Baby 3

4.4K 399 16
                                    

Roman dan Mansa kini sudah kembali ke rumah Bibi mereka. Dan acaranya sekarang adalah makan-makan.

"Wah, enak sekali. Siapa yang memasak?" cuit Klaudia saat mencicipi masakan di piringnya.

Roman mengangguk setuju. Setuju akan pendapat jika hidangan kali ini cukup memuaskan lidahnya. Cocok dengan seleranya.

"Pesan di tetangga sebelah. Enak kan?"

Klaudia mengangguk setuju, dan mulai mencicipi berbagai makanan lain yang belum ia sentuh.

"Kalau menantu Mbak bisa memasak seperti masakan ini pasti menyenangkan" ujar Klaudia lagi pada Adiknya. Mengeraskan suaranya dengan sengaja untuk menyindir putera sulungnya.

"Memangnya Mbak Klaudia ini belum punya calon menantu?"

Klaudia mengedikkan kedua bahunya.

"Padahal Mbak ingin segera punya cucu, pasti akan lucu sekali"

Roman hanya berdecih saja karena merasa tersindir dengan ucapan Ibunya itu. Tapi juga tak mau membalas seperti biasanya karena ia cukup tahu diri untuk tidak memulai perdebatan di depan keluarga besarnya. Keluarga dari Ibunya.

"Loh, itu yang tadi bukan Mas?" cuit Mansa sambil menunjuk ke salah satu arah.

Roman yang masih badmood karena ulah Ibunya itu hanya mengedikkan bahunya saja. Tak perduli dengan siapapun yang Mansa tunjuk itu.

"Wah, anaknya lucu sekali" puji Klaudia yang sepertinya tertarik akan seseorang.

"Ini keponakan saya, Bu. Namanya Abel"

Mansa mengangguk-angguk yakin. Dugaannya memang benar. Wanita dan bayi itu adalah dua orang yang tadi ditemuinya di taman. Dan mereka benar-benar berada disini, artinya wanita itu jujur akan ucapannya tadi.

"Wah, Abel ya. Boleh saya gendong?"

Wanita itu mengangguk dan memberikan sang bayi yang nampak sudah tenang.

Mansa yang tertarik itu akhirnya mendekati tiga wanita dan satu bayi itu. Membiarkan Roman dengan dunianya sendiri.

"Mih, bayinya seperti tidak asing ya" cuitnya mulai memberitahu kecurigaannya tadi.

Klaudiapun mengernyitkan keningnya dan mulai menatap intens ke arah bayi yang menatapnya balik dengan pandangan bingungnya.

"Loh?"

Klaudia semakin bingung saat melihat bentuk wajah yang mulai samar-samar mirip dengan orang yang dikenalnya. Begitu familiar.

"Matanya, Mih" beritahu Mansa lagi agar Sang Ibu lebih teliti lagi.

Klaudia menyipitkan matanya untuk melihat secara jelas bagian tubuh yang Mansa tunjuk.

"Nyaaammm!"

Klaudia menoleh ke arah si bungsu, menyipitkan matanya lagi dan kembali ke si bayi yang mulai mengoceh sendiri.

"Kok mirip kamu, Sa"

"Kok aku sih, Mih"

"Terus siapa? Kan cuma keluarga Papih yang matanya begini. Mamih kan juga beda matanya"

Klaudia terdiam saat menyadari apa yang ia ucapkan. Mata yang sama dengan keluarga Clauhaz. Klaudia yakin jika apa yang ia lihat tidak salah. Jarang orang yang memiliki mata yang sama dengan keluarga mereka. Meski ia yakin pasti ada. Atau...

"Ini anak siapa, Sa?" tanya Klaudia dengan raut wajah pasinya.

Merasa sang Ibu sudah satu pemikiran dengannya, Mansapun akhirnya tersenyum puas. Ia memiliki aliansi sekarang.

Remarried Because of Baby [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang