Bab #03

1.7K 60 1
                                    

Akhirnya update juga hihi^^ Semoga suka^^
Happy Reading❤

_______________________

"Cowok aneh!" Batin Ira dan tatapannya masih menatap punggung Daniel yang kian menjauh.

Ira pun langsung pergi dan memilih memakan bekal yang ia bawa dari rumah.

__

Akhir nya bel sekolah berbunyi pertanda kbm sudah habis dan para penghuni Ipa 1 sudah mulai mengosongkan kelas.

"Ra lo mau bareng nggak?" Tawar Clara.

"Lain kali aja ya Clara, Ira pulang sendiri makasih" Tolak Ira.

"Selow aja. Tapi bener ya lain kali lo harus bareng gua, yaudah bye Ra" Clara langsung meninggalkan Ira sendirian di kelas.

Setelah selesai membaca novel Ira langsung membereskan peralatannya. Dan tiba tiba ia tersentak kaget karena ada seseorang di ambang pintu.

"Lo belum pulang?" Ira langsung menoleh ke ambang pintu dan mendapati laki laki itu lagi, sial memang.

"Ini juga mau pulang" Ira segera melanjutkan membereskan peralatannya dan beranjak dari tempat duduknya.

Daniel menatap Ira dari atas sampai bawah.

"Lo Ira kan?" Ira melirik ke arah Daniel sekilas.

"Hmm"

Daniel langsung pergi begitu saja.

"Tijel!" Umpatnya pelan takut Daniel mendengarnya.

Setelah selesai Ira langsung keluar. Ia memesan ojek online karena ojek yang biasa mengantar jemputnya sedang berhalangan. Lalu menunggu di halte sekolah.

Tanpa ia sadari sedari tadi ada laki laki yang duduk di sebelahnya.

"Hai" Kata laki laki berkulit hitam manis itu.

"Eh hai" Ira tersenyum canggung karena tidak mengenalnya.

"Faiz, dari kelas 11 Ips 2" Laki laki yang di ketahui bernama Faiz itu mengulurkan tangannya.

"Ira, 10 Ipa 1" Ira membalas uluran tangannya.

"Oh adek kelas toh! Gue kira kita seangkatan. Lagi nunggu jemputan hm?"

"Iya kak, nunggu ojek" Ojek yang di pesan Ira pun datang.
"Eh duluan ya kak!"

Faiz membalas dengan senyuman.

Faiz juga termasuk list cogan, cuman masih di atas Daniel. Kulitnya hitam manis, jika tersenyum akan memperlihatkan lesung pipitnya di kanan dan di kiri.

__

"Akhirnya rebahan! Capek juga ya nyamar jadi culun seharian dan bahkan gue harus tiga tahun kaya gini"

Kreett.

Suara pintu terbuka dan memperlihatkan seorang laki laki yang masih menggunkan jas dan kemeja.

"Papah!" Teriak Lea sambil memeluknya.

"Gimana sekolahnya? Seru?" Jawabnya sambil mengelus rambut putri kesayangannya.

"Sama aja, cuman suasananya yang beda"

"Makan dulu sana nanti anak papah jadi kurus lagi"

"Emang Lea gendut ya?" Lea menatap tubuhnya dan mengerucutkan bibirnya.

"Udah ayo buru makan" Pak Hardi geleng geleng melihat anaknya sambil pergi meninggalkan Lea.

Lea menuruni tangga dan pergi ke dapur untuk mengisi perutnya yang sejak tadi sudah berbunyi.

"Hai bibi!" Sapanya pada Bi Inam, asisten rumah tangga yang menjaga rumah keluarga Lea di Jakarta.

"Eh non, mau makan? Bibi udah siapin ayam kecap kesukaan non Lea"

"Wahhh!" Lea langsung buru buru naik ke atas meja makan dan mengambil porsi nasi yang banyak.

"Dikit dikit atuh non.. Nanti kalo udah habis baru nambah lagi" Bi Inam tersenyum sambil membawakan ayam kecap ke meja makan.

"Eh iya atuh bi.. Abisnya kalo dikit dikit tanggung hehe"

"Yaudah atuh bibi ke belakang dulu ya non"

Lea membalas dengan anggukan dan melanjutkan makannya dengan lahap.

__

"Duhh kacamata gue mana ya!" Lea mengacak acak kamarnya mencari kacamatanya.

Ia melihat kacamatanya tergeletak di kolong kasurnya dan langsung ia ambil.

"Nahh dari mana aja lo!" Lea langsung memakainya dan tak lupa menguncir rambutnya.

Lea yang sudah berubah jadi Ira langsung turun ke bawah untuk berpamitan.

"Bi Ir-eh Lea pamit ya" Ia menyalami Bi Inam dan mengambil dua lembar roti juga susu kotak untuk sarapan.

"Sarapannya di rumah aja atuh non"

"Tanggung bi! Biar cepet" Ira langsung pergi menaiki ojek langganannya.

15 menit berlalu tak terasa ia sudah ada di depan gerbang sekolahnya.

"Dadah mang jae!" Ira melambaikan tangannya pada tukang ojek tadi yang bernama mang Jaenudin dan biasa di panggil mang Jae oleh Ira.

Di sepanjang koridor sekolah banyak pasang mata yang memandang Ira dengan tatapan.. Yahh.. Taulah.

Kalo gue gak culun mungkin tatapan itu akan berubah dengan tatapan iri ataupun kagum. Batinnya.

Tiba tiba ada tangan yang merangkul di bahunya.

"Clara! Ngagetin aja tau"

"Lebay"

Saat mereka menaiki tangga tidak sengaja berpapasan dengan Daniel. Daniel menatap Ira dengan muka datarnya hingga tatapan mereka kini bertemu.

Ira membuang mukanya dan langsung buru buru menaiki tangga.

"Pelan pelan dong Ra! Gue lagi enak enak liatin cogan"

Ira hanya mendengus kesal karena otak orang yang baru saja menjadi temannya tidak jauh dari kata cowok.

Mereka langsung masuk kelas karena sebentar lagi KBM akan di mulai.

Tak terasa 3 jam belajar dan akhirnya jam yang ditunggu para siswa pun tiba, istirahat.

"Kuy!" Clara berdiri dari bangkunya dan mengajak Ira untuk mengisi perut.

Ira menerima ajakan Clara kali ini karena ia juga butuh asupan tenaga untuk otaknya.

Clara langsung memilih dua bangku yang kosong untuk mereka berdua.

"Ira aja yang pesan. Clara mau apa?"

"Emm.. Siomay sama es teh deh" Ira langsung menuju tempat makanan yang ia ingin beli.

Brukk

Saat berjalan tiba tiba ia menabrak seseorang.

Sial! Dua kali. Batinnya.

"Aduhh!" Ucapnya. Dan saat ia melihat siapa yang menabraknya..

"Heh cupu! Kalo jalan tuh pake mata! Liat baju gue kotor kan"

___

Tq for reading❤
Siapa hayo yang di tabrak Ira? Kali ini bukan Devano :v
.
Garing yakan ceritanya? Emangg:(
Btw up nya gajadi 1k udah greget duluan mencet publish xD
See ya:3

Psstt... jangan lupa tinggalkan jejak.


The Most Wanted Boy Vs Fake A Nerd Girl [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang