The Dragon Prince Beloved Wife Is A Translator [Chapter 201-400] BOOK 2

Chapter 256

“Perubahan“

BERDERAK. 

Kursi yang terbuat dari kayu menciptakan suara ketika Chen berdiri dan duduk di kursi Li Shi Ying. 

Gerbong itu bergerak dengan kecepatan stabil tetapi karena jalannya agak bergelombang, gerakan Chen menciptakan suara CREAK .... lainnya. 

Chen meletakkan kaki Li Shi Ying di kursi agar bisa duduk di sebelahnya. Karena kereta itu cukup luas, jika hanya ada mereka berdua di dalam, masing-masing bisa tidur di dua kursi yang berbeda. 

Tapi Chen tidak bisa tidur tanpa memegang kelinci lagi sehingga dia membuat Li Shi Ying duduk dengan normal saat dia menariknya lebih dekat ke tubuhnya. 

GEDEBUK. 

Tubuh Li Shi Ying membenturkan dada Chen dengan lembut dan Chen tidak ragu untuk melingkarkan lengannya di pinggangnya, menguncinya di dalam pelukannya.

Dia tidak tahu apa perasaan ini, tetapi satu hal yang dia tahu pasti .... 

Dia tidak ingin kehilangan kelinci. 

Apakah itu karena dia adalah 'adik perempuannya' atau 'istrinya' .... dia tidak peduli. 

Yang dia inginkan sekarang adalah menahannya di lengannya, selama dia bisa. 

Chen memang merasa tidak aman sejak dia tahu bahwa saat dia bertarung dengan Feng Wang Zi, Li Shi Ying juga bertarung dengan sekelompok manusia. Jumlah itu bahkan menakutkan! 1000! 

Untung kelinci tidak kalah dalam pertempuran, kalau tidak ... ukh ... 

Chen menatap gadis yang sedang tidur sambil menyandarkan kepalanya di dadanya. 

Tubuhnya terasa panas .... 

Chen menggerakkan tangan kirinya dan meletakkan telapak tangannya di dahi Li Shi Ying dengan hati-hati, takut membangunkannya. 

Ah! Itu panas!

Saat Chen merasakan suhu tubuh Li Shi Ying, hatinya tiba-tiba terasa berat. 

Ini semua karena dia benar .... dia tidak bisa melindunginya sehingga dia jatuh sakit ... 

Chen membelai pipi Li Shi Ying dengan lembut ketika dia mulai berpikir ulang tentang apa yang telah dia lakukan selama ini. 

Dia adalah seseorang yang dikagumi di alam yang lebih tinggi. Dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan dan dia bahkan seorang putra mahkota yang berbakat. 

Tapi .... karena dia merasa melakukan apa pun yang dia inginkan adalah hal yang normal .... dia akhirnya membebani yang harus dia lindungi. 

Dia ... adalah yang terburuk ... 

Apa gunanya menjadi kuat jika yang bisa dia lakukan hanyalah membuat masalah untuk rakyatnya? Apa gunanya membalas orang-orangnya jika itu hanya membawa lebih banyak masalah bagi mereka? 

Seperti halnya dengan tiga keluarga besar di Negara Naga. Dia akhirnya menyeret Li Shi Ying, kelinci ke kekacauan yang ia buat. 

Dia berpikir selama dia ada di sana, tidak ada yang bisa menyakitinya tetapi ... dia bertarung dengan Feng Wang Zi dan membiarkan Li Shi Ying bertarung dengan 1.000 orang sendirian, hanya dengan bantuan binatang buas yang dikontraknya. 

Jadi ... benar apa yang Li Shi Ying katakan kepadanya sebelumnya ... bahwa dia terlalu ceroboh ... dia tidak memikirkan konsekuensi dari apa yang dia lakukan. 

Apakah ini ... benar-benar karakter yang cocok untuk menjadi kaisar masa depan ..? 

Satu kalimat ini menghantam pikiran Chen keras-keras dengan kesadaran. 

Ini .... mungkinkah kakeknya mengirimnya ke alam bawah ... karena dia ingin dia menyadari hal ini?

Dia memang yakin bahwa dia bisa menjadi kaisar yang baik lebih dari ayahnya karena dia mendapatkan semua yang diperlukan untuk menjadi kaisar. 

Dia punya kekuatan, dia punya otak, dia punya hati yang teguh. 

Tapi satu hal yang kurang ... itu pertimbangan orang lain. 

Dia hanya percaya pada dirinya sendiri, percaya bahwa semua yang dia lakukan adalah benar. Dia tidak pernah mendengarkan orang lain. 

Dan justru inilah yang menyeret kelinci ke kondisi ini. Harus bertarung dengan begitu banyak manusia hanya dengan pasukan kecil yang dimilikinya. 

Chen akhirnya banyak berpikir tentang perilaku masa lalunya. Tentang betapa ceroboh dan tak berotaknya dia. Tentang bagaimana pikirannya yang brilian disembunyikan karena sikapnya yang kejam. Tentang bagaimana tindakannya membahayakan kelinci bukannya melindungi dirinya.

Malam itu, sesuatu mulai mengubah naga yang keras kepala dan sombong. Ke arah yang lebih baik. 

Pagi berikutnya .... 

"Mm mmm ..." Tubuh Li Shi Ying terasa sakit di sana-sini meskipun dia percaya bahwa dia telah meletakkan beberapa selimut di kursinya untuk membuatnya halus. 

...? M N? Kenapa dia tidak bisa bergerak? 

Li Shi Ying masih tidak tahu bahwa dia sedang dipeluk dalam pelukan Chen sampai sekarang sehingga dia merasa aneh bahwa dia tidak bisa bergerak. 

Dia mulai menyadari ada sesuatu yang salah .... ketika dia melihat tangan di pinggangnya. 

....tangan? Apakah itu tangannya? Tapi kedua tangannya ada di sini ... 

Li Shi Ying melihat ke kursi kosong di seberang sini secara tidak sengaja dan tiba-tiba ... dia punya firasat buruk. 

Dia ingat Chen sedang tidur di kursi di kursinya jadi di mana dia ?!

Li Shi Ying hampir membuat dugaannya ketika dia mendengar suara terdengar tepat di belakang telinganya. 

"Mmmh .... jangan bergerak ..." Chen mengencangkan cengkeramannya pada Li Shi Ying saat dia masih mempertahankan posisinya. 

... E-eh? Eh? Suara ini .... bukankah ini ... CHEN ??? !!! 

K-kenapa dia di belakangnya ?????