☆ UJIAN KELULUSAN ☆

27 5 2
                                    


Sang mentari pagi menampakan dirinya diupuk timur, pohon pohon hijau yang menyejukan mata, burung2 bernyanyi dengan riang memberikan kesan hangat dipagi hari ini, sama halnya seperti seorang anak laki laki yang sedang memakai sepatu tampaknya hatinya sedang digandrungi kebahagiaan, senyumannya tak pernah lepas dari bibirnya.

Hari ini merupakan hari pertama ujian akhir bagi Reyhan, dia tidak menampilkan kegugupannya padahal hari ini merupakan hari dimana semua anak SMP kelas tiga merasa cemas karena memasuki Ujian Akhir dimana ini merupakan salah satu ujian penentu masa depannya

Reyhan sendiri sebetulnya gugup dan sedikit cemas karena akan mengikuti Ujian ini, tapi ia yakin ia pasti bisa mengisi soalnya dengan lancar karena ia telah belajar semaksimal mungkin apalagi setelah ia mendengar ucapan ayahnya beberapa bulan yang lalu bahwa Reyhan diperbolehkan melanjutkan pendidikan, dia sangat bahagia ayahnya mendukungnya bahkan sampai rela banting tulang hanya untuk dirinya, ia sampai nangis dipangkuan ayahnya waktu ia diperbolehkan melanjutkan sekolahnya ya maklum sangking bahagianya.

Sekarang tugasnya harus belajar dengan giat agar tidak mengecewakan ayahnya dan apa yang dicita - cita kannya semoga tercapai.

"Yah Reyhan berangkat sekolah dulu ya" katanya setelah ia selesai memakai sepatunya.

"ohh iya hati hati ya nak dijalannya, ujiannya juga semoga dilancarin ya agar bisa lulus dengan hasil memuaskan" Kata ayahnya, meskipun ayahnya tau bahwa anaknya pintar dan cerdas ia tetap mendisiplinkan anaknya agar selalu belajar.

"Okee ayah... aku berangkat ya" Kata Reyhan sambil menyalami tangan ayahnya.

Setiap hari ia kesekolah menggunakan kendaraan umum, ia selalu brangkat pagi karena selain takut kesiangan, biasanya jika ia berangkat agak siang pasti angkutan umumnya sudah penuh sehingga ia harus menunggu angkutan umum selanjutnya dan itu akan memakan waktu cukup lama sehingga ia akan kesiangan masuk sekolah.

Setelah sampai disekolahnya ia langsung bergegas pergi ke MADING untuk melihat berada diruangan berapa ia ditempatkan.

Dan akhirnya ia melihat bahwa ia ditempatkan diruangan 5 dan ia pun langsung bergegas untuk mencari
ruangan kelasnya, dan akhirnya dia menemukan ruangannya yang ternyata berada di ujung lorong ini yang dekat dengan taman belakang sekolahnya.

Setelah itu ia memasuki ruangan Ujiannya dan langsung menempati tempat duduk yang telah terpasang namanya.

Ketika pada saat ujian seperti ini biasanya dalam satu ruangan ini tidak banyak siswanya karena jatah satu meja hanya untuk satu orang peserta ujian

.................Kring kring Kring..............

Bell masuk pun berbunyi

Reyhan yang emang sedari tadi berada dikelasnya sedang duduk dikursi hanya diam dan membereskan buku yang telah ia baca barusan.

Hanya untuk mengingat saja materi yang ia pelajari makannya ia membaca kembali buku pelajarannya.

Ibu guru pengawaspun datang, mukanya serem sekali yang membuat para siswa langsung diam tak bersuara karena jika bersuara sedikit saja habislaahh sudaaahh...... hhhaaa.

Setelah itu ibu gurunya langsung
membagikan kertas lembar jawaban terlebih dahulu agar kita bisa mengisi biodata kita terlebih dahulu.

Setelah itu ia langsung membagikan kertas soalnya pada semua peserta Ujian

"Kerjakan solanya dengan baik, jangan terlalu terburu buru dalam mengisi soal, pastikan jawabannya benar baru diisi, jika soalnya susah, langsung loncat aja kesoal selanjutnya agar tidak memakan waktu
lama, baru setelah kalian setelai mengisi sampai nomer terakhir kembali lagi ke nomer awal untuk memastikan jawaban tidak ada yang terlewat atau baca ulang agar jawabannya sudah yakin benar". Ujar pengawas tersebut panjang lebar dan hanya diangguki oleh para peserta ujian tersebut termasuk Reyhan.

Sepucuk Surat dari AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang