Di serobot banyak pertanyaan dari wanita pirang itu, ditambah pedang yang kini tertuju kearahnya membuatnya mengangkat tangan
"beginikah cara mu berterima kasih kepada orang yang menolong mu?"
Tanya Okabe dengan nada sarkas kepada wanita yang menodongnya ini
"maa maa Wakaba-chan tenanglah"
Ujar salah seorang wanita dengan rambut merah pony tail, membuat sisi lain dari okabe merasa lega entah kenapa
"ya Nogi-san, tidak sopan bila kita langsung menodong nya"
Ujar wanita berambut hitam dengan sabit di tangan kanannya
"inilah kenapa anak muda jaman sekarang, begitu kurang ajar sama orang dewasa"
Ujar Okabe menusuk membuat gadis yang bernama Wakaba itu naik pitam
SFX: SLASH SLASH SLASH
Wakaba berulang kali mencoba untuk menebas Okabe namun Okabe dengan santainya menghindari semua tebasan Wakaba
"Wakaba-chan hentikan"
Ujar gadis berambut merah serta dibantu dengan semua teman perempuannya yang ada pada saat itu untuk menghentikan Wakaba
"dia harus diberikan pelajaran"
Ujar Wakaba bersikeras ingin menebas Okabe
Sementara itu Okabe hanya menghela nafas dan segera bergegas dari sana karena tidak ingin keadaan tambah rumit
*Bersama Okabe*
Kini Okabe berjalan di daerah Shikoku di Kagawa, dia kini berusaha mencari tempat untuk dirinya tinggal
"apes bener dah, udah di teleport orang, dan sekarang aku ga punya tempat tinggal"
Okabe menggerutu kesal karena ia masih bingung mau tinggal dimana, kan tidak mungkin ia tinggal di kolong jembatan, mau ditaruh dimana muka dari pemimpin Valkirie
Di sebuah cafe dekat dengan sungai atau lebih tepatnya cukup dekat jaraknya dari jembatan besar Ohashi tertulis
Dicari pekerja, umur 18-33 tahun, pria atau wanita tidak masalah, mampu melayani pelanggan dengan baik
Disediakan
- tempat tinggal
- gajiItulah yang ditulis pada tanda di cari ini
"ah hari ini benar-benar hari keberuntungan ku"
Gumam Okabe, dengan semangat yang membara Okabe memasuki cafe itu
Dan terlihatlah seorang pria berumur 33 tahun dengan rambut hijau dan pakaian hawai serta celana kain berwarna putih sedang marah-marah
Kepada gadis yang memakai seragam sekolah, serta rambut berwarna coklat, namun dilihat-lihat sang gadis juga marah-marah
Mereka berdua marah-marah didepan Okabe, membuat Okabe sangat canggung untuk meminta pekerjaan kepada sang pemilik cafe
"haah apa yang kau bicarakan om pedo, kan sudah ku bilang aku akan menjadi Yuusha dan mempunyai uang banyak"
"bocah keparat, jangan menjadi Yuusha karena hanya mau uang, dan lagi aku tidak pedo"
"itukan terserah pada ku, lagipula pedo mana yang mau mengaku kalau dia pedo? Kalo ada yang ngaku penjara penuh"
"bocah kurang ajar, pokoknya aku tetap tidak memberi izin untuk membiarkan mu menjadi Yuusha"
"mou paman pedo,goblok,aku tidak peduli lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Grand God
FanficKisah tentang seorang mad scientist terlempar ke sebuah dunia dimana dia dianggap sebagai dewa penciptaan antar ruang dan waktu, dan tentang penyelamatan umat manusia dari dewa langit