Diam-diam Aku
Sepi itu aku
Senyap itu aku
Hening pun aku
Juga geming itu bagiankuKamu cukup bagian tertawa saja
Bagian yang disana dengan senyum selepas senja menjatuhkan cahayanya
Bagian ngarol-ngidul dengan taring yang kering
Sisi penuh yang saat aku melihatnya, aku menyimpulJangan pernah ragu dan hilang, ya!
Karena begini,Diam-diam aku merindukan senyum kakumu
Mempertanyakan kabarmu pada sepi
Membayangkan apa masalahmu saat ini
Dan baik-baik sajakah kau dengan itu semua?Diam-diam aku mencarimu
Membayangkan mu dari cerita sepintas lalu yang mereka katakan
Menunggu tawa menyebalkanmu diantara bisingnya kedai ayam itu
Mengharapkan kau berpapasan denganku
HeheAduh, malunya!
Dan aku tahu
Diriku sepenuhnya sadar
Bahwa itu tak sepantasnya, bukan?***