kalau Jennie dan Lisa bisa seakrab ini.. tapi kenyataannya Jennie selalu memiliki cara agar Lisa memperhatikan Jennie.

*

*

*

Hingga suatu hari, mendekati ujian akhir semester.

"Lisa.. nanti pulang bareng aku ya.. naik kendaraanku aja, ajari aku pelajaran dance tadi, ada beberapa detil yang aku masih lupa" pinta Jennie.

"Oke, Jen. Nanti aku ijin eomma-ku dulu"jawab Lisa.

"Telpon dari rumahku aja kayak biasanya.. alaaah kayak gak pernah main ke rumahku aja," mata kucing Jennie seperti menggoda. "Uhm... baiklah" jawab Lisa sambil tersenyum

*

*

*

Pulang sekolah di rumah Jennie, setelah mereka makan siang yang kedua kalinya, dan kali ini Lisa diajak Jennie untuk masuk kamarnya.

Lisa PoV

Ya Tuhan.. gak nyangka banget. Awalnya kukira Jennie yang gak akan mau bergaul sama aku bahkan sekarang ini udah beberapa kali dia minta aku buat main ke rumahnya. Tapi sebenernya aku seneng banget sih... secara Jennie populer dan gak nyangka aku bisa diminta buat ngajari. Padahal juga kalo mau dia bisa minta guru buat les privat di rumahnya.

"Jen,, by the way, kenapa sih kamu gak cari guru privat? Kamu jangan salah persepsi ya.... ehmmm... Bukannya aku gak mau ajari kamu.. ya aku pengen tahu aja sih" tanya Lisa agak ragu

Jennie tersenyum mendengar pertanyaanku. "Pengen aja" jawabnya asal.

Aku yang mendengar itu merasa gemas. Aku tanya serius tapi jawabannya cuma seperti itu.

"Lisa.. sini deh.. naik ke tempat tidur..."ajak Jennie kepadaku.

"Heeeiii.. belum juga mulai belajar kok udah mau rebahan" godaku padanya.

"Ya gakpapa.. santai bentar.. kan habis makan juga.. ayo naik sini.."pinta Jennie kepadaku sekali lagi.

Aku pun agak sungkan mau menaiki tempat tidur Jennie. Aku masih ragu apa ini mimpi atau nyata. Karena kamar Jennie sangat bagus dan mungkin lebih bagus daripada di hotel, yang aku sendiri belum pernah ada di kamar sebagus dan seluas ini sebelumnya.

Aku dan Jennie sama-sama rebahan di atas tempat tidur Jennie. Tiba2 Jennie memiringkan badannya ke arahku. Entah kenapa aku yang aneh atau bagaimana.. kenapa aku deg deg an ya Jennie melihat ke arahku?

"Uhm.. Lisa.. kamu pernah gak suka sama seseorang?" Tiba tiba Jennie mengajukan pertanyaan itu.

Aku yang sebenarnya kikuk mencoba menghilangkan grogi ku dengan cara meraih boneka yang ada di pinggir ranjang Jennie.

"Hehe.. kenapa kamu tiba2 tanya gitu Jen?"balasku.
"Ya gakpapa Lisa.. pengen tahu aja"balas Jennie sambil tersenyum simpul

"Ada sih.. tapi aku gak tahu apa dia suka aku juga atau ndak.." jawabku sambil memainkan boneka anjing milik Jennie.

"Seperti apa ciri ciri orang yang kamu suka?" Tanya Jennie dengan nada yang lebih penasaran dari sebelumnya.

"Uhm... dia pintar.. baik... punya senyum yang menggemaskan.. tapi orang banyak yang mengira dia sombong.. apalagi kalau first impression" jawabku yang sebenarnya aku takut kalau Jennie tahu siapa orang yang aku maksud.

Jenlisa... You are my rival, will you be my partner? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang