🐶 Woof woof

2.3K 379 54
                                    


🐶





“Kita pacaran nggak sih Jungkook?”





Taehyung bertanya seperti itu segera setelah bel istirahat pertama berbunyi. Karena, entahlah, Taehyung juga tidak mengerti, kenapa sepagian ini Jungkook anteng-anteng saja dan tidak melakukan apa-apa terhadapnya. Cuma sapaan selamat pagi biasa saja yang ia dapat pagi tadi. Dan, tentu saja ini menjadi tanda tanya besar bagi Taehyung, karena tidak biasanya kan anak itu akan diam saja saat melihat Taehyung?



“Kenapa?” Jungkook balas bertanya.



Taehyung mengangkat bahunya, tidak tahu, rasanya cuma aneh saja kalau dia mendadak anteng begini.



“Menurut kamu memangnya bagaimana?” Jungkook bertanya lagi.





Taehyung tidak menjawab, dia justru memajukan bibirnya, kesal. Pacar bukan sih, kok nyebelin?





“Jangan mencebik begitu Tae, masih banyak orang.” kata Jungkook.




“Memangnya kenapa kalau banyak orang?” Taehyung bertanya galak.




Jungkook menghela nafas sebelum menjawab, “Aku jadi ingin mengecup bibirmu kalau begitu. Tahu nggak sih, dari tadi itu aku sudah mencoba sabar dan menunggu kesempatan supaya bisa berdua saja denganmu. Aku sedang menahan supaya nggak berbuat yang iya-iya di depan banyak orang nih.”




“Ke-kenapa?” Taehyung mendadak malu sendiri saat menanyakannya.




“Gimana ya Taehyung, soalnya lihat bokongmu goyang sedikit saja aku langsung pengen peluk-peluk bawaannya.” Jungkook menjawab




“Lihat bibirmu diam begitu saja langsung pengen kecup-kecup tahu.” ia melanjutkan.





Pipi Taehyung bersemu merah, tapi bocah itu berusaha menahan senyuman. Aduhh, bagaimana ya, biasanya dia akan marah-marah kalau ada yang berkata seperti itu padanya, tapi ternyata kalau pacar sendiri yang bilang begitu jadi beda ya rasanya, jadi kayak ada seneng-senengnya gitu.




“Kenapa gitu mau jadi pacar Taetae?”






“Karena yang nggak dijaga akan hilang, dan yang nggak disimpan akan diambil orang, Taehyung. Apalagi bokong kamu cantik begitu, mana bisa aku ngebiarin orang milikin bokong kamu, bokong kamu kan nggak ada duanya, pokoknya kalau bukan bokongmu aku nggak mau, begitu.”






Ini mungkin yang namanya nano-nano ya, manis, asem, asin gitu rasanya.




Dan ngomong-ngomong, Taehyung sudah merona lho, tiba-tiba dia jadi merasa sayang gitu dengan bokongnya sendiri.




“Iya, bokongnya Taehyung cuma buat Jungkook.” bocah itu membalas malu-malu.




“Yang bener?”




“Iya.” Taehyung mengangguk lagi, malu.




“Kalau gitu boleh kumakan?”





“Tidak boleh!” Taehyung mempout.





Jungkook menghela nafas lagi, “Kalau jam istirahat gini, rasanya pengen makan kamu saja, Taehyung, boleh ya?”






“Jangan aneh-aneh, nanti hyung-hyungnya Taetae ke sini. Kalau mereka tahu, bisa dimartil gigimu, nanti Tae jadi sedih, soalnya Tae udah sayang sama gigimu lho Jungkookie.” Taehyung mengingatkan.





WASA,BAE? [KOOKTAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang