Part 5

1.2K 160 6
                                    

Sehancur-hancurnya malaikat, ia tetaplah seorang malaikat dengan sejuta kebaikan padanya. Seonggok jiwa yang terjerat dalam kungkungan sang iblis pun bisa kembali suci. Hingga pada akhirnya semua berakhir pada satu titik, Heaven.

.

.

.

~ Broken Angel ~

.

.

.

Jaehyun berbaring dengan malasnya di sebuah sofa berwarna hitam metalik. Sedari tadi ia hanya ditemani sepi, sang sepupu masih betah mengurung dirinya di dalam ruangan berwarna biru muda, kamar pribadinya. Jaehyun merasa kebosanan, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya. Ia malas menonton televisi, tidak ada acara yang menarik.

Jarum jam bergerak konsisten meninggalkan sesayup suara khas yang memenuhi ruangan keluarga. Detakan jam yang perlahan entah bagaimana terdengar beriringan dengan suara detakan jantungnya. Jaehyun tersenyum tipis, mulai menikmati kesendiriannya di rumah yang cukup besar ini.

Rumah keluarga Haechan nyatanya masih berdiri kokoh dengan ribuan kenangan di dalamnya. Jaehyun masih mengingat beberapa kenangan yang diperolehnya di rumah ini, kenangan ketika dia masih kecil saat sering berliburan kemari.

Suara bel dan ketukan berulang kali dari pintu depan mengusik ketenangan Jaehyun yang baru sekejap dirasakannya. Lidahnya berdecak kesal. Jaehyun menggerutu, ia terganggu.

Jaehyun membuka pintu kayu berwarna coklat tua hingga menimbulkan derit yang mengusik. Jaehyun tidak heran melihat siapa yang didapatinya. Tanpa banyak bertanya ataupun basa-basi, Jaehyun mempersilahkan sang tamu untuk masuk dengan gerakan kepalanya.

“Aku minta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya.”

Jaehyun dapat melihat guratan penyesalan dalam raut wajah lelaki yang sebenarnya tampan ini. Namun ketampanannya tertutupi oleh kekosongan pandangan matanya. Seolah menyatakan bahwa tubuh tegap nan tampan di depannya ini hanyalah tubuh tanpa jiwa.

“Lupakan. Ia ada di kamarnya. Selesaikan masalah kalian.” Jaehyun memilih mengambil jaket kulitnya yang tergantung pada gantungan mantel di sudut ruangan.

“Aku akan pergi dan mungkin menginap di rumah temanku. Tapi ingat, aku akan mencari dan menghajarmu jika sampai ia terluka lagi.” Setelah mengatakan ucapan penuh peringatan itu, Jaehyun melangkah keluar. Beberapa menit kemudian deru halus mesin mobil terdengar, membuat sang tamu menghela nafasnya.

.

.

.

~ Broken Angel ~

.

.

.

Haechan bergerak gelisah dalam tidurnya. Keringat membasahi pelipis dan lehernya. Raut wajahnya menunjukkan kesakitan. Deru nafasnya kasar dan kepalanya bergerak ke kiri kanan tanpa terarah.

“Tidak! Jangan!”

Haechan meraung, seluruh badannya bergerak tak beraturan. Kerutan di dahinya menandakan si manis itu tidak menyukai apapun yang sedang dirasakannya.

Broken AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang