"Erkan". Pria itu mengenalkan dirinya di depan kelas. Semua orang hanya menatap tak percaya bahkan ada sebagian yang membuka mulutnya. Suasana begitu hening untuk beberapa saat sampai akhirnya sang guru yang pertama kali tersadar pun mencoba mencairkan suasana kembali dengan tertawa garing.
"Hehehe,,baiklah, nak erkan perkenalkan nama saya pak Yusman saya guru sosiologi dan kebetulan saya adalah wali kelas ini". Erkan hanya mengangguk sambil tersenyum sekilas lalu tanpa di suruh ia berjalan menuju bangku kosong di pojok kanan dekat jendela yang di tempati seorang gadis yang di perhatikan nya sejak tadi menunduk kan pandangannya.
Gadis yang sama pada saat ia menuju ruang kepala sekolah tadi. Ia pun duduk di sampingnya yang memang kosong dan sepertinya gadis itu tidak keberatan sama sekali. Erkan memandang gadis di sampingnya memperhatikan wajahnya yang nampak berbeda dari yang lain seperti keturunan darah Korea namun matanya sangat lentik dan tajam seperti keturunan India sana.
"Jangan menatapku". Erkan yang terkejut pun langsung mengalihkan pandangannya kearah depan. memperhatikan pak yus yang sedang menjelaskan tentang makhluk sosial yang membuat semua orang memperhatikan dengan serius namun tidak pernah mengerti dan selalu lupa.
Waktu istirahat pun tiba semua siswa siswi pun berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut merek yang sudah demo minta diisi.
"Hai,kenalin nama gue Steven ". Ujar pria di depannya yang sengaja membalikkan badannya untuk berkenalan dengan dua murid baru berbeda jenis kelamin itu. Namun,ia hanya mendapat respon positif dari erkan saja walaupun hanya sebuah tatapan dan alis yang mengangkat sebelah. "Eh,kita ke kantin yuk!". Ajaknya yang bingung karena tidak ada yang berbicara. Erkan menoleh menatap gadis di sampingnya dengan tatapan bertanya. Steven yang mengerti pun segera menjawab "lo mau ngajak dia?". Tunjuk nya pada gadis itu yang di ketahui nama lita ,ia sama murid baru di sini. Lita yang merasa di tunjuk pun mengangkat wajahnya menatap bingung keduanya lalu berdiri meninggalkan kelas menuju mesjid untuk melaksanakan sholat Dhuha . Erkan dan Steven pun menyusul walau mereka sempat bingung namun setelah Steven melihat gadis itu menuju tempat ibadahnya ia pun mengerti. "Oh,mungkin dia sholat Dhuha dulu". Erkan menoleh pada Steven lalu mengerti ketika melihatnya sedang mengambil wudlu di WC mesjid yang memang terbuka.
'aku kira dia seorang Kristiani'. Karena penampilan Lita yang modern dan memakai seragam yang sama dengan yang lain rok selutut dengan blezer panjang khas sekolahnya dan rambut terurai. Ia pun bersama Steven menuju kantin setelahnya mereka berkeliling sekolah yang sebenarnya sudah erkan ketahui. Namun, karena Steven menawarkannya ia pun mengiyakannya dan mengikuti kemanapun Steven pergi.
Di tempat lain, Lita. Gadis itu berjalan keluar mesjid dan segera berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang keroncongan . Banyak yang menatapnya bingung setelah keluar dari mesjid. Ia tidak memperdulikannya dan tetap berjalan menuju tujuannya. Gadis itu segera membeli makanannya dan duduk di bangku kantin pojok yang jauh dari keramaian. Ini yang di sukainya, kedamaian, jauh dari keramaian . Ia sangatlah introvert terhadap lingkungan baru. Memakan makanannya dengan tenang tanpa terganggu keributan kantin yang seperti pasar baginya.
