Kim Taehyung, atau yang biasa dipanggil V tengah berjalan santai menuju kamar asramanya. Gaya berjalannya terlihat lebih cool dengan tangan yang dimasukan ke saku dan Headphone melingkari lehernya. Pandangannya datar, dingin dan tajam.
Sesekali V berpapasan dengan penghuni kamar lain yang hendak keluar, maklum malam minggu. Sementara V sendiri lebih memilih membunuh waktu dengan game. Oh ya, asrama ini punya jam malam, yaitu pukul 22.00. Jadi, jika kamu terlambat kamu akan mendapatkan sanksi keesokan harinya.
Kamar dilantai 3 dengan nomor pintu 44 adalah tempat V dan 2 orang temannya tinggal selama mengenyam pendidikan di Seoul. Baru saja V hendak membuka pintu namun, pintu kamar sebelahnya terbuka lebih dulu. Pak Han keluar dari dalamnya sambil dipenuhi alat kebersihan. V mengernyit, setaunya kamar 45 yang terletak disebelahnya ini kosong. Pandangan V dan pak Han bertemu, pak Han melempar senyum ramah yang dibalas V dengan senyum kecilnya. V tidak terbiasa untuk berekspresi.
Rasa ingin tahunya membuncah "Anda baru saja membersihkannya pak Han?"
Pak Han tersenyum "Ya. Akan ada yang menghuninya segera"
V mengangguk paham, itu memang satu-satunya alasan logis yang ada
"Kalau begitu saya duluan" pamit pak Han yang dibalas anggukan oleh V
V pun memasuki ruangannya. Diatas kasur, seseorang sedang tiduran sambil membelakangi V. Ia tidur diranjang single. Dalam setiap kamar asrama terdapat satu ranjang single dan satu ranjang bertingkat. Setiap kamar hanya dihuni 3 orang.
Lelaki itu berbalik, berhadapan dengan V tetap dalam posisi berbaringnya. Rambut pirangnya tampak sedikit berantakan.
"Kau sudah kembali?" Tanyanya sambil merenggangkan badan
"Aku bawa pesananmu, Sehun" ucap V sambil meletakkan kantong plastik diatas meja
Lelaki yang dipanggil Sehun itu berdiri. Menampakkan tubuhnya yang jangkung dengan bahu lebar yang terlihat nyaman. Sehun mengusak wajahnya sebentar
"Thanks" ucapnya sambil berlalu menuju kamar mandi, membersihkan diri tentunya.
V duduk tenang didepan komputernya, bersiap memulai petualangan digital. Sehun pun telah duduk santai sambil memakan roti dan menyeruput kopinya yang masih mengepulkan asap. Keadaan ruangan sunyi, sesekali diisi oleh efek suara dari game yang dimainkan V
BRAKKKK!!
Namun semuanya terpecah oleh suara debuman keras, sepertinya sesuatu telah jatuh kelantai. Sehun dan V menampakkan raut terkejut, bahkan Sehun hampir saja tersedak rotinya. Mereka bertukar pandang
"Akan ku lihat" ucap Sehun yang telah berdiri dari duduknya. V nampak menganggukkan kepala ringan
Sehun membuka pintu dan melongokkan kepala keluar. Begitu menyapu pandangan kearah kiri, Sehun melihat seorang namja tengah berjongkok untuk memunguti barang-barangnya yang berceceran. Sesekali mulut namja asing itu terdengar bergumam
"Ehem!" Deheman yang disengaja itu membuat sang namja menoleh kearahnya dengan kecepatan ekstrim. Sehun meringis ngilu, apa lehernya baik-baik saja. Namja tersebut cepat-cepat berdiri, berhadapan dengan Sehun.
Sementara itu, Sehun sepertinya sudah kehilangan rohnya. Ia terbengong tampan. Namja didepannya ini sungguh menakjubkan. Kulit wajahnya begitu mulus bahkan glowing, punya sepasang mata puppy yang polos, hidung mungil nan mancung, pipi berisi yang seolah berteriak minta dicubit dan jangan lupakan bibir ranumnya yang nampak kenyal dan lembut. Apakah dia memang namja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Boy Next Door ( DISCONTINUED)
FanfictionCerita ini tidak dilanjutkan Mohon maaf dan terima kasih untuk semua yang telah mendukung sampai sejauh ini🙏🙏❤