Hai, ini Taeyong.. #plak (korban iklan)
Bener kok gue Taeyong.
Kalian tau sejak kapan gue suka Yuta? Ga tau kan? Sama gue juga ga tau sejak kapan.
Pokoknya,semenjak gue kenal dia hidup gue yg dingin berubah mencair dan berwarna. Alay kan gue,iya gue begini yah karna Yuta.Mungkin pandangan gue ke orang lain itu dingin, jutek, sombong. Tapi kalo udah ketemu sama Yuta, entah kenapa semua itu berubah jadi senyum. Detak jantung gue selalu ga teratur kalo bareng Yuta, dan awalnya gue ga tau karena gue kira itu hal biasa aja..
Tapi hal itu terlalu sering terjadi kalo cuman dibilang biasa. Karena setiap saat Yuta datang dengan senyuman dan saat ia murung karena masalah kuliah,semua ekspresi yang ia keluarkan itu semua terlihat imut dimata gue.
Gue ga salah kan kalo bilang Yuta imut? Apa dia lebih dari kata imut? Ya apapun itu Yuta tetap imut di mata gue.
Hari ini seperti biasa gue ngajak Yuta ke toko buku, mungkin menurut kalian gue terlalu rajin buat sering-sering ke toko buku. Tapi kenyataannya gue cuman mau ngabisin hari libur gue sama Yuta.
Perbedaan hari ini adalah disaat Yuta ninggalin gue begitu aja tanpa alasan. Gue mencoba berfikir kembali kesalahan apa yang gue lakuin sampe Yuta pergi begitu saja, dan hasilnya nihil. Gue merasa gue ga salah apa-apa, karena gue sibuk nyari buku dan Yuta sibuk di bagian komik.
Karena gue khawatir ada apa-apa gue coba telfon tapi ga diangkat-angkat, gue chat juga ga dibales. Ga ada jawaban dari Yuta. Gue udah nyari kesana sini, tapi Yuta tetap ga ketemu. Udah terlalu lama gue nyari, akhirnya gue hubungin Jaemin,
"Jaem, Yuta udah pulang?"
"Loh bukannya bareng hyung dari tadi?"
"Ahh, tadi yuta keluar duluan, gue nyariin dari tadi ga ketemu."
"Udah coba di telfon chat?"
"Udah, tapi ga ada jawaban,kayanya sih hp dia mati."
"Yaudah coba aku hubungin yah, dan hyung juga pulang saja, ga usah terlalu khawatir, Yuta hyung pasti bisa jaga diri. Nanti kalo ada apa-apa hyung aku kabarin lagi." ucap Jaemin menenangkan Taeyong
"Hmm, baiklah.. aku akan kerumahmu,dan menunggu yuta disana. Mungkin akan lebih baik menunggunya sampai pulang."
Hari semakin sore dan belum ada kabar sama sekali, mungkin memang lebih baik kembali ke rumah Yuta dan menunggunya.
Sesampai dirumahnya gue kira dia udah dirumah, ternyata masih belum pulang. Kali ini gue nungguin dia di kamarnya, berbeda dengan dipagi hari yang selalu menunggu di ruang tamu.
Alasan kenapa saat pagi gue lebih baik menunggu di ruang tamu karena gue yakin yuta masih tidur dan jika gue masuk ke kamarnya disaat ia masih tertidur, entah apa yang bakal gue lakuin. Jujur gue ga tahan sama muka dia yang polos waktu tidur dimanapun, di rumah, dimobil, maupun dikelas.
Terlalu lama menunggu yuta kembali, tanpa sadar gue ketiduran dan entah berapa jam gue tidur, yang pasti gue bangun disaat mulai merasakan yuta ada di depan gue. Gue sengaja ga membuka mata sebelum dia ngebangunin gue.
Drama bangun tidur gue dimulai saat yuta tanpa sadar mengatakan kata "cemburu", dan akhirnya gue tau alesan dia ngilang begitu aja.