Erkan memperhatikan gadis di sampingnya dengan tatapan penuh tanya. Gadis ini terlalu tertutup bahkan dia hanya berbicara saat pertanyaan penting saja dan itu pun hanya di jawab dengan jelas padat dan sesingkat singkatnya agar lawan bicaranya tidak bertanya lagi. Lita pun tidak memperdulikan itu dan hanya melihat ke depan memperhatikan guru yang sedang mengajar, walaupun ia tahu ada yang memperhatikannya sejak tadi. Bukannya sombong dia hanya malas berbicara, entahlah ia hanya akan berbicara jika ia mau dan diam jika ia malas. Hanya orang terdekatnya yang tahu tentang sifatnya ini. Dan ia pun tidak mau merubahnya karena ia merasa nyaman dengan itu.
"Kau murid baru juga kan?". Tanya erkan membuka percakapan dengan gadis di sampingnya itu."heeum" Jawabnya. "Tidak mau berkenalan?" Tanyanya lagi. "Namaku Senjalita Ayuni,baru masuk hari ini karena aku sama seperti mu ". Jawabnya tanpa menoleh pada lawan bicaranya karena ia sedang memperhatikan guru di depannya. Tanpa di sadari gadis itu,erkan tersenyum menanggapinya.
"Kau bicara dengan siapa?".
"Dengan yang bertanya padaku tadi".
"Lalu kenapa kau tidak menatap lawan bicaramu ini?".
"Malas,lagipula sekarang waktunya belajar bukan mengobrol untuk berkenalan".
"Lalu siapa tadi yang memperkenalkan diri?".
Lita menoleh dengan tatapan kesal pada pria di sampingnya itu.
"Bukankah kau yang bertanya padaku?".
"Ya,aku yang bertanya padamu,tapi kau yang memperkenalkan dirimu. Bukankah tadi aku hanya bertanya padamu 'tidak mau berkenalan?' bukan seperti 'siapa namamu?', tapi kau langsung memberitahu namamu begitu saja".
Lita yang kesal sekaligus malu pun langsung mengalihkan pandangannya ke segala arah dan menggerutu jawabannya tadi. Erkan terkekeh kecil melihatnya, ia pikir tingkah gadis ini sangat lucu. "Baiklah,karena kau sudah mengenalkan dirimu,aku juga akan mengenalkan diriku".
"Namaku Erkana fajarsyah, sama sepertimu, aku baru masuk hari ini karena murid baru di sini".
Lita hanya menatapnya sekilas lalu melihat ke depan, kembali memperhatikan pak Pur yang sedang menjelaskan penggunaan ekspresi pada lagu. Erkan yang sedari tadi pun enggan mengalihkan pandangannya dari gadis di sampingnya itu. Ia terus memandangnya sambil memangku dagunya dengan sebelah tangan dan menampilkan senyuman menawannya. Lita pun kembali tidak memperdulikannya lagi. Meskipun ia merasa sedikit risih di perhatikan terus sejak tadi.Menerima orang baru memang tidak semudah yang ku kira apalagi setelah kau kehilangan orang tersayang dan ia datang bagai pengganti.namun bukankah kata ' pengganti' itu menyakitkan.
To be continue in next chapter guys.
Aku baru belajar menulis cerita.dan cerita ini murni pemikiran ku sendiri.maaf atas kekurangan cerita di atas.mohon di maklumi. Jangan lupa vommentnya ya!!😁
Ditunggu lhoh teman teman 😄
Dan salken juga semuanya🤗. Sampai jumpa di lain waktu.tunggu aku di sini lagi ok.👌.
KAMU SEDANG MEMBACA
you fajar,,im senja
Novela Juvenilbagaikan fajar dan senja kita saling mengejar namun,tidak pernah bertemu sama sama indah namun,datang hanya sementara.merindukan namun,tidak bisa berjumpa. Senja yang datang sementara begitupun dengan fajar.tidak ada alasan bagi mereka untuk bisa be...