PERTEMUAN

1 0 0
                                    

Tahun ke tahun telah ku lalui dengan belajar dengan giat. Tanpa kata lelah aku belajar. Dan tak terasa saat ini aku sudah akan naik kelas sembilan.

Banyak sekali hal yang aku lalui dengan menyenangkan. Mempunyai teman baru sahabat baru dan juga keluarga baru.

"Nam..." Panggilan cempreng itu berhasil membuyarkan bayanganku tentang masa lalu.

"Kenapa?"

"Kamu nggak mau pulang?"

"Pulang? Memangnya sudah waktunya?" Tanyaku binggung.

"Ya ampun, Nam!" Serunya sambil menepuk keningnya. "Udah dari lima belas menit yang lalu. Dari tadi aku tinggal ketoilet sampai aku balik lagi masih aja disini." Dia hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Heheheh. Sorry nggak fokus."

"Ayo pulang!"

"Ayo!"

🎎🎎

Beberapa tahun kemudian....

Aku sekarang adalah mahasiswa jurusan ekonomi di salah satu universitas negeri ternama. Sebelumnya aku merasa takut gagal, tapi semua dapat aku lewati dengan mudah.

Sekarang aku sudah memasuki semester 3. Dan aku sangat beruntung bisa masuk universitas dengan jalur biaya siswa secara penuh. Jadi aku tidak terlalu memikirkan tentang masalah bayaran sekolah.

Sekarang aku sudah punya tempat tinggal yang lebih layak sengaja aku mencarinya yang tidak terlalu jauh dari kampus. Sekarang aku sudah punya pekerjaan yang sudah aku tekuni dari sejak sebelum selesai sekolah SMA. Uang dari hasil kerjaku cukup untuk bayar kontrakan dan makan sehari-hari.

Teman-teman anak jalanan yang lain juga sudah tinggal dan kerja di tempat yang lebih layak. Tapi hanya satu orang yang tidak pernah terdengar kabar bak hilang ditelan bumi keberadaannya. Ya Nando. Aku sudah tidak menjumpainya semenjak aku diterima di kampus.

Entah kemana dia sampai tidak ada dari kami yang pernah melihatnya sejak hari itu. Hari dimana mobil mewah berhenti di hadapannya dan salah satu penumpang nya berbicara dengan nya.

#####

"Nam! Kamu mau pesen apa?"

"Ah? Ehm.... Nasi goreng aja deh"

"Jadi dua mas nasi goreng nya"

"Baik ditunggu ya mba"

Awan gelap sudah seharian menghiasi langit ibu kota. Tapi air masih engan untuk turun membasahi bumi. Angin masih terus bertiup membuat suhu sekitar mulai dingin. Guntur terlihat mengintip dibalik awan gelap. Orang-orang mulai cepat berjalan takut hujan tiba-tiba turun.

Suasana di kantin mulai berangsur sepi karena sudah hampir semua mahasiswa pulang. Dan tinggal segelintir mahasiswa termasuk aku dan sahabatku ini yang masih asik di kantin menikmati nasi goreng.

"Eh abis ini kita masih ada kelas lagi nggak sih?"

"Nggak ada Ca. Tapi besok kita ada kelas pagi doang deh kalo nggak salah."

"Hmm... Males banget kuliahnya pagi mana dosennya nyebelin".

" Hahahha.... Nggak boleh gitu. Nanti kuwalat baru tau rasa kamu."

"Abisnya nyebelin sih. Oh iya! Kamu sudah denger kabar Nando belum?"

"Belum. Kenapa?"

"Kata si Bayu pernah liat dia sekilas, tapi pas mau di samperin dia malah nggak ada. Sebenarnya Nando itu kemana ya? Dia pergi gitu aja. Kamu kan lebih dekat sama dia. Apa kamu tahu dia kemana?"

Apakah ini takdir?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang