"Kumpulkan pr kemarin" perintah Bu. Resti, si guru pelajaran biologi tepat setelah guru itu duduk di meja guru. Membuat semua siswa ketar ketir karna banyak yang masih belum selesai menyalin pr tersebut.
"Woi! Woi! Pinjem tip-ex! Gece!"
"Jangan kumpul dulu oi! Gue belom selesai!"
"Pinjem dong ! Pinjem!"
"Sebentar bu 5 menit!"
"Ibu hitung sampai 5 yang gak kumpul nilai nya 0" ujar Bu. Resti galak. Membuat semua nya langsung berhenti menulis dan maju ke depan dan mengumpulkan buku masing masing.
Setelah semua buku terkumpul, Bu. Resti segera memeriksa jawaban dari pr tersebut.
"Ini kenapa rata - rata baru mengerjakan 3 soal saja?!" Ucap Bu
Resti kesal."Susah bu!"
"Saya gak ngerti bu!"
"Maap bu, khilap"
"Maapin kita bu!"
Celotehan murid murid nya tersebut membuat Bu. Resti menghela napas lelah.
"Bobby, bagikan buku nya ke teman teman kamu secara acak" perintah Bu. Resti
Bobby pun langsung bergerak membagikan buku buku tersebut secara acak. Tapi beberapa ada yang protes minta diganti karna alasan buku yang akan dia periksa tulisan nya susah dibaca alias tulisan ceker ayam.
"Nasib itu, gaada tuker tuker" balas Bobby cuek.
"Semua nya dari absensi nomor 1 maju ke depan kerjakan di papan tulis kalian sisa nya cek apakah jawaban teman kalian benar atau salah" jelas bu. Resti singkat.
"Bu! Di PB gak bu?" Celetuk seorang siswa.
"Tulis, kalau gak tulis kasian temen mu itu gak bisa belajar nanti"
"Siap bu"
•
•
•
Kringg..
"Baik pelajaran hari sampai disini, pr untuk pertemuan selanjutnya kerjakan cetak halama 125 bagian A dan B tulis di buku tulis" ucap Bu. Resti kemudian dibalas dengusan kesal para murid.
"Kasih pr gak nanggung nanggung ye si bu. Resti. Gak sekalian satu buku ae kerjain nya" ucap Gritta kesal.
"Udah ah yok ke kantin laper.. yuk Bob!" ucap Hana langsung menarik Gritta dan Bobby keluar mengikutinya ke kantin.
Ketiga nya duduk di kantin sambil menunggu pesanan makanan yang sudah mereka pesan sebelum nya.
"Grit, lu yakin mau bilang ke dia?" Tanya Hana khawatir. Karna tadi pagi sebelum bel masuk, Gritta mengatakan bahwa ia akan mengungkapkan perasaan nya pada Arlo.
"Yakin. Kan lu sendiri yang bilang dia itu banyak yang incer ya, lagian gue cuman mau bilang doang gak ngajak pacaran" ucap Gritta.
"Entar kalo ditolak, ke babankz aja. Pundak abang selalu tersedia buat nengz" ucap Bobby yang lansung disoraki dan dilempari tisu oleh Gritta dan Hana.
"Yeu, mau lu itu" ucap Hana kesal.
"Najis, gue ogah ya sama lu" tolak Gritta langsung.
Saat ketiga nya masih sibuk menyoraki satu sama lain, Arlo dan teman temannya masuk ke daerah kantin.
Bobby yang pertama kali menyadari kedatangan Arlo, langsung menyenggol lengan Gritta pelan sambil menunjuk ke arah Arlo.
"Good luck Grit!" Ucap Bobby menyemangati.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL
Teen FictionGritta sudah menyukai Arlo sejak lama, dan ternyata Arlo diam diam juga memendam rasa pada Gritta. Tanpa kedua nya ketahui, kedua nya saling menyukai satu sama lain. Hingga akhirnya Gritta memberanikan dirinya untuk menyatakan perasaan nya kepada Ar...