🍦 Vanila Ice Cream

2.2K 398 47
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










“Bibirmu manis Tae, kalau bokongmu bagaimana?”






Itu kata Jungkook di tengah-tengah kegiatannya mencumbu Taehyung. Bahkan, saat ini mereka tidak sadar jika mereka telah menjadi tontonan di kedai kecil itu.





Taehyung masih tidak berkutik, entah saking kagetnya atau saking enaknya. Yang jelas, ciuman kali ini berbeda sekali dengan kecupan singkat yang ia beri pada Jungkook beberapa waktu lalu. Ciuman kali ini lebih intens, bukan cuma sekedar menempel dan singgah sementara, tapi lebih dalam dan seolah Jungkook akan memakannya.





Tentu saja Taehyung jadi gemetaran, seumur hidupnya dia hanya pernah dicium di pipi oleh orang tua dan kembarannya, tapi kini Jungkook berdiri menempel padanya dan bersiap seakan ingin memangsa Taehyung seluruhnya.




Taehyung tidak membalas, terlalu terpaku pada setiap gerakan bibir Jungkook yang menyapu lembut semua permukaan bibirnya. Jungkook menggigit sedikit lebih keras bibir bawahnya dan ini membuat Taehyung otomatis membuka bibirnya, yang berarti mempermudah akses Jungkook untuk meneruskan mengobrak-abrik seluruh mulutnya.




Jungkook menatap manik Taehyung yang balik menatapnya, tapi Jungkook tidak menemukan apa-apa, seolah mata itu sedang kosong, entah apa yang sedang Taehyung rasakan dan pikirkan sekarang, yang jelas Jungkook sedang amat sangat menikmatinya. Semakin dilumat, bibir Taehyung semakin terasa manis saja, semakin membuat Jungkook ingin lagi dan lagi. Belum pernah ia merasakan bibir yang semanis dan senikmat ini sebelumnya.




Semakin lama Taehyung semakin pening, dia ingin oksigen, tapi bibir Jungkook terlalu hangat dan enak, dia juga enggan memutus.





Taehyung meremas pelan bisep Jungkook, membuat pemuda bersurai merah itu memutus pagutan mereka pada akhirnya dan membuat Taehyung meraup oksigen banyak-banyak. Dadanya tiba-tiba panas entah mengapa, seperti terbakar.






Jungkook menyeka saliva di sudut bibirnya, kemudian beralih mengusap dengan halus pada bibir Taehyung, “Lain kali, kamu nggak boleh pasif ya Taehyung.” katanya.







Taehyung masih diam mematung, tidak tahu harus bagaimana, jiwanya bagaikan terdistorsi entah ke dimensi mana.





Jungkook kini juga sama diamnya, sengaja, ingin menunggu respon macam apa yang akan diberikan Taehyung. Dan setelah keheningan yang serasa puluhan malam tanpa bintang itu, Taehyung akhirnya mengusap-usap bibirnya sendiri, manik matanya berkeliaran entah kemana. Dilupakannya niatnya datang ke kedai ini untuk membeli ice cream, dia pun beteriak pada Jungkook, “Jangan harap aku akan kasih tahu aku pakai celana dalam warna apa ya!!!!”






Lalu dia berbalik, berlari keluar kedai dengan wajah yang lebih merah daripada setumpuk tomat.





“Jeon Jungkook sialan!!!!” gerutunya.









WASA,BAE? [KOOKTAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang