Part 2

26 9 3
                                    

"Lalu untuk apa sekolah tinggi - tinggi, kalau nantinya jadi seperti Rama." begitulah perkataan para tetangga disekitar kampung Rama.

Rama menjadi percotohan sebagian orang tua, agak tidak menyekolahkan anaknya tinggi - tinggi, apalagi setinggai langit, cukup sekolah menengah pertama saja, apalagi buat  kuliah lebih baik kuli... ah.

Rama pun memiliki mata dan telinga, yang masih berfungsi dengan baik, yang dapat melihat dan mendengar keadaan di sekitar Rama.

Jadi, gunjingan akan kegagalan Rama, lambat laun sampai juga kehatinya,
kabar itu datang dari adik kelasnya.

Di hari kamis, terkadang Rama sering menyempatkan waktunya untuk memberikan ilmu, kepada adik kelasnya.

Dan sebelum belajar Rama sering bertanya terlebih dahulu kepada adik kelasnya, kali ini Rama menanyakan tentang cita - cita dan harapan.

Joni, salah satu anak bertubuh gempal dan botak,  dengan polos dan lantangnya mengatakan sesuatu.

"Aku ingin menjadi kuli buruh, cita - citaku ingin jadi kuli buruh yang sukses."

ucapan Joni di amin anak - anak yang lainnya, sebuah cita -  cita spontan dan lantang namun ini amat menyakitkan di hati Rama.

Walaupun begitu,  tak semua orang memandang sinis pekerjaan Rama, Sebagai Pelayan Resto, di salah satu hotel di Bogor, sebagian masih ada yang menghormatinya.

Setiap pulang sekolah atau hari libur Rama pergi bekerja, karena dia tau betul jika tidak bekerja dia tidak akan bisa sekolah, karena dia tidak bisa membayar uang bulanan untuk sekolah.

Di tepian sungai, dengan air yang begitu jernih nan indah, Rama melamun sambil merenung, hingga tak sadar, ada banyak air mata yang menetes dari pemuda yang tak punya apa - apa, selain Allah yang dimilikinya.

Rama sedih, karena melihat orang lain bisa bermain, jalan - jalan dan rekreasi dengan bebas, bahagia kesana kemari tanpa sedikitpun memiliki beban pikiran.

Apalah daya Rama,  Pemuda kere, yang hannya bisa bekerja di depan stand makanan dan minuman di depan resto, sambil melayani tamu pembeli.

***

Buat yang suka cerita ini, jangan lupa
vote & komen
kalian boleh komen apa saja, yang terpenting masih menggunakan bahasa yang sopan.

Terimakasih

After ReturningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang