Cinta Buta 5

2.1K 283 8
                                    

Matahari sudah menampakkan sinarnya namun Eliza masih betah berada di atas ranjang menikmati tidurnya. Kusuma sang papa yang sejak tadi menunggunya bangun sudah tidak sabar lagi, pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan segar itu menghampiri kamar putrinya, ia membuka gorden kamar Eliza sehingga cahaya matahari nampak masuk memenuhi ruangan kamar itu.

"Papa apaan sih, tutup lagi pah" ucap Eliza yang merasa silau.
"Bangun anak pemalas, mandi dan bersiap kuliah" omel Kusuma.
"El ngantuk pah" ucap Eliza kesal.
"Jangan buat papa bertindak kasar padamu El, mandi dan bersiaplah" ucap Kusuma lagi.

Tak mau membuat sang papa semakin kesal maka Eliza pun bangun dan segera bersiap ke kampus. Di kampus bukannya masuk kelas Eliza malah duduk santai di kantin, ia terlihat duduk dengan malas di salah satu kursi kantin.

"Gak masuk lo?" tanya salah satu temannya.
"Gak" ucap Eliza santai.
"Gak takut nilai lo jelek? gak takut gak lulus lo El?" ucap temannya lagi.
"Bodoh amat gue gak peduli, lulus gak lulus nantinya gue juga akan duduk di perusahaan bokap gue" ucap Eliza dengan sombongnya.
"Ya sudah gue duluan" ucap temannya lagi.

Eliza benar-benar duduk santai di kantin, hingga kelasnya bubar barulah ia berdiri dari duduknya dan meninggalkan kantin. Gadis cantik itu menuju apartemen salah satu temannya.

"Ada barang?" tanya Eliza.
"Lo mau berapa?" tanya temannya tersebut.
"Nih..." tanpa banyak bicara Eliza memberikan beberapa lembar ratusan ribu dan membuat sang teman tersenyum.

Setelah mengantongi barang yang di inginkannya Eliza pun langsung pulang, dan begitu tiba di rumah ia langsung masuk kamar dan menguncinya. Gadis cantik itu terlihat larut dalam kesendiriannya, ia duduk di pojok kamar sambil menghisap bong, sebuah alat hisap sabu. Gadis cantik itu benar-benar sudah rusak akibat salah pergaulan dan kurangnya perhatian.

---

"Eliza mana?" tanya Kusuma begitu pulang kantor.
"Pergi tuan, baru saja" ucap artnya.
"Anak itu kerjanya keluyuran saja. Lalu dimana istriku?" tanya Kusuma lagi.
"Belum pulang tuan" ucap artnya lagi.
"Belum pulang? ya Tuhan... sebenarnya apa pekerjaannya di butik itu hingga sesore ini belum juga pulang" omel Kusuma, pria itu kemudian berlalu menuju kamarnya dengan perasaan kesal.

Tak lama sebuah mobil mewah terlihat memasuki halaman rumah, seorang supir membukakan pintu belakang, keluarlah Malika mamanya Eliza yang baru pulang dari butiknya.

"Selamat sore nyonya" ucap seorang art.
"Sore, apa suamiku dan Eliza sudah pulang?" tanya Malika.
"Tuan baru saja pulang, sedang nona Eliza baru saja keluar" sahut artnya.
"Hhh... anak itu kemana lagi, suka sekali membuat papanya kesal. Ya sudah saya ke kamar dulu bi" ucap Malika.

Baru saja Malika menutup pintu kamarnya, ia langsung mendapat tatapan tajam dari sang suami.

"Apa saja yang kamu lakukan di luar sana mah?" ucap Kusuma kesal.
"Kerjalah pah... papa pikir aku ngapain? main?" sahut Malika tak kalah kesalnya.
"Harusnya sebagai istri prioritas utamamu adalag suami dan anak" ucap Kusuma.
"Kenapa sekarang sepertinya papa tidak mendukung pekerjaanku?" ucap Malika.
"Tentu saja aku protes, kamu sebagai ibu sudah gagal mendidik putrimu mah... lihat Eliza... dia bagai anak jalanan yang tak terurus" geram Kusuma.
"Kenapa papa malah menyalahkanku?" ucap Malika tak terima.
"Jelas aku menyalahkanmu, kamu ibunya dan kamu yang harus bertanggung jawab atas kenakalannya" ucap Kusuma marah.
"Kenapa hanya aku? kamu papanya kamu juga harus bertanggung jawab atas semua ini" ucap Malika kesal.
"Tugas dan tanggung jawabku hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kalian, dan kamu sebagai mamanya yang harus bertanggung jawab, kamu harusnya bisa mengendalikan kenakalannya" ucap Kusuma kesal.
"Papa pikir hanya papa yang punya pekerjaan? aku juga punya pah, aku juga sibuk sama seperti papa" ucap Malika tak kalah marahnya.
"Berhenti dan fokuslah sebagai istri dan ibu" ucap Kusuma.
"Apa? papa memintaku untuk berhenti bekerja? tidak pah... aku tidak akan meninggalkan pekerjaanku yang telah kurintis dari nol. Kalau papa mau papa saja yang resign" ucap Malika dengan santainya.
"Aku kepala keluarga dan tugasku adalah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kita" ucap Kusuma.

Dua orang tua itu sama-sama keras, satu pun tak ada yang mau mengalah demi kebaikan anaknya.

---

Di sebuah club malam Eliza berkumpul bersama teman-temannya, seolah tak jera dengan kemarahan sang papa ia lagi-lagi kembali menenggak minuman beralkohol tersebut dan tentu saja ia kembali mabuk.

Di tengah ketidaksadarannya salah satu temannya mengambil video Eliza yang benar-benar mabuk berat, dan hanya dalam beberapa menit setelah di posting di media sosial video itu pun viral, menyebar luas di mayarakat, dan hanya dalam hitungan menit pula menjadi topik hangat di media sosial.

"Putri milyuner Kusuma Wijaya dipergoki tengah berpesta miras" itulah yang dibaca Kusuma pada akun twitternya, pria paruh baya itu menggeram marah saat mendapati video putrinya yang tak senonoh.Dalam video itu Eliza terlihat duduk dengan pakaian minim memperlihatkan pahanya dan baju kaos setengah badan, Eliza terlihat sangat seksi, dan berhasil membuat darah sang papa naik seketika.

"Lihat putrimu" Kusuma memperlihatkan video tersebut pada istrinya.
"Oh putriku modis sekali pakaiannya" puji Malika.
"Modis? modis dari mana mah? apa mama tidak bisa melihat video itu dengan jelas??!!" geram Kusuma pada istrinya.

❤❤❤

Part selanjutnya bisa kalian baca di aplikasi KBM (sedang on going).

5

9/9/2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta ButaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang