One ; Meet You

18 6 0
                                    


"Terkadang hidup sebercanda itu"

Minggu, 24 November 19

Di koridor menuju ruang guru banyak siswa yang berbisik mengenai anak baru itu.

Dia siapa ya. Keren

Kayaknya anak baru tuh, lumayan buat di gebet.

Itu yang sama Gita siapa ya?

Liat deh, cool nggak tu anak.

Bad boyy, huhuhhu

Kira-kira seperti itu bisikan siswa yang nyaris terdengar oleh Gita.

"Ini anak baru itu ya? Abi?" Ternyata didepan ruang guru ada Bu Nina, mungkin dia sedang memang menunggu Abi.

"Iya bu" jawab Abi singkat

"Saya wali kelas kamu. Tapi kayaknya Ibu nggak bisa nganterin ke kelas. Nanti untuk perkenalan kamu bakal dibimbing oleh guru yang mengajar jam pertama" jelas Bu Nina. Sepertinya Bu Nina memang sedang tergesa-gesa saat ini.

"Iya Bu" jawab Abi singkat

"Nah kamu kelas 10 MIPA 4, kebetulan deket sama kelasnya Gita. Yaudah kamu dianterin Gita aja. Ibu pergi dulu ya" ujarnya dan langsung pergi menuju parkiran. Kedua orang yang tadi berbicara dengan Bu Nina hanya mengangguki dan tersenyum.

"Yaudah bareng aja, bentar lagi juga mau be--"

Kring.... Kring...

"Bell" lanjut Gita yang ucapannya terpotong tadi dan di angguki oleh Abi.

'Tembok' kata itu terlintas di pikiran Gita karena dari tadi Abi hanya mengangguk saja. Mungkin seperti itu rasanya jika kita berhadapan dengan orang bermuka datar. Huhh.

Saat didepan kelas MIPA 4 ternyata disana ada Ibu Reni dan kelihatannya dia sedang menunggu Abi.

"Nah ini kelas lo" kata Gita memecah keheningan

"Oke, thanks" jawab Abi sambil memasukan ponsel kedalam sakunya. Dari tadi memang Abi hanya memainkan ponselnya saja.

"Hm" sambil tersenyum

▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Jam pertama dikelas, Gita disibukkan dengan latihan soal matematika yang sangat menguras otak dan tenaga. Entah berapa banyak buku coretan yang dimilikinya. Dia memang tergolong anak yang rajin dan berprestasi disekolah, tidak heran jika dia banyak dikenal oleh warga sekolah. Apalagi sejak dia menjabat sebagai Wakil Ketua Osis.

"Git, tadi beneran lo barengan sama anak baru MIPA 4?" Tanya Chika yang dari tadi selalu dia tanyakan pada  Gita temannya itu.

"Iyaa Chikaa. Perasaan dari tadi lo nanya itu terus" jawab Gita sambil mengayunkan kakinya menuju kantin

"Nahh, duduk tempat biasa ya. Tuh lagi kosong" ujar Mute sambil menunjuk meja kantin yang strategis.

Sebenarnya nama Mute itu Mutiara Rahma. Tapi entah sejak kapan dia dipanggil Mute. Dia juga tidak keberatan atas panggilan itu.

Saat sampai dimeja, Chika langsung mengambil alih untuk memesan makan ke Mang Yayan.

"Gue mau ketoko roti nyokap lo Git, pas pulang sekolah. Mau pesan kue tar buat adik gue ulang tahun. Kalian bisa nemenin ga?" Tanya Mute.

"Gue nggak bisa Mut, ada rapat entar. Oh ya sekalian bilangin sama nyokap gue, kalo gue pulangnya agak lambat" jawab Gita sambil mengaduk minuman yang dipesannya tadi dan di'iya'kan oleh Mute

MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang