22

159 38 3
                                    

Selama kegiatan sekolah dilaksanakan joy tidak bisa fokus dan selalu membuat kesalahan. Teman yang satu satu tim dengan Joy hanya bisa mengeluh agar dia lebih fokus. Entah sudah berapa kali tim outboundnya mengalami kekalahan dari tim lain. Apalagi rata-rata setiap quest yang diminta itu mengandalkan kekompakan. Joy hanya bisa meminta maaf pada teman satu timnya.

"Bu fanny." Salah satu teman Joy akhirnya mengangkat tangan saat guru seni musik yang terkenal santai lewat.

"Ya, ada apa kai?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, ada apa kai?"

"Sepertinya Joy masih merasa sakit bu, apa tidak sebaiknya dia beristirahat saja?"

Pandangan sang guru langsung tertuju pada Joy. Dan Joy cukup sadar diri, ia berusaha menunjukkan wajah orang sakit sebaik mungkin. Semoga saja ia tidak ketahuan.

Setelah meneliti Joy bu Erika berkata, "Sehun, sepertinya ada peserta yang sakit. Tolong bawa ke tempat medis agar dia bisa beristirahat."

"Baik bu."

Dengan sigap Sehun yang jadi panitia outbound memapah Joy. Hal ini membuat Joy merasa lega sekaligus bersalah karna telah berbohong. Ada benarnya juga perkataan Alin waktu itu. Ia pandai berpura-pura dan bermuka dua.

Setelah sampai tempat yang dimaksud bu Erika, Joy duduk di kasur yang disediakan. Membiarkan Sehun yang masih berdiri di hadapannya.

"Terimakasih, maaf merepotkanmu."
Ucapnya tersenyum paksa.

Setelah bertemu Alin, ia lupa cara untuk tersenyum. Mungkin kenyataan kalau ia menghancurkan hidup orang yang sangat ia sayangi membuat Joy lupa bagaimana ia sebelumnya. Padahal kejadian itu baru kemarin.

"Joy," Panggil Sehun.

"Mungkin kita tidak bisa merubah apa yang terjadi dimasa lalu, tapi setidaknya kita bisa merubah apa yang terjadi sekarang dan yang ada di masa depan. Bahkan apa yang mereka sebut dengan kepastian dimasa depan pun masih bisa kita ubah kalau kita berusaha."

Dengan lembut Sehun mengelus puncak kepala Joy sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan lembut Sehun mengelus puncak kepala Joy sambil tersenyum.
Entah perkataan itu untuk Joy atau untuk dirinya sendiri. Sehun hanya tidak ingin Joy merasa semua yang terjadi adalah salahnya. Toh semua sudah kacau sekarang.

peran pendukungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang