Baby 2

5.2K 425 11
                                    

Pagi ini Selly sudah sibuk menyiapkan makanannya untuk dibawa ke tetangga sebelah. Bibi Rin. Orang yang mengadakan arisan keluarga. Selly sudah cukup dipercaya oleh tetangga-tetangganya jika menyangkut urusan makanan. Sudah banyak yang menjadi pelanggan hasil masakan wanita muda yang memiliki satu anak itu.

Selly beruntung berada di tengah-tengah lingkungan yang seperti sekarang. Ia tak bisa membayangkan jika dirinya dikelilingi tetangga yang cuek, tak perduli, atau bahkan tak menerimanya. Ya, statusnya yang memiliki anak tanpa menikah bukanlah hal yang biasa untuk masyarakat sekarang. Dan Selly menemukan tempat paling nyaman baginya dan si bayi.

"Mama!"

Selly menunduk untuk melihat anaknya yang mulai berdiri dengan berpegangan pada kakinya. Seperti meminta perhatiannya.

"Abel mau main dengan Mama ya?"

Dan akhirnya, Sellypun mengambil kain dan memposisikan si bayi di gendongannya. Sekali lagi ia bersyukur. Anaknya ini pintar. Tidak menangis saat sudah digendong begini.

"Nanti Mama buatkan kue ya untuk Abel"

Tentu saja Selly juga mengajak bayi gemuk itu berbicara, memberinya banyak kosakata baru meski bayi itu sama sekali tidak paham.

Selly sudah bangun pagi-pagi sekali tadi, ia sengaja agar tepat waktu mengantarkan pesanannya. Meski rumah Bibi Rin tidak terlalu jauh, tetap saja memasak membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Akhirnya siap!" serunya senang setelah berhasil mengepack semua yang ia masak dari kemarin.

"Aunty datang!"

Seulas senyum terukir di wajah manis Selly saat mendengar suara yang ia kenal akhirnya tiba juga. Haruka, temannya.

"Wah, kamu sudah siap? Percuma dong aku kesini"

Haruka langsung saja kecewa saat melihat Selly sudah selesai menyiapkan semuanya. Bahkan Selly juga sudah selesai mencuci peralatan dapurnya pula. Padahal ia berniat ingin membantu Selly.

"Kamu bantuin jaga Abel aja. Daritadi dia nempel terus, tidak mau diturunkan"

Selly melepas kain yang ia pakai dan memberikan bayinya pada Haruka.

"Oh, Abelnya Aunty ini lagi manja ya? Ikut Aunty jalan-jalan saja ya"

Selly hanya tersenyum dan membiarkan Haruka membawa anaknya keluar. Ia tentu saja sangat mempercayai orang-orang di sekitar sini. Ia tak masalah jika Abel diajak jalan-jalan sekalipun tanpanya. Dan nyatanya Abel itu tak rewel meski dibawa oleh orang-orang baru sekalipun. Tapi tetap akan menangis jika terlalu lama tak melihat Selly. Anak yang pintar, tidak merepotkan Ibunya.

"Aku bawa saja ke Bibi Rin sekarang" gumamnya seraya mulai membawa satu persatu makanan yang sudah ia siapkan.

Dengan kedua tangan yang penuh, Selly membawa makanan-makanan itu ke rumah tetangganya yang hanya berjarak dua rumah di sebelah rumah kontrakannya.

-*123*-

"Kenapa aku harus ikut juga, Mih?"

Roman terus saja mengeluh meski dirinya sudah duduk di kursi penumpang, tepat di sebelah adiknya yang sangat santai membaca novel onlinenya.

"Ini kan arisan keluarga. Kalau kamu bukan keluarga, kamu tidak akan Mamih ajak"

Jawaban spontan Klaudia itu membuahkan tawa serta ejekan orang-orang di mobil itu. Ya, semuanya selain Roman sendiri.

"Padahal ini kan hari libur, seharusnya aku bisa tidur dengan santai di rumah" gerutu Roman bak Ibu-Ibu.

"Karena ini hari libur, makanya kita bisa pergi ke luar kota begini. Kalau hari biasa kan juga bisa tidur di rumah"

Remarried Because of Baby [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang