salah paham

53 6 7
                                        

Seorang perempuan sedang mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata,setelah mendapatkan kabar dari seseorang,ia langsung pergi.

Perempuan tersebut berlari menyusuri taman mencari keberadaan saudaranya,ia marah dengan dirinya mengapa setelah dari markas ia tak langsung kembali kerumah mengapa ia harus menginap di alpatemennya.

"Gisel....Gisel.....Gisel"panggil Adel berulang-ulang.

Tiba-tiba Adel melihat seseorang seperti Gisel namun ia tak dapat memastikannya sebab perempuan itu membelakanginya, Adel mendekat dan benar bahwa itu Gisel adeknya.

" Gisel..."Adel memengang pundak Gisel yang bergetar.

"Adel" Lirih Gisel,Adelpun memeluk Gisel.

Gisel makin terisak dalam pelukan Adel,tiba tiba hujan menguyur mereka berdua seakan akan mengisyaratkan kesedihan kekecewaan mereka berdua.

"Maafin kakak sel kakak gak ada saat kamu butuhin" ucap Adel menyalahkan dirinya sendiri.

"Gak....i...i...ini gak sa...lah kakak ini memang takdirku"jawab Gisel yang tak suka melihat Adel seperti ini.

" Udah mending kita langsung pulang aja nanti kamu sakit jangan nangis lagi senyum dong"hibur Adel,Giselpun tersenyum.

"Gak neduh dulu"tanya Gisel sambil mengusap sisa air matanya.

" Gak udah terlanjur basah kita naik montor sambil hujan-hujan"yengir Adel.

"Hadeh itu mah malah bikin sakit del" ucap Gisel.

"Hehe gk papa kali itung-itung buat ngehibur diri" ucap Adel yang dibalas anggukan oleh Gisel.

Mereka pergi menuju motor Adel,mereka bersenang senang malam ini walaupun tanpa Aurel,setelah sampai di kediaman Dirgantara.

Gisel masih di depan pintu tanpa berniat untuk masuk.

"Huuf sel ayo masuk jangan takut ada aku"Adel mengandeng Gisel memasuki rumahnya.

Di ruang tamu sudah ada papi,mami,dan Aurel yang menunggu kedatangan Gisel.

"Pinter yahh udah jam segini baru pulang,kamu lagi adel udah dua hari gak pulang"ucap mami.

"Gisel kamu dari mana kok baru pulang,kamu Adel juga habis dari mana bikin papa kawatir aja?"tanya papi lembut.

"Aku ginep di rumah temen pi,tadi di jalan ngeliat Adel"bohong Adel.

"Ya udah sana masuk ke kamar ganti baju setelah itu turun kita akan bahas ini"tegas Micshel.

Suasana di kediaman Micshellia Dirgantara malam ini menyeramkan karna sebentar lagi akan ada perang dunia kedua,sedangkan Aurel nampak gelisah.

Sedangkan dua gadis yang ada di ujung tangga sedang menimang-nimang apakah mereka akan turun.

Gisel menggemgam erat tangan Adel
"Del gue takut" ucap Gisel.

"Lo tenang aja ada gue" tenang Adel.

Setelah mereka samapi di bawah semuanya menatap merek bak seorang tahanan terutama si mama.

Triplets LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang