Chapter 2 "Murid Baru"

36 7 5
                                    

Mungkin lebih baik aku
Tak harus ada jika
Kehadiranku melukai
Banyak orang.

-Adisya

¤¤¤

Adisya segera pergi dan mengikuti guru tersebut, tak lama kemudian Adisya pun tiba didepan kelasnya.

Adisya menatap pintu kelasnya yang bertulis kelas XI Ipa C, Adisya sangat menyukai jurusan tersebut sehingga dia tak ingin berpaling ke jurusan lain.

"Nah ini kelas kamu", ucap guru itu sambil menatap wajah Adisya.

Adisya pun menatap wajah guru tersebut dengan mengganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Guru tersebut mempersilahkan Adisya untuk masuk kekelas itu.

"Mari masuk", sambil membuka pintu kelas tersebut.

"B-baik bu", ucap Adisya yang agak gugup.

Adisya pun segera masuk bersama dengan guru tersebut.

"Selamat pagi anak-anak", ucap guru itu.

Seketika kelas yang tadinya ribut tiba-tiba menjadi tenang ketika mereka melihat guru mereka membawa murid baru.

"Hey...hey... ada murid baru nih", gumam salah satu siswa.

Adisya pun berhenti tepat didepan papan tulis sambil menghadap pada para siswa tersebut.

"Baiklah anak-anak kita kedatangan murid baru", ucap guru tersebut.

"Silahkan perkenalkan nama kamu pada teman-teman baru kamu", ucap guru tersebut yang berada disamping Adisya.

"Haii..., perkenalkan nama saya Adisya Mikayla biasa dipanggil Adisya, salam kenal yah...", ucap Adisya sambil tersenyum.

"Baiklah Adisya silahkan cari tempat duduk yang kosong", ucap guru tersebut.

Setelah beberapa detik menengok kearah kiri dan kanan akhirnya Adisya mendapatkan tempat duduk yang berada dipaling belakang dibagian kanan, Adisya pun segera pergi ketempat duduk tersebut, pada saat Adisya hampir dekat dengan tempat duduknya.

Tiba-tiba seorang cowok mengangkat kakinya kearah kaki Adisya...

"Aduhh...", ucap Adisya yang memegang sebuah meja untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh kelantai.

"Kenapa Adisya?", tanya guru itu.

"Enggak papa kok bu", jawab Adisya.

Seketika cowok tersebut berbicara pada Adisya dengan suara yang agak pelan.

"Lo wanita yang nabrak gue tadikan?", bisik cowok itu.

Adisya pun menatap wajah cowok tersebut dengan raut wajah terkejut.

"Yaa ampun diakan cowok yang enggak sengaja aku tabrak tadi", ucap Adisya dalam batinnya.

'T-tapikan aku udah minta maaf tadi", ucap Adisya yang agak ketakutan.

"Gara-gara lo nabrak gue tadi, badan gue masih sakit sampe sekarang, makanya gue gak bisa fokus belajar", bisik cowok itu agak kesal.

"Emang bisa ya? cowok kayak kamu bisa fokus belajar", bisik Adisya.

"Apa lo bilang...?!", bentak cowok itu.

"Enggak kok, aku gak bilang apa-apa", jawab Adisya dengan perasaan yang agak takut ucapannya tadi kedengeran cowok itu.

Adisya pun segera pergi ketempat duduknya dan segera duduk.

Beberapa jam kemudian bel istirahat pun terdengar.

ADISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang