Hai... Ada yang kangen nggak?
Kalau boleh jujur ya aku ngerasa silent readernya semakin bertambah.
Kalau boleh jujur ya.... hal kayak gini tuh yang bikin jadi malas nulis.
So... Mohon banget ya.
Ini bukan masalah ngemis or something....
Hanya hargai penulis lah....Karena aku tuh bener-bener udah nyempetin buat nulis ini cerita di sela-sela ngurus wisuda sama kkn ditambah jadwal kuliah buat profesi yang kayak gitu.
So.... Don't forget pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah...
Happy reading... Btw typo is my style.
......
Setelah dipikir-pikir bukan hal buruk juga masuk ke dunia novel picisan ini. Hari-hari seperti menonton drama secara live terasa lumayan. Tanpa sadar sebuah senyuman mengembang dari wajah joy.
Lupakan masalah orang yang mendorongnya dari tangga. Anggap saja itu salah satu fans fanatik dari F4 yang tidak terima.
Coba bayangkan jika hidupmu dikelilingi orang seperti mereka. Secara logika saja, pasti banyak orang yang iri dengan kedekatannya dengan orang sesempurna mereka.
'Sempurna'
Joy berdecih. Orang-orang yang iri itu hanya melihat mereka dari luar saja. Irene bahkan F4 tetap mempunyai sisi aneh yang tak semua orang tau.
Contohnya saja Jinno dengan lelucon garingnya. Vino dengan sifat dingin dan suka marah-marahnya. Eunwoo yang manja seperti anak kecil. Sehun yang pekanya nggak ketulungan.
Inti dari semuanya adalah joy harus lebih berhati-hati untuk kedepannya. Jangan terlalu dekat atau paling tidak berusaha biasa dan membaur dengan siswa lain. Tak ada pilihan lain. Menjadi teman tokoh utama kan memang beresiko terlibat dalam bahaya.
"Aku penasaran dari tadi apa yang ibu lamunkan?"
Suara eunwoo menyadarkannya dari pemikiran panjangnya. Tangannya bertumpu pada meja sekolah sambil bertopang dagu. Wajahnya lumayan dekat dengan Joy. Membuat Joy sedikit terhenyak.
Astaga.... Untung saja Joy sudah terbiasa melihat eunwoo dari jarak seperti ini. Jadi dapat dipastikan jantungnya tetap pada detak yang normal. Kalau dulu jangan tanya bagaimana reaksi cengoh Joy karena gugup. Melihat wajah tampan sedekat itu siapa sih yang tidak gugup.
"Sesuatu yang lucu."
Joy menjauhkan wajah eunwoo dengan mendorong muka eunwoo. Hal ini membuat Eunwoo mengerucutkan bibirnya.
"Apa? Sejak kapan ada rahasia diantara kita?" Ujar eunwoo dengan nada dibuat sedih.
Joy tersenyum dan mengacak rambut eunwoo gemas. Kalau eunwoo masuk dalam daftar yang harus dihindari maka Joy harus bilang kalau ia tak sanggup. Sikap eunwoo yang seperti anak kecil ini membuat Joy ingin melindunginya.
"Ayo kita makan."
Joy melirik ke arah vino yang dari tadi diam menonton memegang tangan Joy yang mengelus rambut eunwoo. Pandangan matanya mengisyaratkan ketidaksukaan. Joy hanya menatap heran ke arah Vino. Apa joy membuat kesalahan? Kenapa vino terlihat marah?
"Ayo kita susul yang lain ke kantin."
Dengan sedikit kasar vino menarik Joy hingga berdiri dari duduknya. Joy hanya memutar bola matanya. Ini seperti di adegan novel dimana si pemeran utama merasa cemburu. Tapi ayolah.... Catatan kecil yang perlu digaris bawahi kalau seorang joyceline hanyalah pemeran pembantu.
Kalau kalian bertanya dimana Irene Joy akan menjawab Irene sudah duluan ke kantin bersama dengan jino dan Sehun. Yang Joy heran kenapa vino masih disini? Bukankah biasanya dia mengikuti Irene kemanapun Irene pergi kecuali kamar mandi tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
peran pendukung
RomanceTiba-tiba sekolah dan temannya berubah dalam semalam... Joy berusaha menyesuaikan diri dengan dunia baru yang dia yakini sebagai dunia novel. Ia sendiri bingung kenapa bisa masuk ke dunia aneh itu. Sayangnya didunianya yang baru joy harus menerima...