Kabur!

836 157 13
                                    

Sudah empat hari Dongpyo pindah tempat tinggal sekaligus pindah sekolah. Sebetulnya lebih dulu pindah sekolah sih daripada pindah tempat tinggal. Baru sempat pindah setelah sebulan lamanya jadi murid baru.

Di sekolah barunya, Dongpyo tidak kesusahan berbaur dengan teman sekelasnya karena memang dasarnya Dongpyo ini talkactive dan punya tingkat percaya diri yang patut diacungi jempol. Lagian, suasana sekolah barunya enggak jauh beda dari sekolah lamanya.

Enggak nyangka ternyata dia satu sekolah sama Eunsang yang sempat ngobrol sama dia di lift dan juga Eunsang ini satu angkatan sama dia. Pantes aja baju olahraganya familiar. Di sekolah Dongpyo belum kenal siapa-siapa, ya paling cuma kenal anak satu kelasnya.

Kenal Eunsang berarti otomatis kenal Junho, yang bisa dibilang konco kentel Eunsang. Kalau Junho sih, Dongpyo kenal, secara dia salah satu cowok ganteng di angkatannya. Junho biasa jadi bahan obrolan anak cewek-cewek kelasnya.

Dari awal Dongpyo sama sekali gak ada niatan nyapa Eunsang dan Junho. Perlu digaris bawahi, gak ada sama sekali.

Tapi ini kejadian yang Dongpyo enggak pernah duga. Junho, cowok yang kelihatan pendiam dan cuek itu, yang pertama kali menghampiri dia dan ngajak makan di kantin bareng mereka.

Gila! Udah ganteng, ramah pula.

Tentunya Dongyo segera mengiyakan. Tanpa ada pikiran jelek sama sekali ke cowok ganteng itu. Kapan lagi makan bareng cowok-cowok ganteng dan hits kayak mereka. Makan bersama di satu meja, ngobrol panjang lebar diselingi tawa yang berakhir mengenal satu sama lain.

Dongpyo baru tau bahwa Eunsang punya satu kakak cowok dan sering ditinggal karena kesibukan kakak cowoknya itu, Eunsang suka sendirian di apart. Makanya suka mengungsi ke tempat Junho.

Nah kalau Junho, dia punya satu kakak cewek dan satu adik cewek. Di rumah Junho biasa dikelilingi cewek-cewek tapi kalau kata Eunsang, tetap aja Junho itu berubah pemalu jika berada dekat cewek lain.

Kini, mereka mulai akrab seperti teman pada umumnya. Eunsang dan Junho sering menghampiri kelas Dongpyo untuk mengajaknya menghabiskan waktu jam istirahat bersama, seperti sekarang, mereka lagi duduk di meja kayu kantin sambil melahap semangkok soto ayam.

"Besok-besok elo berangkat sekolah bareng kita aja. Naik bus sekolah depan." ajak Eunsang sebelum tangannya mengambil sebotol sambal lalu menuangnya ke mangkok.

"Emang gak bakal telat?" Tanya Dongpyo.

"Gak bakal, tenang aja." Jawab Eunsang.

"Daripada lo harus ngeluarin duit buat ojol, mending naik bus sekolah. Gratis." Timpal Junho yang ikut menyimak percapakan mereka berdua sembari asik menyendokkan soto-nya ke dalam mulut.

"Boleh deh. Tapi samperin gue dong. Atau gak ketemuan di mana gitu. Lobby atau depan lift block A."

Eunsang diam, enggan menanggapi. Mau nolak gak enak, mau iyain tapi takut. Eunsang masih sayang nyawa, mending gak ikutan daripada pagi-pagi ketemu makhluk astral.

Beda hal sama Junho yang keliatan kalem atau bisa dibilang 'biasa aja'. Malah dia menyetujui ajakan Dongpyo. Tampangnya santuy banget, Eunsang penasaran sekaligus heran kenapa ini anak gak ada takut-takutnya.

"Widih enak nih makan soto." seru Minhee yang baru aja datang, duduk di sebelah Dongpyo sambil meletakkan segelas gutdei moccachino ber-topping bubble dan oreo pesanannya.

"Darimana lo?" tanya Eunsang.

Minhee menyesap sedotannya, sesekali mengunyah bubble pearl. "Noh ngantri bener ibu pojokan."

"Pulang sekolah mau main dulu gak? Abang gue pulang malem hari ini."

"Kuy, ngikut aja. Kemana? Apart Junho?"

Hello Neighbour : Apartement 182Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang