Ada apa dengan Viero?
✨✨
Sabtu ini gue kerja kelompok bareng Viero, Rendi dan Jona ngerjain tugas Sejarah. Males banget ga sih baru masuk sekolah udah ada aja tugas numpuk. Tapi untungnya gue sekelompok sama Rendi, si ahlinya Sejarah. Dan untungnya lagi gue gak sekelompok sama Haikal ataupun Yusuf. Gue ngebuka smartphone gue, dan mendapatkan telepon dari Jona,
"Hallo Jo" Kata gue lewat telepon
"Hallo Ki, gue didepan perumahan lo nih" Katanya
"Eh Jo, masuk aja gue diblok IV, lurus terus nanti ada disamping kanan. Masuk deh rumah gue nomor 9" Kata gue panjang lebar
"Yaudah, lo tunggu depan rumah ya" Jona
"Iyaa" Gue
Setelah memutuskan sambungan telepon Jona, gue langsung menuju ke teras rumah. Menunggu Jona,
"Lah, kok lo berdua duluan yang sampe sini?" Tanya gue
"Hehe, kita daritadi disini. Tapi gaada yang mau ngetok pintunya" Ucap Rendi
"Yehh... Yaudah tungguin Jona dulu. Dia tadi telpon gue udah sampe depan perum" Gue
Tidak lama kemudian, Jona datang dengan motornya. Dan gue langsung lari, tapi di cegat sama Viero.
"Kenapa Vi?" Gue
"Ren, lo aja yang samperin" Kata Viero dingin dan Rendi pun langsung nyamperin Jona.
✨✨
Karena ini hari Sabtu, dan pastinya Bang Bulan ada dirumah. Pasti ada aja kelakuan bang Bulan yang bikin tugas gue ga kelar kelar. Kayak sekarang aja Bang Bulan malah ngajak Viero dan Rendi buat main PS bareng. Gue sama Jona yang nunggu mereka udah geram aja, masalahnya ini udah jam setengah tiga dan hasilnya baru setengah kelar.
"Dek, sana beli makan" Suruh mama
"Emang mama ga masak?" Tanya gue
"Engga dek, sengaja. Biar kalian beli aja" Mama
"Yaudah deh ma, woi Ren, Vi mau makan apa lo?" Gue
"Apa aja deh" Sahut Viero
"Yaudah, Hokben aja ya. Gue lagi pengen" Kata gue
"Siap" Rendi
"Gue anter ya?" Kata Jona ke gue
"Yaudah ayo" Gue
Sampainya di Hokben gue dan Jona mesen dan nunggu pesanannya jadi. Kita nunggu sambil bercerita tentang kisah dia, ya sedih juga sih dengerinnya. Pasalnya dari lahir mamanya udah meninggal karena melahirkan Jona. Jona juga sering pindah tempat tinggal, dia lahir sampai usia 13 tahun di Bali, lalu SMP di Medan dan SMA kelas 10,11 di Surabaya dan sekarang dia di Jakarta.
"Lo gimana?" Tanya Jona
"Gimana apanya?" Tanya gue
"Kisah lo lah" Jelasnya
Pada saat gue pengen cerita, mas nya manggil nama gue dan gajadi lah gue bercerita.
✨✨
"Assalamualaikum!!" Teriak gue dari luar rumah
"Waalaikumsalam" Kata orang dalem
Dan ajaibnya Rendi sama Viero udah ada didepan laptop,sambil ngerjain tugas. Ntah disuruh bang Bulan atau emang mereka udah males main game.
"Nih makan dulu" Kata gue
"Vi, lo kehilangan start kayaknya nih" Ucap Rendi yang gue sendiri ga ngerti dia ngomongin apa
"Lo kok ga minta temenin gue, Ki?" Tanya Viero
"Ya lo kan lagi asik main tadi" Gue
"Ya kan bisa ngomong" Viero
"Udahlah, emang kenapa sih?" Gue
"Lo gapeka ah Ki" Ucap Rendi sambil ketawa
"Diem lo Ren" Kata Viero dengan wajah datar
Selesainya makan, kita langsung ngerjain tugas Sejarah. Dan baru selesai sore jam 4-an. Jona pamit karena ada les musik. Tinggal lah 2 orang ini dirumah gue,
"Pulang kek lo berdua, eneg gue liat lo mulu" Kata gue
"Yaelah gitu amat lo sama gue" Kata Rendi sambil mainin stik PSnya
Karena Rendi sama Bang Bulan lagi battle, Viero duduk disamping gue. (((masih dengan wajah btnya)))
"Kenapa sih Vi?" Tanya gue
"Ga kenapa-kenapa" Ucapnya singkat
"Gapapa, tapi bt gitu. Kenapa? Lo kalo gamau cerita gue cubit ya" Kata gue dengan mengeluarkan jurus andalan yaitu cubitan semut, katanya sih cubitan gue paling sakit.
"Gapapa" Katanya lagi, dan langsung gue cubit, tapi dia malah marah.
"Ren, lo minta jemput Haikal aja ya. Gue balik duluan" Ucapnya ke Rendi.
Tadi gue cubit ga kenceng-kenceng banget kayaknya. Kok dia baper sih. Dia juga langsung pamit ke Bang Bulan dan Mama. Tapi ga ke gue.
"Vi, maaf ya kalo cubitan gue tadi sakit. Gue ga pake tenaga kok nyubitnya.. Maaf ya vi" Ucap gue yang ga digubris sama sekali sama Viero
"Hati - hati vi" Gue
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi - Jeno (ft. 00l)✔
Fanfic[completed] Jangan pergi jika tak ingin membawa lukamu sendiri. Tetap tinggal disini.