Kepadamu, Remukku
Untukmu, Remuk yang kusanjung
Patah mematah tak lagi kudapati
Sejatinya leburlah yang selalu ku nanti
Apakabar sang jingga melati?
Yang redup meredup memasuki liarnyaTelah lama aku berkilah
Berbagi rasa tanpa cahaya
Mungkin para duniawiah akan teler
Tapi aku hanya bisa tertawaApakabar dirimu penebar remuk?
Yang mengukuh menanti merusak
Ku sapu saja yang ingin menyakit
Seperti sesak yang tiada bergundahSelalu saja,
Aku merindukanmu.