(5/6) lima menit selisih

2.1K 405 39
                                    

Ada banyak alasan mengapa aku berpijak pada tanah semerbak petrikor, menyeret kenangan, seraya meniti ruang lapang demi menemukan adiktifnya sepasang netramu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada banyak alasan mengapa aku berpijak pada tanah semerbak petrikor, menyeret kenangan, seraya meniti ruang lapang demi menemukan adiktifnya sepasang netramu.

Karena itulah aku menunggu.

Juga, ada banyak alasan mengapa kamu tersungkur di atas empuk, meringkuk bersama kesedihan, dan menyelimuti diri dalam duka tanpa tergerak tuk melipur lara atas aku yang hanya singgah.

Karena itu juga aku berhenti menunggu.

(ㅡ 012, from Kenapa Kamu Tidak Datang? )

.
.
.
.
.

Kepada Irene Valeria di masa lalu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kepada Irene Valeria di masa lalu,

Maaf. Aku melakukan banyak kesalahan kepadamu.

Terkadang aku pikir, dengan menyuruhmu menyembunyikannya adalah cara terbaik untuk menghindari rasa sakit.

Nyatanya... Aku membuat permainan dan pentas seni di dalam kepalaku (dan kamu) sendiri.

Aku yang pernah menyukai dalam diam ini salah total. Ternyata rasa perih yang kudapatkan sama besarnya.

Padahal entah jika disembunyikan rapat atau diserukan dalam sekali babatㅡrasa sakit tetap adalah rasa sakit. Tak ada pengukuran lebih atau kurang.

Kepada perasaan kita yang pernah kuabaikan, kali ini kita belajar lagi dari awal, ya?

Dari Irene Valeria di masa sekarang.

( ㅡ from 011, To Artha... )

✔ To Artha, Boy I've Loved Before | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang