3. We Don't Talk Together

43 6 0
                                    

Now Playing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now Playing

🎵Heize ft Giriboy - We Don't Talk Together

🎵Heize ft Giriboy - We Don't Talk Together

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jonathan mondar-mandir di kamarnya. Daritadi nggak bisa diam. Duduk pun nggak bisa. Rasanya khawatir, gelisah, pokoknya semua nethink sekarang singgah di pikiran Jojo. Matanya terus menatap hape di tangannya yang menampilkan roomchat nya bersama Adora.

Dia sudah spam banyak sampai ratusan. Tapi gadis itu masih bungkam. Tak ada jawaban satu huruf pun.

Tadi di sekolah, Adora sengaja menghindari Jojo. Dan Jojo tahu itu. Bahkan diajak berangkat bareng nggak mau. Apalagi diajak pulang. Katanya, tadi Adora pulang dengan cowok Most Wanted genit itu. Xavier.

Seharian mereka sama sekali nggak ada percakapan. Mau chat ataupun langsung. Jojo kelabakan, dia nggak tahu kenapa Adora tiba-tiba diam dan menghindarinya. Di pikirannya kini hanya terbayang dua kemungkinan.

Pertama, karena Jojo nggak jadi pulang bareng dengannya. Kedua, karena memang salah Jojo yang kembali mengingkari perkataannya.

"ADORAAA!!!" Jojo berteriak frustasi lalu berlari ke balkon kamarnya. "ADORA! BALAS CHAT GUE NAPA! SEPI NIH,"

"YA GUE MINTA MAAF KALAU KEMARIN NGGAK JADI PULBAR SAMA LO! KAN LO TAHU SENDIRI GUE SIBUK MPK, RA!"

Teriakan Jojo terdengar nyaring. Urat leher cowok ini sampai terlihat mau putus saat berteriak. Beginilah sebenarnya sosok asli seorang Jonathan. Dan sosok ini yang hanya ditunjukkan pada Adora. Sosok humoris dan konyolnya.

"RA?!"

Jojo melengos karena sama sekali nggak ada respon dari penghuni kamar seberang. Hening. Mungkin suaranya terdengar seperti suara nyamuk di telinga Adora.

"MAAF DONG, ADORAAA... TEGA LO DIEMIN GUE? TE–"

"BERISIK, JONATHAN!"

Sebuah bantal kursi berwarna peach pun melayang mengenai Jonathan di seberang. Adora muncul di balkonnya. Berdiri dengan wajah garang. Wajah bermusuhan. Jonathan meringis karena Ia jatuh terduduk, berusaha menghindari bantal malahan kena sial.

Eighteen 18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang