_Don't watch me cry_

1K 107 1
                                    

(4)
Putar audio di atas

.

.

.

.

.

.

.


Aku terbangun karena suara berisik dari ponsel ku.

Aku mencari disisi ku dan seketika aku terbelalak manakala aku tidak menemukan ponsel ku melainkan sesosok namja yang tengah memeluku.

Rasanya aku ingin menangis saja saat ini.

Aku memukul kepalaku pusing sangat.

Setelah aku menemukan ponselku yang berada dibawah salah bajuku dibawah.

Ku lirik jam pada nakas yang menunjukan pukul 2 pagi.

Segerah aku bangun membersikan tubuhku yang lengket dan bawahku yang sangat sakit.

Sesuatu keluar melewati paha ku lengket dan berwarna putih.

Aish aku merasa menjadi manusia paling menjijikan disini.

Kakiku seperti jelly, aku berpegangan pada sisi tembok atau benda lainya setelah aku selesai memakai pakaian ku aku segerah keluar dari kamarnya sebelum para penghuni rumah ini bertanya sesuatu padaku.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aku sudah sampai dikamarku dengan penghuni rumah sepi entah kemana mereka aku tidak tau.

Tubuhku merosot dipintu menangis sejadi-jadinya aku tidak peduli kalau suara ku akan habis, aku tidak peduli kalau ada yang mendengar suaraku.

Aku benar-benar merasa bersalah pada semua orang yang percaya padaku tapi semua itu ku hancurkan dalam semalam.

Bagaimana jika Joohyun nunna tahu kalau aku sudah tidur dengan calon suaminya?.

Bagaimana jika imo tau kalau aku sudah tidur bersama anaknya? Lalu eomma dan hyung? Apa yang akan mereka pikirkan tentang aku?

Ini sulit dan aku takut, disini sangat dingin tapi dengan hatiku yang sakit dingin itu tidak sebanding dengan apa yang aku rasakan sekarang terlampau sakit.

Dan aku lelah terus menangis bahkan suaraku sudah benar-benar habis.

Dan aku tertidur dilantai depan pintu...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tidurku terganggu saat aku mendengar suara gaduh diluar pintu ku.

Itu suara Chanyeol hyung yang memanggilku dari luar.

Aku masi terdiam mengingat apa yang terjadi semalam menbuatku ingin mengakhiri hidupku saat ini saja.

Aku lirik sebuah pecahan kaca di sisi lemari ku tanpa banyak bicara aku mengambilnya menatap pecahan itu seakan permainan bagiku dan kulirik lengan kiriku.

Apa jika aku menggoresnya di sana semua akan berakhir?

Crass

Seketika itu aku dapat melihat dara yang menetes kelantai dan kuberi tau kalau aku masi ada didepan pintu bersandarkanya.

Kepalaku pusing dan aku susah bernafas, pandanganku mengabur, tubuhku seperti melayang dan aku tidak lagi bisa mendengar dengan jelas apa yang diteriaki Chanyeol hyung.

Yang aku tahu aku pingsan dipangkuan Chanyeol hyung.

    
     
Ketika semua sudah terjadi dan mengingat adalah suatu hal menyakitkan.

Setiap langkah perlu dipastikan kerinduan menyapa setiap hati yang terluka.

Seperti kupu-kupu yang rapuh diterpa angin yang ingin dia berdiri sendiri tanpa bantuan namun ketahuila setiap perjuangan pasti akan ada yang terluka

Awal kebersamaan menjadi awal hancur sebuah hati yang menjaga tapi apa tau yang ia alami?

Setiap memori selalu teringat takut melupakan tapi sakit untuk di ingat.

Lepaskan segalanya dan mulaila dari awal jangan pernah takut, apa yang bisa ia lakukan sekarang?

Melupakan?

Tidak semua itu akan menjadi awal dari kata 'Bangkit'

Tidak bisa dan tidak akan pernah bisa...

  
  
 
Kepalaku terasa pusing, mataku terasa berkunang silau cahaya masuk kedalam mataku membuat ku silau.

Apa aku mati?

Kalau iya bagusla..

"Jim kau sudah bangun? "

Bodoh...

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Pendek 😢 mian 😭

TEARS • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang