Prolog

23K 1.3K 279
                                    

Pekik tertahan mahasiswi yang haus lelaki tampan lagi-lagi ditemukan oleh Jungkook. Tepat saat dirinya membuka pintu mobil dan menapak kaki kirinya pada permukaan tanah, tiap pasang atensi sudah terpusat padanya. Apalagi saat pria itu melangkah dengan tegap dan mantap sembari mengulas senyum ramah layaknya seorang pendidik.

Jeon Jungkook, dosen muda nan tampan itu baru menginjak usia 29 tahun, tapi kemampuan mengajarnya sudah selayak profesor. Otaknya benar-benar terisi penuh oleh ilmu dan berhasil digunakan dengan baik. Belum lagi sifat ramah dan rendah hati yang dipunya. Tegas, namun tidak pernah marah. Untuk urusan nilai juga dia nomor satu, sama sekali tidak pelit. Fleksibel. Bahkan para mahasiswi saling berebut dan benar-benar mempertimbangkan satuan kredit semester agar mencukupi, agar bisa bergabung dalam kelas si dosen tampan.

Saat mahasiswi lain berkumpul untuk memuja ketampanan Jungkook secara terang-terangan, ada satu mahasiswi yang berlari kecil menujunya. Bahkan surainya ikut bergerak akibat terbawa angin. Rok hitam selutut yang dikenakan juga sedikit tersingkap oleh angin nakal itu.

"Selamat pagi, Dosen Jeon. Maaf, hanya ingin mengingatkan kalau hari ini ada jadwal bimbinganㅡ"

"Aku tidak lupa," balasnya dengan senyum, "Kau bisa ikut ke ruanganku sekarang."

Mahasiswi cantik itu tersenyum penuh kemenangan karena hanya dirinya yang mampu merebut atensi si dosen tampan.

Sampai di ruangan, tepat setelah Jungkook mengunci pintu, tubuh besarnya diserang oleh rengkuhan hangat.

"Merindukanku?" tanya si dosen Jeon sembari berbalik untuk membalas.

Gadis itu mengangguk, "Rindu sekali."

Jungkook jelas menyulam senyum seraya mengurai rengkuhan agar menemukan paras indah sang mahasiswi. Ia merunduk, mempertemukan bibir mereka dengan hangat. Memejam, merasakan seluruh kelembutan yang dihantarkan masing-masing bilah sebelum berakhir dengan penyatuan dan erangan tertahan.

Jihan terhimpit pada tembok, melingkarkan lengan pada tengkuk dan kaki pada pinggang ramping Jungkook. Rok yang dikenakan sudah tersingkap, begitu juga dengan kancing kemeja yang terbuka secara acak.

"Jungkookㅡ"

"Jangan berisik, Sayang. Ini kantor."

Sang gadis mengangguk. Menggigit bibir bagian bawah karena penyatuan dan pergerakan yang begitu hebat. Jungkook mengisi Jihan begitu penuh, menghentak tiada henti seakan tak ada hari esok. Semakin cepat, semakin hebat sampai waktu pelepasan tiba dan membiarkannya tumpah di dalam sana.

Jihan terkulai, selalu begini setelah melakukan bimbingan tugas akhir. Jungkook membawa tubuh mungil gadisnya sebelum dibaringkan pada sofa. Dirinya membersihkan diri terlebih dahulu sebelum kembali untuk membenahi pakaian sang gadis.

"Jungkook, nanti malam bisa temani aku?"

Namun pria itu menggeleng sembari mengusap lembut pipi gadisnya, "Tidak bisa, aku sudah berjanji untuk makan malam bersama istri dan anakku." []

...

Heyyy. Cerita baru dengan karakter terbrengsek Jungkook versi aku. Bakal sedikit beda dari cerita-cerita aku yang lain, tapi masih akan tetap manis khas Jungkooknya alkaloids kok hehe. Aku ingatkan, cerita ini rated. Jadi harus bijak, okay? Selamat belajar bersama Jungkook si dosen tampan

 Jadi harus bijak, okay? Selamat belajar bersama Jungkook si dosen tampan❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keep It SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang