Chapter 15

1.8K 290 8
                                    

W E I S H I N•

"Wooshin-ah, ayo turun" Panggil Jinhyuk pada Wooseok yang terdiam sedari tadi

"Gih sana duluan!" Ucap Wooseok ketus

"Emang kamu tau kita dimana?" Tanya Jinhyuk yang tau istrinya sedang marah

"Gak! Gamau keluar dari mobil" rajuk Wooseok

"Yaudah! Udah mau malam juga, biarin ada hantu baru tau rasa! Mana tempatnya sepi. Ih sereeeem!" Ucap Jinhyuk sengaja menakuti Wooseok lalu dengan sengaja lagi ia pergi dari mobil

"Hiks!" Wooseok menangis sangat tiba-tiba

"Jinhyuk jahat bunda! Mau pulang! Hiks–" Wooseok tepat ditempat dengan tangisan lebih kencang

Karena Jinhyuk tak kunjung menghampiri, Wooseok turun lalu berdiri didepan pintu mobil bagian kemudi

"Bunda! Wooseok cemburu sama Xiao! Hiks– Wooseok sayang sama Jinhyuk, tapi ternyata Jinhyuk gak sayang sama Wooseok! Hiks– hiks– jahat! Biarin Wooseok mau pergi aja, sama anak-anak! Hiks– Gak usah ajak Jinhyuk" Wooseok akhirnya berjongkok karena kelelahan sambil mengusak matanya yang sembab

"Seok-ah!" Jinhyuk akhirnya merasa resah karena mengabaikan Wooseok yang tadi tiba-tiba saja meng-confess perasaannya pada Jinhyuk

"Gak usah dekat-dekat! Pergi! Wei bau, debay gak suka!" Wooseok mendorong bahu Jinhyuk lemah

"Seok, aku bisa–"

"Gak bisa! Sana sama Xiao jelek aja!"

"Xiao itu tadi–"

"Gak usah bahas Xiao di depan aku, gak suka!"

"Yaudah terus mau–"

"Gak mau apa-apa!"

"LEE WOOSEOK!" Bentak Jinhyuk yang habis kesabarannya karena omongannya di potong terus-menerus oleh Wooseok

"Maaf" Ucap Wooseok lirih dan tertegun oleh bentakan Jinhyuk yang begitu menggelegar di gendang telinga nya

"YAUDAH KALAU KAMU MAU NGAMBIL KESIMPULAN APAPUN! YANG PASTI XIAO TADI YANG GODA AKU DULUAN. DIA UDAH AKU USIR DARI KANTOR, TAPI TETAP AJA DIA DATANG. SAMPAI TADI DISERET PUN SAMA PENJAGA, DIA KERAS KEPALA MAU KETEMU SAMA AKU. FINE. THAT'S ALL!" Marah Jinhyuk dengan kilat mata yang super duper tajam

Wooseok hanya terdiam memegangi kepala nya yang pusing. Lelah dengan semua yang ia alami.

Brukk

Wooseok terjatuh ke tanah karena pingsan, Jinhyuk yang refleks langsung membopong Wooseok ke villa yang ia sewa dari teman nya.

W E I S H I N•

Jinhyuk merenung sekarang, tidak seharusnya ia membentak istri nya yang sedang hamil muda tersebut.

'Bodoh! Jinhyuk bodoh!' Batin Jinhyuk sedari tadi merutuki dirinya yang terlalu kasar pada Wooseok

Krriieet

"Pak Jinhyuk, pasien mengalami depresi ringan yang membuat dirinya terus-menerus meracau pak, saya harap pasien tidak menerima keadaan yang kurang baik karena pasien sedang dalam keadaan hamil muda dan bisa memengaruhi janin yang ada di kandungan nya. Pasien sekarang sedang beristirahat setelah saya beri obat penambah nafsu makan, obat yang saya berikan dalam dosis normal tetapi efeknya adalah badan akan terasa agak panas setelah ia sembuh. Efek obat tidak membahayakan dan akan berlangsung cepat. Tolong jaga istri anda baik-baik pak Jinhyuk. Terimakasih" jelas dokter yang menangani Wooseok

"Iya, Terimakasih kembali dok!" Kata Jinhyuk lalu masuk kedalam kamar yang ditempati Wooseok setelah dokter tersebut pergi

W E I S H I N•

Maaf,

Hanya kata itu yang terus terucap dari bibir Jinhyuk saat ia sudah duduk disamping ranjang Wooseok

'You're so Fuckin crazy Jinhyuk! Uh Damn god' Jinhyuk rasa nya ingin menangis sesaat setelah ia flashback kejadian di kantor

Chupp

Jinhyuk mencium kening Wooseok dengan perlahan,

"Maaf Wooshin-a, Wei tadi kalang kabut karena kamu confess perasaan kamu tiba-tiba. Wei juga sayang banget sama Wooshin, aku emang gak berguna. Aku gak pantas untuk jadi panutan kamu dan anak kita, tentang Xiao, itu murni kesalahan pihak penjaga dan pengawas di kantor. Salah Wei juga gak tau dari awal soal kehamilan kamu, terlebih lagi Wei bilang Wooshin gendutan. Omg I'm so Sorry for that" Jinhyuk menenggelamkan wajah nya ke dalam ceruk leher Wooseok sekaligus memegang tangan Wooseok

"Dimaafin" suara parau milik Wooseok membuat Jinhyuk terkejut lalu mendongakkan kepala nya melihat Wooseok

Tangan Wooseok terjulur menuju wajah Jinhyuk lalu Wooseok menariknya dengan pelan agar wajah Jinhyuk bisa terfokus pada wajahnya

Wooseok mencium bibir Jinhyuk perlahan dan melumatnya pelan, sementara Jinhyuk membalasnya dengan penuh rasa tulus sayang pada Wooseok-nya itu

Seusai itu, Wooseok berkata ingin dipeluk.

"Ayo pulang, kangen Jinu" kata Wooseok mempoutkan bibirnya

"Ayo" Jinhyuk tersenyum lalu mengusak rambut Wooseok

"Eh tapi ada satu lagi yang kurang, aku mau bilang sesuatu" Jinhyuk menghentikan aktifitasnya sebentar

Cupp

"Mata ini gak boleh lagi terlihat seperti ini karena Wei"

Cupp

"Hidung ini gak boleh memerah karena Wei"

Cupp

"Pipi ini hanya boleh bersemu karena Wei– dan terakhir"

Cupp

"Bibir ini hanya milik Wei seutuhnya"


W E I S H I N•

Kolom hujat bagi author ini :'

Duda - WEISHIN X JINUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang