Matthew's Family

334 22 0
                                    

Bandara Soekarno Hatta.

"Somi Ametta Matthew  ."

Atau biasa di panggil Somi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atau biasa di panggil Somi. Gadis kelahiran Canada 17 tahun yang lalu. Anak ke 5 dari 6 bersaudara. Menyukai warna coklat muda, tapi tidak suka makanan manis bernama coklat. Hobi membaca, dan Menari. Tidak suka hal yang bertele tele dan basa basi. Anti dengan yang namanya omong kosong. Lebih suka diam dirumah sambil nonton Drakor di banding shopping di Mall. Dan tidak suka jadi pusat perhatian. Itulah aku.

Aku memutar kepalaku mencari sumber suara yang baru saja memanggilku. Senyumku merekah ketika tahu siapa orang yang memanggilku itu.

"Akhirnya kamu sampai juga." ucap Seorang gadis yang kini sudah berada di hadapanku.

Aku hanya tersenyum tipis ketika tubuh mungilnya merengkuhku kedalam pelukannya.

"Oh iyaa gimana tadi flight nya? Lancar kan?" Tanyanya sambil tersenyum. Senyum yang sudah sangat lama tak ku lihat. Dan tentu saja sangat ku rindukan, terlebih lagi jika Kakak sulungku ini sudah mengeluarkan gummy smile nya. Ia jadi terlihat sangat menggemaskan menurutku.

"Gimana kabar kamu De?" tanyanya lembut, tangannya merapihkan suraiku yang sedikit berantakan. Ah aku menyukai sikap Kakakku yang satu ini. Ia sangat perhatian seperti Ibu.

"Baik." Jawabku. Mataku mengedar ke segala penjuru, mencari keberadaan saudaraku yang lainnya.

"Mereka udah nungguin kamu di rumah. Lagian juga kan kalau ikut semua jadinya kayak mau tawuran.. " jawabnya di sertai dengan kekehan. Ia selalu tau apa yang ada di pikiranku. Membuatnya seolah olah seperti cenayang.

Aku mengangguk mengerti. Jujur saja sebenarnya sekarang aku tengah risih karena aku dan Kakakku kini jadi pusat perhatian. Bukan! Bukan karena penampilan maupun Kakakku yang aneh. Tapi karena ada sekitar ±5 orang dengan baju serba hitam dengan wajah sangarnya yang tengah mengawal kami. Ralat! Bukan kami tapi aku. Ya aku.

"Ayo pulang! " Serunya ceria, kemudian ia menggandeng tanganku berjalan menuju parkiran, dan tak lupa dengan orang orang bertubuh besar yang mengikutiku dari Thailand itu.

Dan ah ya.. Kenalkan dia adalah Kakak sulungku, Lalisa Denaya Matthew atau bisa disapa Lisa . Usia kami hanya berpaut 4 tahun. Dan sekarang ia tengah berada tahun terakhir kuliahnya.

"Kamu bakal tinggal di sini kan De?" tanyanya. Saat ini kami sudah berada di dalam mobilnya.

Aku menoleh kearahnya dan tersenyum.

"Tentu saja." Setelah Kakek tidak ada memangnya apa lagi yang aku harapkan? Masa iya aku di Bangkok sendirian. Ya sudah ±9 tahun aku tinggal di Bangkok bersama kakek setelah nenekku pergi.

Tadinya Kakek memang tinggal di Indonesia tapi setelah kecelakaan itu ia pun memutuskan untuk kembali kenegara asal nya, Thailand. Dan dia juga membawaku, hanya aku.

PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang