_Don't watch me cry_

1.2K 117 2
                                    

(2)
Putar audio di atas
👆

.

.

.

.

.

.


Andaikan kalau bukan karena eomma ku yang menyuruhku pergi kerumah keluarga kim aku pastikan aku menilih tidur dirumah atau melatih tarianku untuk lomba bulan depan.

Aku tidak tau apa alasan eomma menyuruh ku datang kemari aku tidak peduli menelisik ke seluruh ruangan yang tak pernah berubah menerut ku setelah dua tahun aku tidak menginjakan kakiku disini.

Sejak dimana aku mengungkapkan isi hatiku padanya mungkin ia merasa jijik pada ku.

Aku menegakan tubuhku saat aku melihat Eomma Kim berjalan dengan wajah berbinar kearah ku.

"wah chimchim kenapa lama tidak kemari". Tubuhku diterjang sedikit membuatku limbung kebelakang kalau saja aku tidak berpegangan dengan sisi sofa disampingku.

Aku membalas pelukan eomma Kim dengan tak kalah eratnya jujur saja aku juga sangat merindukan eomma kim yang sudah aku anggap eomma ku sendiri.

"heheh mian imo chim baru bisa datang kemari". Balasku.

"tunggu disini sebentar eomma buatkan minum". Belum sempat aku menolak eomma kim sudah menghilang dari hadapan ku.

Tidak lama aku menunggu eomma kim sudah datang dengan satu nampan berisikan kue mochi dan susu rasa vanilla kesukaan ku.

Ah aku tiba-tiba merasakan rindu pada seseorang.

"Gomawoyo imo". Ucapku dengan senyuman termanis yang aku punya.

"sama-sama chim, eoh ya kemana Yojim kenapa eomma mu tidak ikut?". Tanyanya padaku.

Aku pun menjawab tidak tau ya karena aku hanya disuruh kemari dan eomma bilang akan menyusul nanti aku juga menjawab iya-iya saja.

Kami menghabiskan dengan canda tawa atau lelucon lainya yang sangat aku sukai karena Baekhyun imo itu ramah aku menyukainya sangat tidak seperti eomma ku yang selalu mengejekku dan membandingkan tinggi tubuhku dengan hyungku itu mengesalkan jika kalian tau.

Dan seseorang itu kini sudah datang dengan cerianya sambil berpelukan dengan Baekhyun eomma aku hanya diam dan memakan kue yang sudah disiapka eomma kim.

Beberapa setelah kedatangan eomma aku bisa mendengar suara mobil masuk dalam halaman yang sangat aku kenal suara mobil itu.

Itu mobil yang selama ini selalu menjemput ku manakala aku yang meminta.

Dan satu lagi aku membenci situasi seperti ini dimana aku harus melihat mereka berdua bermesraan didepan ku tanpa memandangku. Hati ku rasanya sudah seperti serpihan kaca yang tak mungkin untuk dijadikan satu lagi.

Dia gadis cantik yang dicintainya yang parasnya terlalu sempurna dimataku sedangkan aku mungkin hanya seujung rambutnya yang bahkan terlalu indah.

Ah aku tidak perlu merasa iri meski hatiku menolak seharusnya aku yang ada disisinya bukan yeoja itu tapi mau bagaimana lagi kalau hatinya bukan untuku.

Itu pilihanya...

Itu pilihanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TEARS • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang