© Inspired by Dusk Till Dawn, a song by ZAYN and Sia.
.I don't even know what's wrong with me.
But I'm always addicted to the wrong things.
You, for instance..
.
"Selamat tinggal, jalang kecil." desis pemuda itu sembari menusuk kerongkongan lawan bicaranya semakin dalam dengan sebuah pisau dapur yang tajam.Seringainya kian melebar tatkala menemukan jika nyawa orang yang dibencinya tersebut sudah lepas dari raga, "Sampai berjumpa lagi, di neraka."
Dihempaskannya tubuh kaku itu secara kasar hingga terjatuh diatas lantai kamar mandi. Tanpa belas kasihan sedikitpun, ia membiarkan sebelah kakinya menendang raga tanpa nyawa tersebut sebelum meludahinya.
"Hentikan perbuatanmu! Buang senjatamu itu, Kim Seokjin!"
Teriakan sebuah suara berat yang berasal dari balik punggungnya membuat dahinya mengernyit. Ia menolehkan kepalanya sedikit kemudian melirik sosok tinggi itu melalui bahunya.
Dijatuhkannya pisau tajam tersebut kelantai lalu berdecih pelan, "Dia—sudah mati. Kau sama sekali tidak berhasil menghentikanku, Kim Namjoon." balasnya dengan sorot mata dingin. Seulas senyum tipis ia lemparkan ke arah lawan bicaranya tersebut.
Kim Namjoon, pria yang sedang menodongkan sebuah pistol secara terang-terangan padanya itu mulai bergerak maju perlahan-lahan. Mata tajamnya terus mengawasi pergerakan Seokjin, namun pemuda itu hanya diam saja pada tempatnya.
"Menyerahlah, Seokjin. Hentikan semua kegilaanmu ini." ucap Namjoon lagi ketika jarak mereka berdua hanya tinggal beberapa langkah kaki saja.
Kemudian Seokjin tertawa remeh, "Kegilaan?" beonya tak acuh, "Menurutku, ini bukanlah sebuah kegilaan. Ini kesenanganku. Bukankah kau sudah mengetahuinya sedari dulu?" tuntutnya sembari mendelik tajam pada Namjoon.
Namjoon menggelengkan kepalanya pelan, "Kumohon. Hentikan semua kekacauan ini. Kau akan tertangkap cepat atau lambat. Aku tak ingin kau kembali mendekam di penjara." bisiknya sambil menurunkan pistol yang sedari tadi ditodongkannya kepada Seokjin.
Seokjin berdecak kasar, "Hei, dengar. Siapa juga yang ingin kembali ke dalam bilik gelap dan kotor itu?" balas pemuda tersebut sembari mulai bergerak mendekati lawan bicaranya.
"Tenanglah, aku tidak akan tertangkap lagi. Bukankah aku memilikimu, Kim Namjoon?" timpalnya sambil tersenyum senang. Ia bawa sebelah tangannya untuk menyentuh pipi Namjoon dan membelainya lembut, "Aku akan baik-baik saja."
Namjoon mengeluarkan erangan frustasi, "Tidak. Aku tak bisa melindungimu lebih lama lagi. Semua perbuatan kejammu ini akan kembali terendus polisi," balasnya kalang kabut, "Hentikan, Seokjin. Aku tak ingin kembali menemukanmu tersungkur dalam jeruji besi."
Seokjin tertawa lagi, entah apa yang sesungguhnya terdengar lucu baginya. Jemarinya terus menggerayangi wajah pria kesukaannya itu, "Kau mengkhawatirkan aku, Namjoon? Ah, kau manis sekali."
Namjoon mengamit tangan nakal itu dan menggenggamnya erat, "Bagaimana aku tidak mengkhawatirkanmu? Kau selalu berkeliaran sepanjang malam. Menyisiri sudut-sudut gang sempit untuk mencari korban yang bisa kau permainkan." ucapnya jengah.
"Kau menggoda mereka semua agar jatuh pada pesonamu dan menjerat manusia-manusia malang itu untuk masuk kedalam jaring pembunuhmu. Aku hanya tak mengerti. Apa yang sesungguhnya sedang kau lakukan ini?" timpal Namjoon sembari menatap Seokjin sendu.
![](https://img.wattpad.com/cover/187162612-288-k107586.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
For You - NamJin [Short Story Collection]
FanficShort story collection that was inspired by beautiful songs I heard. [Songfic] Kumpulan one shot yang ku tulis berdasarkan inspirasi dari lagu-lagu indah yang ku dengar. Karena terkadang suka bingung mau di muntahkan kemana. [Multi Genre]