_Don't watch me cry_

2.4K 118 0
                                    

(1)

.

.

.

.

.

.

Laut adalah hal paling menyenangkan menurut ku bagaimana tidak? Kalau kita ditemani oleh seseorang yang kita kagumi selama ini.

Aku Park Jimin mahasiswa kesenian tingkat akhir tinggal tunggu sidang nya saja.

Dan dia disamping ku adalah sesosok namja tampan yang banyak dikagumi semua orang. Kami dekat menurut orang lain, tapi jika kalian menjadi aku kalian bisa merasakan ada tembok besar diantara kami. Bukan! Bukan karena kita tidak saling berbicara tapi karena sosok Yeoja yang mengisi hatinya.

Kami bersahabat sejak kami masi ada di taman kanak-kanak karena orang tua kami bersahabat.

Dia namja yang selalu membuat ku tertawa atau tersenyum disaat aku terpuruk.

Dia namja yang selalu mampu membangkitkan rasa lelah ku menjadi semangat untuk ku.

Ya dia adalah Kim Taehyung mahasiswa Kedokteran yang ingin mengejar gelar Profesor.

Dan juga seorang yang aku cintai dalam diam.

Cinta pertama ku...

.

.

.

.

Aku tidak tau kenapa aku merasa malas untuk bangun dari ranjang kesayangan ku. Tapi suara cerewet eomma ku membuatku harus bangkit dari mengumpulkan nyawa.

Dengan lesuh aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

.

.

.

Aku menuju ke bawah dimana sudah ada hyung juga eomma ku yang sedang menungguku untuk makan.

Tapi saat itu juga kaki ku berhenti melangkah manakala aku mendengar suara bariton yang aku rindukan selama kami pulang dari pantai.

Aku tau dia sibuk dengan kekasihnya tapi apa aku boleh minta waktu sebentar saja untuk bersama tidak peduli kami akan melakukan apa, asal aku berdua denganya semenit pun juga tidak apa.

"oh hai Jim kenapa berdiri di situ, kemari ayo makan bersama". Dia sahabat ceria yang aku kenal tanpa memiliki beban, mungkin?.

Aku menghampiri nya yang tadi menyapa ku yang tak lain adalah Kim Taehyung.

"sudah lama? ". Tanyaku saat aku sudah sampai didepanya menarik kursi untuk ku tempati dekat dengan Chanyeol hyung.

"tidak juga aku baru saja sampai". Aku hanya menganggukan kepala mendengar jawaban dari Taehyung.

Kami satu kelas mata kuliah dan kalian tau apa yang paling menyakitkan bagiku adalah Taehyung satu jurusan dengan kekasihnya.

Dulu jika boleh jujur aku terkejut saat ia memperkenalkan kekasihnya padaku ingin sekali aku menangis dan teriak didepanya bahwa aku sangat mencintai nya.

Tapi itu semua hanya tertahan ditenggorakan ku saja mau tidak mau aku harus terima kenyataan ini walaupun harus menyakitkan untukku tapi setidaknya itu mampu membuat Taehyung bahagia walaupun itu bukan aku.

Aku sudah selesai makan makanan ku dan bersiap berangkat kuliah tapi mungkin kali ini suasana biasa akan berubah menjadi canggung sebab aku pergi bersama

'Kim Taehyung'

Namja yang kukagumi selama ini dalam diam.

.

.

.

.

.

Dia bilang menyuruh ku menunggu. Dia bilang akan pulang bersama ku dia bilang...

Ya dia hanya bilang itu saja tapi aku merasa dibohongi jujur saja tidak mungkin aku tidak kecewa akan ini.

Dia bilang akan pulang bersama ku tapi nyatanya dia pergi bersama kekasih nya. Kenapa aku tahu? Karena dia barusan lewat didepan ku tanpa menengok kebelakang dimana aku menunggunya menjemput ku.

Miris sekali bukan?. Tapi aku juga sadar bahwa aku bukanlah prioritas nya melainkan kekasih cantiknya itu.

Karena terlalu lama aku menunggu aku memutuskan berjalan menuju halte terdekat saja kakiku sudah terlalu kebas untuk berdiri tadi.

Saat sampai di halte aku memilih duduk sambil menunggu bus datang.
Ku merasakan air menetes dipipi kanan ku, kupikir aku menangis ternyata adalah air hujan.

Ah hujan ya?

Aku suka hujan walaupun tubuh ku tak bisa ku ajak kompromi tentang hujan. Dan aku menangis di bawah hujan pada malam hari.

Aku memegang dadaku yang terasa nyeri sekali, mendongak menatap langit yang menangis sungguh aku tidak sanggup merasakan ini semua, jika memang taehyung untuk ku aku memohon pada tuhan bawa dia padaku.

Tapi jika dia bukan miliku hilangkan rasa cinta ini untuknya karena mencintai nya hanya membuat ku sakit.

Aku takut untuk mengatakan nya padanya aku tidak mau dia tahu kalau aku mencintainya karena aku terlalu takut ia akan menolak ku.

Apa bisa aku bisa merasakan
seperti apa yang di rasakan kekasih nya?

Ah itu hanyala angan ku saja manamungkin Taehyung mau, berjalan bersampingan pun ia enggan bersama ku. Apalagi untuk makan malam bersama jika tidak bersama keluarga ku.

Sekali lagi aku mendengus lelah ini sudah hampir malam tapi belum juga ada bus yang datang.

Lebih baik aku memilih jalan saja, aku sudah tidak peduli kalau jarak tempuh rumah ku dengan kampus itu jahu.

Belum sampai aku melangkah jahu aku sudah mendengar klakson mobil dari arah belakang ku membuat aku harus menengok kebelakang.

Dan ternyata itu Namjoon hyung kenapa aku merasa kecewa?

"hai jim kenapa jalan sendiri dimalam-malam begini, basah kuyup lagi? ". Tanyanya yang masi ada didalam mobil. Aku membalasnya dengan senyuman paling tulus.

Aku tidak mau namjoon hyung melihat aku yang sedang kecewa ini.

"ah tadi aku menunggu bus tapi tidak ada yang lewat". Jawabku jujur.

Namjoon hyung mengangguk menanggapi jawaban ku tadi.

"mau ku antar, hyung juga mau berbicara pada hyung mu". Tawarnya ya mana mungkin aku menolaknya.

"jjah hyung ayo aku ikut". Aku tersenyum saat aku masuk kedalam mobil, aku bisa mendengar kekehan dari namjoon hyung.

"baiklah". Namjoon hyung mengusak rambut ku lalu mecubit pipiku gemas.

Namjoon hyung menyalakan mesin mobil lalu melaju menerobos jalanan di malam hari bersama ku.

Sepanjang jalanan kami bercanda tentang segala hal aku senang saat bisa berduaan dengan namjoon hyung karena.

Aku bisa mendengar cerita pujaan hatiku

Kim Taehyung

Karena Namjoon hyung adalah kakak kandung nya

Kakak dari Kim Taehyung.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

TEARS • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang