"Kamu belajar yang semangat ya, jangan bandel." Ucap Bang Yohan ketika aku baru saja turun dari mobilnya. Ya, hari ini aku diantar oleh Bang Yohan untuk berangkat ke sekolah karena Mang Ujang mendadak tidak enak badan.
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Lagian hari ini adalah hari kedua ku di sekolah, jadi mana mungkin aku berani membuat ulah. Selain itu, Ayoolah aku baru mengenal 3 orang yang ada di sekolah ini selain Guanlin dan Daehwi, tentunya. Dan juga, baik Kyulkyung, Yoojung juga Doyeon itu terlihat seperti anak anak yang taat aturan, bukan anak nakal yang suka membuat ulah.
"Yaudah, kalau gitu nanti pulang biar Bang Lucas yang jemput kamu, soalnya Abang masih ada acara di kampus. See you Sweetheart"setelah mengucapkan itu, Bang Yohan langsung pergi meninggalkan gerbang sekolahku yang kini sudah mulai ramai, karena banyak siswa maupun siswi yang baru saja datang.
Aku berjalan dengan santai, menyusuri setiap koridor menuju kelasku. Mengabaikan beberapa tatapan yang terus tertuju padaku. Bahkan aku sempat berfikir apakah ada yang aneh dengan penampilanku sekarang atau tidak.
Brugh'
"Kakeek! .... Shhh Aaawwh"
Entah karena aku yang berjalan sambil melamun atau memang gadis yang kini berdiri di hadapanku ini sengaja membuatku terjatuh. Yaa, Aku terjatuh dengan tidak elitnya setelah tersandung kaki seorang gadis yang kini tengah menatapku sambil tertawa bersama teman temannya.
Astaga. Apa dia tidak punya syaraf responsif? Atau tingkat kepekaannya sangat rendah? Apa dia tidak berniat menolongku? Tidak punya rasa empaty? Kurasa otaknya sedikit geser.
Huufft.. Apa yang aku harapkan? Aku mencoba bangkit. Aku tersenyum kecil melihat lututku sedikit memar dan sakit ketika di gerakkan. Ini pertama kalinya aku terluka semenjak kejadian itu.
"Hahahaha.. coba lihat dia jatuh dan berteriak 'Kaakeeek~~' "
Aku mencoba mengabaikan tiga orang gadis yang berada di hadapanku. Namun, lagi-lagi mereka membuatku menghela nafas lelah ketika akses jalanku dihalangi oleh mereka.
"Heh, Cupu! Percuma kamu teriak Kakek Kakek gabakal dateng juga dia ke sini!"
Aku menatap gadis yang paling tinggi dari ketiga gadis itu datar. Gausa di perjelas juga aku tau, Kakek ga mungkin datang meski aku panggil seribu kalipun. Dan tadi itu aku cuma latah, huh.
"Kenapa lihat - lihat? Berani sama kita?"
Hell, aku punya mata. Lagian kalian siapa? Aku juga ga kenal kalian.
"Jadi ini, perempuan yang kamu bilang kemarin berani deketin pangeranku?"
Aku menaikan sebelah alisku. Hell, Fitnah macam apa di pagi-pagi seperti ini? Dan lagi pula siapa yang kamu sebut 'pangeranku' itu?
'Nayoung Dwigatha' Nama gadis yang baru saja mengejekku dan memfitnahku. Sebenernya siapa dia?
"Please deh, Sakura sayang~ Cewe kaya dia tuh bukan levelku. Ga sudi aku saingan sama dia! Yang bener aja, kamu salah kali? "
Lagi. Dia mulai memancing emosiku.
"Tapi cewe cupu ini, yang kemarin aku liat dikantin sama Guanlin."
Aku mendelik.
Jadi, ini semua karena Guanlin? Mereka yang dimaksud oleh Kyulkyung kemarin? Hh.. astaga."Iya Nay, ak juga liat kok."
"Well.. Heh Cupu! Kalo sampe yang di bilang mereka benar. Siap siap kamu bakal Out dari sekolah ini." ancam Nayoung seraya menudingkan jari telunjuknya tepat di depan wajahku.
"Kamu yang bakal Out dan Say Goodbye dari sekolah ini setelah jari telunjuk itu patah dengan tanganku sendiri!"
Aku menoleh ketika mendengar suara Yoojung mendesis tepat di belakangku. Seolah bukan Yoojung yang ku kenal kemarin, kini gadis itu tidak menunjukan ekspresi apapun selain wajah datar, yang tentu saja aku baru melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Princess
FanfictionSomi Ametta Matthew Salah satu putri keluarga Matthew. Anak kelima dari enam bersaudara. Karena trauma dan penyakit yang dialaminya, ia hidup bagaikan Tuan Putri, Namun menurutnya ia hidup seperti dalam 'sangkar emas' yang mengurungnya selama ini...