Chap 9 . David Cemburu Lagi..

3K 122 3
                                    

David Pov

Sudah hampir lebih beberapa menit berlalu sejak Istriku pergi membeli minum untuk Al, namun sampai sekarang dia belum juga kembali dan sekarang Al tengah merengek kehausan dan mencari dimana Naya, bertanya-tanya kenapa Naya lama sekali kembali, Aku pun entah kenapa menjadi cemas karena Naya tak segera kembali ke tempat Al bermain, karena merasa khawatir aku berencana untuk mencarinya.
" Al, tunggu disini ya, AL main sama teman-teman yang lain, Papa mau menysul Mama dulu takutnya terjadi apa-apa "
" Al ikut Pa.. "
" AL tunggu saja disini ya, ingat jangan kemana-mana, Oke "
" Baiklah.. Jangan lama "
" Oke boss "

Setelah meninggalkan AL bermain dengan teman-teman nya di taman Aku bergegas mencari Naya, Aku sudah berkeliling mencari penjual yang ada di taman namun tak ku temukan sosok istri kecilku, hingga sampai pandanganku melihat dua orang tengah duduk tak jauh dari tempatku, Dia.. Dia Laki-laki yang pernah menyatakan perasaannya beberapa tahun lalu pada istriku, tch.. Apa Naya masih berhubungan dengan Pria itu? entah kenapa emosi sekarang menguasai diriku, namun sebisa mungkin aku mengontrol semuanya, aku tak ingin kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali.

Setelah berhasil mengotrol emosiku aku segera menghampiri mereka.
" Oh, jadi ini yang membuat istriku melupakan anakku? "
Kulihat mereka menolehkan pandangan mereka kearahku dan kulihat reaksi Naya yang tampak sangat terkejut, Saat mendengar suara tegas yang ku keluarkan, namun atensiku sama sekali bukan kearah Naya namun aku menatap tajam kearah pria itu.

" Kau.. " Pria itu menunjuk kearahku, membuatku berdecak kesal , mungkin saja dia telah mengingatku. Emosiku semakin meningkat saat kulihat kini ia lebih dekat Naya, Rahangku terasa mengeras dengan kepalan tangan yang sudah kapan saja siap menerjang laki-laki di hadapanku kini, Dengan kasar, lagi-lagi aku bertindak kasar kepada istri kecilku hanya gara-gara laki-laki ini, yang selalu berhasil membuatku di bakar cemburu.
" Menjauh dari istriku... "
" tchhh kau lagi.. jadi? Nay Apa pria kasar ini suamimu? tck aku yakin kamu pasti tidak bahagia bersamanya kan? dan Aku juga yakin bahwa kau selalu di paksa olehnya jika ia ingin menyalurkan hasratnya, ia kan Nay... "
" brengsek..." Hendak saja Aku melayangkan sebuah tinjuan kearahnya jika saja bukan karena pelukan erat dan  sentuhan lembut dari tangan istri kecilku mengelus pelan rahangku yang telah beberapa menit lalu mengeras karena menahan emosi.
Dengan helaan nafas pelan Aku mulai melemaskan tangannya yang sejak tadi mengepal.
" Aku mencintai suami dan anakku... Dan Aku bahagia hidup bersama keluargaku sekarang.. dan soal yang kamu ucapkan jika aku di paksa olehnya hanya karena untuk menyalurkan hasratnya saja itu salah besar, karena dia suamiku maka dengan senang hati aku akan memberikan yang sudah seharusnya menjadi haknya, dan bukan karena paksaan darinya, itu hanya karena kita sama-sama mengingankannya, "
Ucapan Dari Naya membuatku tertegun sejenak, namun tak urung membuatku tersenyum penuh kemenangan kearah sang pria itu. Namun senyumanku menghilang saat Aku mendengar perkataan pria itu lagi.
" Nay.. kamu bohong kan? kamu tidak mungkin menjual tubuhmu pada om-om, karena itu bukan Naya yang aku kenal.."
" Sial jaga mulutmu bocah.. " Sial... Apa katanya? ingin sekali aku merobek mulut sialan milik pria itu, namun lagi-lagi Naya menggeleng seakan mengisyaratkan Aku untuk jangan meladeninya sampai Naya menarik tanganku menjauh meninggalkan Pria itu. Langkahku kembali terhenti saat kembali mendengar perkataan Pria itu, Aku benar-benar ingin mengghabisi Pria tak tau diri ini.
" Nay.. Urusan kita belum selesai.."
" dengar baik-baik.. jangan pernah mendekati istriku jika masih sayang dengan nyawamu.. " Tegasku dan sekarang Aku menarik lengan Naya kasar menjauh dari Pria itu. Lagi-lagi Aku terlalu kasar menarik lengan Naya sampai aku mendengar sebuah rintihan Naya mengatakan jika tarikanku menyakitinya, namun aku menghiraukan semua rintihan Naya, dan membawanya kembali ketempat Al bermain.

David Pov End

" Al sudah berhenti bermainnya sekarang kita pulang.. " Tegas David
" Tapi Pa Al-- "
" Dengarkan Perkataan Papa Al, Sekarang Kita Pulang " Suara David meningkat membuat Al terkejut akan suara David yang seperti memarahinya, membuat Al menunduk tak berani menatap kearah sang Papa, David yang melihat Al menunduk tampa ada kata ia langsung menggendong Al dalam gendongannya dan menarik Naya kearah mobil.

Dalam perjalanan pulang di dalam mobil tak ada yang bersuara, semua terasa sunyi, bahkan Al yang biasanya terus berceloteh pun bungkam, ia seperti bisa membaca atmosfir yang kini tengah terjadi.