Ga sampe disitu aja,gue coba mau ngejelasin semuanya, tapi dia pergi lagi. Akhirnya gue coba jelasin di waktu kita makan berdua. Gue jelasin semuanya demi mengembalikan moodnya.
Cemburu mungkin kata-kata yang pas buat sepasang kekasih, tapi ngga buat kisah gue sama yuta. Gue suka dia, tapi gue masih belum yakin buat ngungkapin perasaan gue ini. Gue takut jika yuta nolak semua perasaan gue ini, dan berakhirlah perasaan gue tergantung kesana kemari.
Jujur gue juga punya rasa cemburu disaat yuta dekat dengan siapapun selain gue. Seperti sekarang Yuta bersama Jaehyun, dan kemarin saat pulang pun Jaehyun bersamanya.
Ga sampe disitu aja gue cemburu, disaat dia mulai menggandeng tangan winwin rasanya cemburu ini mulai meledak. Ga bakal gue tinggalin yuta berdua doang sama winwin si polos. Dan disinilah gue, terpaksa menjadi supir mereka berdua.
Karena menahan cemburu itu sakit, entah kenpa hari ini rasanya selalu marah-marah.
Dan saat dimana winwin mendapat kabar dari kun, bahwa kun akan menemaninya. Di fikiran gue, gue beruntung karena akhirnya punya waktu berdua sama Yuta.
Gue tau kalo gue nolak ikut,pasti yuta juga ga bakal ikut masuk ke mall, dan sekarang hanya ada gue dan Yuta di dalam mobil. Gue sadar kalo Yuta marah sama gue,marah sama sikap gue seharian ini. Dan disaat seperti inilah semuanya bisa gue jelasin, disaat gue memeluknya dari belakang.
"Kamu bukan cuman sahabat,bagiku kamu adalah orang spesial yang ada dihidupku." Karena sudah tak tahan dengan stastus sebatas sahabat, lebih baik gue ungkapin sekarang juga.
Gue ngelepas back hug dan memosisikan yuta menghadap ke gue, memaksa menatap matanya langsung. Mengumpulkan semua keberanian untuk mengungkapkan semua perasaan gue.
Gue ngambil nafas dalam-dalam, mencoba untuk tidak gugup.
"Ok, denger baik-baik yah.. aku ga mau ngucapin berkali-kali. Sebenarnya.." gue ngedeketin badan gue dan mencoba membisikkan kalimat selanjutnya.
"Selama ini, sejak awal aku bertemu denganmu aku selalu mengagumimu, ku kira ini hanya perasaan bahagia memiliki sahabat, tapi semua itu salah, aku sadar bahwa semua tatapanku kepadamu selama ini bukan karena sebatas bahagia bersama sahabat. Aku sadar bahwa aku menyukaimu lebih dari sahabat. I love you."
Setelah apa yang gue ucapin, gue mencoba melihat reaksi apa yang akan yuta berikan.
"A.. a.. aku ga salah denger kan yong? Kamu ngga mungkin suka sama aku, aku juga merasa aku ga cocok buat kamu, banyak wanita cantik yang mengejarmu, ta.. tapi kenapa harus aku?" Jawab yuta gagap karena kaget dengan semua ucapan Taeyong.
"Aku serius Yut, semua wanita itu ga ada apa-apanya dibanding kamu yang selalu ada buat aku, yang ga ngeliat aku dari tampang aku doang, kamu tetep bersamaku walau tau sifatku yang dingin dan pemarah ini. Bagiku, kamu lah yang aku butuhkan, yang bisa mengendalikan semua sifatku, yang bisa merubah moodku dalam sekejap."
"Tapi.."
"Udah yuk pulang, udah malem, pasti Jaemin khawatir sama kamu." Gue memotong ucapan Yuta.
Gue takut kalo pada akhirnya perasaan gue tetep ga terbalas. Gue takut yuta ninggalin gue karena gue ngungkapin perasaan gue.
Cup..
Tbc
~Green~