❤~23

11.8K 498 147
                                    

Special Author's POV ❤

WARNING! 🔞🔞🔞 CHAPTER INI MENGANDUNG ADEGAN PANAS SEPANAS WAJAN YANG DIBAKAR(?)
JANGAN LUPA SIAPIN TISSU, ATAU PENUTUP MATA BAGI YANG TIDAK KUAT. Eh tapi nggak yakin ding ini bakal beneran hot apa enggak.

Dani senyum sumringah lihat makanan yang dibawa pramusaji resto dari pesenannya akhirnya dateng. Sesuai janjinya Heri tadi siang, penebusan dosa-dosanya bakal dianggep lunas kalo ntraktir makanan apapun yang Dani mau karena ngacangin dia di acara kondangan.

"Silahkan makan, Tuan putriku... " Heri godain pacarnya yang dibales manyunan dari Dani. Tapi akhirnya raut mukanya berubah jadi senyum karena dia juga nggak punya alesan lagi buat tetep marah ke Heri.

"Oh, ya.. Soal mbak Maya itu... " Dani sambil sibuk ngaduk-ngaduk makanannya.

"Hm? Kenapa mbak Maya?"

"Loe bilang umurnya 2 tahun lebih tua kan? Berarti itungannya dia masih muda banget dong? Tapi dia udah nikah?"

"Oh itu, dia mah sekolahnya serba cepet. Itungannya sebayanya masih TK, dia udah masuk SD. Dan kabarnya sih dia masuk SMA kelas akselerasi. Ya mungkin jodohnya dateng lebih cepet makanya dia udah nikah sekarang. Memang sih dia bilang berat ngurus anak sambil kuliah. "

Dani ngangguk-angguk. Heri nggak mau memperpanjang masalah nanyain yang lebih banyak kenapa Dani tanya terlalu banyak tentang temen lamanya. Mungkin sekedar kepo?

Heri motong sebagian kecil daging steaknya. Potongan itu dia taruh diatas piring Dani. Dia juga nggak mau kalah, Dani ngambil potongan kentang sama wortel pake garpunya dan dia suapin ke Heri. "Aaaa... " Heri sigap ngelahap suapan yang dikasih Dani. Tenang aja, pengunjung diresto itu nggak bakal peduli sama mereka berdua karena mereka pada sibuk urusan mereka masing-masing. Jadi mungkin mereka bener-bener lagi merasakan dunia pribadi sekarang ini.

"Loe mau makan sebanyak apapun kayaknya nggak bakal bisa gemuk, ya. "

Dani muter matanya. "Maksudnya gue pendek, gitu? "

"Ya, buktinya perbedaan kita berdua."

Dani ngeliat bentuk badan Heri sama badannya bergantian. Iyasih, badan Heri emang menjulang tinggi jauh ngelebihin dia. Secara bentuk badan? Jelas beda. Bodynya oke, nggak terlalu kekar tapi tetep atletis.

"hmm.. Tapi badan lu bagus." Dani lanjut nyendok makanannya.

"Badan loe juga kok. Apalagi loe imut."

"Lain kali ajak gue ke tempat gym, dong."

Heri kaget. Dani mau ngegym? Mau ngebuat badannya kayak punya dia? Serem nggak serem sih kalo nanti Dani berubah jadi cowok imut tapi badannya kotak-kotak... "Lu.. Mau punya badan kayak gue? " tanya dia sambil nunjuk ke diri sendiri.

"kenapa? Nggak boleh? "

Mau jawab nggak boleh, tapi namanya Dani juga laki, alasan mau ngebentuk badan harusnya hal yang lumrah kan? Tapi..

"Nggak lah! Gue bercanda. Gue emang suka liat badan atletis kayak punya loe. Tapi bukan berarti gue mau punya juga badan kayak gitu."

"Suka? " Heri senyum sumringah beberapa saat tapi raut mukanya langsung berubah jadi sedih. "Lu suka sama semua cowok badannya kayak gini? "

"Kan loe pacar gue.. Ya suka lah.. "

Heri ngomong sambil nahan senyum.  "Cuma gue seorang. Nggak boleh suka yang lain."

"Ya yang lain kan sukanya sama yang dadanya gede sama rambut panjang shining shimering splendid."

"Buktinya gue kan suka sama loe."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Arrogant X Mr. Aggressive (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang