Minggu sore yang cerah, Jennie dan jisoo memilih untuk bersepeda santai dengan kondisi Jennie yang memeluk Jisoo dari belakang sembari memakan permen kapas nya.
"Jen.."
"Iya sayang?"
"Liburan yuk.."
"Kemana?"
"Eropa?"
"Gak ah.. cewek nya seksi2. Nanti mata kamu liar lagi."
"Ck.. Brazil gimana?"
"Jangan sayang. Banyak pengguna narkoba. Aku gak mau kamu salah gaul.""Apa sih Jen? Yauda Swiss gimana?"
"Jangan yang ada bule2 nya. Titik."
"Yauda kemana dong?"
"Ke kamar kamu aja."
"For what?"
"ML.."
"Ha? Kamu bercanda Jen? Mau gak bisa jalan lagi kamu?"
"Isshh...Mobile legend sayang. Aku tau kamu suka banget game itu kan? Yauda kita liburan sambil nge-game aja. Gimana?""Ck..nggk ahh.. yauda aku pergi liburan smaa tzuyu aja...awww... Sakit Jen." Teriak jisoo tepat saat Jennie menghadiahi perut nya sebuah cubitan.
"Jangan bilang sebenar nya kamu juga suka kan sama sekretaris centil itu?"
"Gak ahh.."
"Kenapa? Dia kan cantik."
"Iya cantik. Tapi gak montok...aww...Jenn."Lagi2 Jennie mencubit perut jisoo. Bahkan sedikit keras dari yang tadi.
"Ji...bsok kamu kerja ya?"
"Iya sayang. Kenapa?"
"Yah...padahal aku mau ajak kamu ke pasar malam. Katanya malam ini doang buka."
"Ohh ya? Yauda kita ke sana nanti."
"Gak ahh. Ntar kamu kecapekan. Trus nanti jadi nya sakit. Kalo kamu sakit siapa yang belanjain aku tas channel kalo gitu?""Sayang.. kalo aku gak masuk sehari juga gak bakal bangkrut kok. Yauda nanti kita ke sana ya?"
Jisoo mengehentikan sepeda mereka di sebuah restoran cepat saji.
"Kita makan dulu yuk." Jennie hanya mengangguk.
Begitu duduk Jennie langsung memesan makanan mereka. Tanpa bertanya pada jisoo dia sudah tau apa yang akan di pesan gadis nya itu bila ke restoran cepat saji.
Selama menunggu pesanan Jennie sibuk dengan smartphone nya. Sedang kan jisoo hanya memandangi Jennie.
Jisoo tersenyum tipis kala melihat jari manis Jennie yang sudah melingkar cincin pemberian nya.
"Kenapa?"
"Gak pa-pa sayang. Jutek banget sih." Ucap jisoo berbarengan dengan datang nya pesanan mereka. Jisoo langsung meminum cola nya sedangkan Jennie sibuk memisahkan ayam dari tepung nya. Yap, jisoo sangat menyukai ayam tanpa berbalut tepung.Alhasil dia akan memakan ayam nya saja sedangkan Jennie hanya tepung nya.
"Ohh iya Ji ada yang mau aku tanyain." Ucap Jennie di sela2 makan mereka.
"Apa?"
"Kamu kapan sih nikahin aku?"Uhuukkk...
Ucapan Jennie sukses membuat Jisoo tersedak.
"What?"
"Kenapa? Ohh jangan bilang sebenar nya kamu gak berniat buat nikahin aku iya?""B-bukan sayang. Ya..ya aku terkejut lah. Kok dadakan sih?"
"Ha? Bukan nya kamu yang ngajak aku nikah kemarin? Gimana sih?"
Fucking hell. Shit. Seseorang tolong selamat kan jisoo dari amukan kucing besar ini...
"No...no...no... Yauda nanti kita bahas yaa. Aku lapar banget sekarang.." ucap jisoo memohon. Sedangkan Jennie hanya mendengus kesal.
"Kalo kamu gak yakin mending di batalin aja deh. Putusin aku sekalian juga.." ucap Jennie marah.
Jisoo tak menanggapi. Dia tau kalau dia menimpali akan semakin rumit nantinya. Dan untuk saat ini baik jisoo maupun Jennie tak ada yang berniat membuka suara.