Beberapa menit, kini mobil David sudah masuk dalam halaman rumahnya, David membuka pintu mobil dan menutupnya denga kasar membuat Naya bahkan Alpun terlonjak kaget.

" Mbak.... Mbak.... " Suara tegas dan lantang David menggema di dalam rumah membuat Ibu dan Anak itu tampak ketakutakan akan teriakan yang tampak tegas dari David, terlebih Al yang sangat ketakutan melihat sisi lain dari Papanya..
" I-iya Tuan David.. "
" Apa Mbak buudeg Hah... "
" Ma-maaf Tuan, Sa-saya-- "
" Sudah cepat bawa Al, Aku ingin berbicara dengan Naya "
" Gakkk, AL mau sama Mama.. " teriak Al sambil memeluk tangan Naya
" Al... jangan buat Papa tambah marah... Sekarang turuti Apa kata Papa.. "
dengan takut-takut Al melepas tangan Naya dan berlari menuju Art yang sejak tadi di panggil oleh David.
Sedangkan Naya tampa menunggu David ia memilih berlari menuju kamarnya terdengar sebuah isakan di sana. Selalu saja seperti ini... David selalu tak bisa menahan emosinya. David mengusap kasar wajahnya, dengan helaan Nafas pelan ia melangkah menuju kamar menemui Naya.

Saat David membuka pintu kamar terlihat Naya terduduk di sisi ranjang dengan tangis yang mulai terdengar saat David melangkah masuk. Lagi-lagi dan lagi ia membuat Naya menangis hanya karena keegoisannya. Perlahan David mendekat kearah Naya dan Duduk di samping Naya. Tampa kata-kata David membawa Naya dalam pelukannya.
" Maaf.." Satu Kata yang di ucapkan oleh David sembari mengecup puncak kepala Naya
" Tidak seharusnya aku bertindak seperti itu kepadamu dan Al, Aku hanya... " David menghentikan perkataannya dan membuat Naya mendongak melihat ke arahnya. " Itu.. Karena... Aku cemburu Naya.. "
" Aku tidak suka melihat kau berdekatan dengan pria Lain.. Jangankan Pria lain.. setiap Kau terlalu dekat dengan Al saja membuatku cemburu sayang.. "
" Kak.. "
" Maaf.. Apa tanganmu sakit.. Maaf "
" Kak.. "
" Aku-- "

Chupp

Belum selesai David  berucap bibirnya sudah di kecup oleh Naya..

" Dengar kan Naya.. " Naya menangkup wajah David dan di arahkan di depan wajahnya " Hati Naya hanya Untuk Kak David... Jika Seribu Priapun yang mendekati Naya, Pilihan Naya hanya jatuh pada Kak David.. Pernah Naya memberi tahu hal ini..? " David hanya menggeleng , lagi Naya kembali mengecup bibir David sekilas, dan kembali melanjutkan perkataannya " Bagaimana mungkin Naya mencintai Pria Lain sedangkan Hati Naya sudah diisi oleh Nama Kak David, Jika pun Naya membagi Cinta Naya... itu hanya untuk Anak Kita, bukan Pria Lain "
" Nay.."
" Naya sangat mencintai Kak David.. Naya hanya mencintai Kak David, Jadi Naya mohon jangan pernah berpikir bahwa Naya Akan bisa mencintai Pria Lain selain Kak David "
David tidak bisa berkata-kata lagi saat mendengar mendengar perkataan istri kecilnya, saat ini yang di rasakannya adalah tertegun dan sangat bahagia, di cintai sebesar ini oleh Naya, Bodohnya dia..
" Maaf.."
" kenapa Kakak minta maaf? "
" Karena aku sangat bodoh, tidak menyadarinya "
" Yang penting sekarang Kak David tau kan, Naya hanya cinta Kak David.. "
" Makasi Sayang sudah mencintaiku sebesar ini, Aku sangat beruntung memilikimu, Aku Pria paling beruntung memiliki istri Cantik dan Baik sepertimu.. "
" Sekarang udah gak ngambek-ngambek lagi kan? "
" Siapa yang ngambek? "
" Tadi.. Pake marah-marah, lihat Al sampai ketakutan melihat Kak David membentaknya tadi.. Sekarang Minta maaf sama Al sana.. "
" Aku malas sayang.. Minta maafnya nanti saja.. Sekarang aku mau yang lain "
" Apa? "
" Kamu tau sendiri Aku mau apa kan " David mengerling Nakal kearah Naya..
" Tapi masih Ada Art-Art dirumah Kak."
" Apa peduliku.. Yang pentingku Adikku di manjakan.. "
" Kyaaaaa... Kak... Ahhhh "

***

Yaaaa Kalian Bayangin sendiri deh Apa yang terjadi selanjutnya 😅😅😅
hahahahahahahaha 😂😂

________________________________________



Yaahh masalah kecemburuan David telah selesai hahaha,


Emmm Rafa... 😏😏

istirahat dulu dimunculin hahaha 😅😂

mau lihat-lihat Part Naya ama David seeneng-seneng dulu😚😚😚 sebelum ke Part yang ntar ke konflik again 😣😣😣



jangan lupa kasih komentar😘 kalian dan pendapat ataupun kritikan kalian atas ceritaku... 😊😊

Dan Aku ucapkan terima kasih bagi yang Baca maupun Vote,😘😘 maupun itu hanya silent Reader Aku menghargai karena bagaimapun kalian sudah mampir membaca ceritaku, 🙌🙌🙌Aku sudah senang hehehe.. 😅😅😊😂😳😳


Jangan bosen-bosen ya membaca Part2 selanjutnya 😘dan silahkan di tunggu untuk next Part.. 😚😚

Byebye... ✌✌

Wakayuu.. 🙌😳










David & Naya After Story ( MLW S2 ) [ Complete✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang