*Di luar kelihatan baik-baik,di dalam terlihat sangat terperuk sekali,itu lah aku*
Aurellia Dirgantara
Sang fajar mulai menampakkan dirinnya,hari ini adalah hari dimana semua siswa malas untuk datang ke sekolah karena hari ini hari senin tepatnya sekolah melaksanakan upacara bendera.Dan tentunya termaksud si kembar ini Adel,Gisel,Aurel.
Di sebuah kamar ada dua wanita yang sedang beradu mulut di pagi hari ini,orang itu ialah Aurel dan mamanya."Mah,Aurel mohon tolong lepasin Aurel dari permainan mama ini,aku gak kuat mah kaya gini ini bukan jati diri aku mah seenggaknya biarin aku berpakaian seperti apa yang aku mau mah plissss..." ucap Aurel sambik terisak.
"Mamah bilang enggak ya enggak kamu itu anak gak tahu diri kamu itu bodoh,kamu gak cerdas seperti kakak-kakakmu sebab itu kamu harus turutin apa kata mamah supaya kamu itu bisa berguna dalam keluarga ini AUREL" bentak Yola(mamah triplets lia).
Aurel sudah tidak bisa berkata lagi,karna dia tahu apa yang di ucapkan mamahnya itu benar dia memang bodoh anak gak tahu diri ya dia akui itu.
"Maaf mah emang aku bodoh gak tahu terima kasih maaf,ya udah mah aku mau berangkat sekolah dulu"pamit Aurel kepada mamahnya.
" Iya dan jangan pernah minta sesuatu kecuali perintah mamah,udah sana berangat"ucap yola mamahnya,Aurel cuma membalas anggukan dan pergi meninggalkan kamar yola sekaligus meninggalkan kediaman Dirgantara.
Aurel berniat tidak datang kesekolah karna suasana hatinya yang sedang mendung.Ia pergi ke sebuah taman untuk menenangkan pikirannya.
• • •
Taman."Gini amat yah hidup gue gak di luar gak di dalam semua hina gue,di dalam mama yang selalu menghina gue di luar orang lain karna perilaku dan pakaianku"gumam Aurel merutuki nasibnya.
Sedangkan di lain tempat Adel dan Gisel sedang bertanya tanya kemana Aurel ada apa sebenarnya,walaupun Adel bisa melihat masal lalu dan masa depan terkadang ia tidak bisa melihat contohnya apa yang terjadi pada Aurel.
"Del ini gimana udah jam 6.30 nih,Aurel kemana sih tumben-tumbenan ngilang gini" tanya Gisel dengan nada paniknya.
"Udah lah kita berangkat aja dulu mungkin dia udah berangkat duluan tapi lupa ngasih tahu,tenang aja dia pasti bisa jaga diri" ucap Adel menenangkan.
"Ya udah semoga dia baik-baik aja" pasrah Gisel,merekapum berangkat sekolah tanpa Aurel.
"Udah jam 6.30 gue harus berangkat sekolah gak boleh galau,ayo semangat Aurel" ucap Aurel menyemangati dirinya sendiri.
"Aurel" panggil seseorang.
"Kamu..temennya Gisel yah" ucap Aurel tersenyum lebar untuk menutupi kesedihannya.
"Iya lo gak sah sok kuat deh kalau masih mau nangis,nangis aja" ucap Rendi,yah orang itu adalab Rendi.
"Siapa coba yang mau nangis" ucap Aurel berusaha menahan bendungan air matanya yang hampir keluar.
"Gak usah bohong" ucap Rendi tegas.
Tes tes tes air matanya luruh seketika,yah Rendi sudah berhasil meruntuhkan pertahananya.
"Yok berangkat sekolah bareng gue sambil terusin nangisnya di mobil"ledek Rendi di sambut kekehan dari Aurel,merekapun berangkat bersama.
Skip sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets LIA
General FictionDimana ada tiga gadis kembar dari kelurga dirgantara namun kelurga itu tidak harmonis karna adanya pilih kasih antara orang tuanya. Satu diantara gadis itu harus rela berkorban untuk saudaranya apapun itu bahkan nyawanya pun di kasih. Kepo langsung...