Dunia jalanan dan night car racing itu sumber kebahagiaannya Jisung, harusnya sih udah, cuma itu.
Tapi setelah Jisung ngeliat Felix turun dari mobilnya kemudian jalan ngedeketin Jisung, hingga akhirnya mereka berdua tatap-tatapan dalam jarak deket...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Here is your bonus chapter! 🎉
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung baru aja bangun. Masih dengan muka bantalnya, cowok itu keluar dari kamarnya dan jalan ke dapur nemuin Felix yang lagi masak sarapan pagi itu.
"Mama mama! Telornya yang banyak ih punya Jiryung!"
"Ini udah banyak, kamu tau gak sih telor tuh sekilo mahal hah?" Felix nyubit gemes pipi gembil anaknya.
"Ya gapapa kan biar papa kerjanya makin rajin." Jawab Jiryung tanpa dosa.
Sementara Jisung yang udah duduk di kursi meja makan cuma masang muka males.
"Eh si papa udah bangun." Felix akhirnya sadar kalo suaminya udah muncul di dapur, cowok manis itu langsung ngambil secangkir kopi yang emang udah dia siapin dari sebelum Jisung bangun.
"Thank you, ma." Jisung narik pinggulnya Felix dan remes bokong istrinya itu, bikin Felix blushing dan langsung nabok tangan Jisung.
"Ada Jiryung ih, jangan macem-macem." Felix ngomel.
"Salah sendiri, makin semok aja tuh bokong." Jisung naikturunin alisnya.
"Hih, udah sana mandi ntar telat ngantor." Felix nyampirin poni Jisung yang nutupin mata suaminya itu.
"Mama mama! Telornya gosong!"
Nah, kurang lebih begitu penggambaran suasana pagi hari di apartemen Jisung dan Felix.
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
