ACCIDENT

2.3K 106 10
                                    

Tak terasa , kandungan Ily kini berusia 8 bulan. Bukan hal mudah untuk selalu menjaga anak yang berada dalam kandungannya.

Beberapa kali Ily hampir terjatuh karena kecerobohannya, begitu pula hal lainnya. Namun ia masih bisa menjaga mereka, ya... baby twins.

Tae menjadi semakin over ptotective pada nya begitu pun keluarga Ily dan orang tua Tae.

Hari ini mereka bersiap untuk pergi berlibur ke pantai, Keinginan Nabila yang selalu Ily dan Tae turuti karena mereka telah menganggap Nabila sebagai anaknya.

Tae, Ily , Nabila, baby Sakha, mom dad pun ikut pergi kecuali twin brothers Ily . Mereka mempunyai pekerjaan yang membuat mereka tak bisa hadir dalam acara piknik kali ini.

Tae menggendong Nabila, sedangkan Ily menggendong Sakha .

"Sayang, sini biar dad yang gendong Sakha , kamu lagi hamil sayang"
"Dad... tenang saja, Ily gapapa kok"
"Yaudah , tapi kalau kamu merasa lelah langsung kasih ke daddy atau yang lainnya ya"
"Iya daddy... "

Ily berjalan berdampingan dengan Tae, banyak yang menatap mereka iri.

Tampan dan cantik bersama kedua putra putrinya dan istri yang tengah mengandung.

Sempurna, namun seseorang menatap mereka dengan tatapan penuh amarah , sorot mata tajam itu menatap Ily dengan lekat dan menatap ke arah dua anak yang kini berada di dekatnya.

"Lo udah buat gue menderita seperti ini, maka lo harus terima akibatnya"

Orang itu tersenyum jahat begitu menyeramkan.

〰〰〰〰〰

"Ommy, dedek agi apah ?"
"Coba kakak tanya sama adeknya" kemudian tangan Nabila terulur memegang perut Ily yang kini semakin membesar, dengan penuh tekad dan mata berbinarnya Nabila langsung menyentuh perut sang mommy.

"Dek... dedek Nabil agi apah?"
"....." tak ada jawaban, ia mencoba bertanya kembali.
"Dedek agi aapah?"
"....." hening, hingga membuat Nabil berkaca-kaca menatap Ily dengan wajah sendunya.

"Ommy, tenapa dedek Nabil dak awab?" Ily mengelus rambut Nabila kemudian menggenggam tangan Nabila untuk mengelus perut buncitnya.

Usap....

Usap.....

Usapan itu membuat sesuatu yang berada didalam sana bereaksi.

"Ommy..." jerit Nabil membuat Sakha yang tadi tertidur membuka mata , Sakha menatap Nabil dengan wajah cemberutnya.

"Tenapa dedek aka??"
"Huueeehhhh.... huueehhhh" sssttt ssstttt ... Ily menenangkan Sakha kembali , Nabila melihatnya dengan pandangan malas. Adiknya itu selalu membuat Ily mengalihkan perhatian darinya.

"Ommy..."
"Kenapa sayang???"
"Tadi dedek gelak"
"Itu tandanya dedek juga sapa kakak Nabil"
"Ditu ya ..." Nabila menganggukkan kepalanya seolah mengerti.

Padahal.... Tidak mengerti sama sekali

Tae kini berada di salah satu bilik kamar mandi yang sedari tadi ditunggunya. Membosankan dan membuatnya tak tahan saat perutnya terus bergejolak meminta di keluarkan.

Tae dengan segera keluar dari kamar mandi dengan santainya , tanpa ia tau bahwa sedari tadi banyak orang yang mendumel karena lamanya Tae di dalam kamar mandi.

Tae kini mulai berjalan kembali untuk menghampiri Ily dan juga yang lainnya, namun ia melihat Ily berada di sisi timur hanya dengan Nabila, ia yakin Sakha Ily titipkan pada mom dadnya .

Tae mendekat.... matanya kian menyipit hingga akhirnya Tae berusaha mendekat ke arah mereka.

"Sayangg... kamu dari mana aja???" ucap Ily khawatir karena ia baru menemukan Nabila yang kini sedang bermain pasir .

"Ommy Ly, tadi Nabil di kasih ini..." ucapnya seraya memperlihatkan benda yang ia bawa.
"Heyyy... kenapa Nabil menerimanya?? Untuk apa itu sayang?? Cepat buang" Ily berbicara dengan aura ketakutan miliknya.
"Dak au ommy, tata olang tadi , Ommy akan celamanya dadi milik nabil kalo nabil lakuin ini" tanpa aba aba , tanpa bisa menghindar.

JLEB

"Nna...billl" ucapan lirih serta mata yang berkaca-kaca .

"ANAK SIALANNNN... APA YANG KAU PERBUATTTTT ...!!!!!!" Bbrrukkkk... Tae mendorong Nabil dengan keras.  Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri dimana Anak itu menusuk Ily dengan sangat cepat.

Tae baru sadar akan apa yang dilakukan Nabila pada istrinya setelah anak itu memperlihatkan pisau tajam pada sang Willy. Sangat di sayangkan karena jarak Tae dan mereka sangat jauh, hal itu membuat Tae tak bisa menghentikan apa yang anak itu perbuat pada istrinya.

"Anji**... sial**...!!!!! Anak sial**... pembawa sialllll... aakkhhh... "

"Sayang... tetap bertahan, untuk aku dan anak kita... " Tae berusaha sekuat tenaga untuk tenang dan menghubungi ambulance serta memberi tahu momdad nya.

"Bb..abby..." ucapan itu terdengar sangat menyakitkan ditelinga Tae ....Tae mengecup puncak kepala Ily dan bertahan disana.

"Mereka akan baik-baik saja... mereka kuat, mereka pasti bisa bertahan... kamu juga harus bertahan sayang..."

Cup

Cup

Cup

Nabila?? Ia kini menatap ke arah telapak tangannya yang sudah berlumuran darah orang yang disayanginya.

Darah melah.

Darah ommy.

Darah itu kalna Nabil.

Nabil benci dalah.

Nabil benci melah.

Nabil gak mau ommy pelgi.

"Ommy..."
"....."
"Ommy, tangan Nabil beldalah" Nabil mendekat ke arah Ily dan juga Tae yang kini sedang memendam amarahnya.

"Ommy... Nabil dak suka dalah...hapusin ommy....hiks hiks hiks...ommy... Nabil au pulang...hiks hiks..."

Saat Tae hendak berdiri dan menumpahkan amarahnya pada gadis kecil itu, ambulance datang bersamaan dengan kedua orang tua mereka yang baru turun dari penginapan.

Mom dad menangis tak kuasa melihat keadaan putri mereka satu-satunya.

Perut Ily semakin banyak mengeluarkan darah.

"Tae.. Ily harap semua akan baik-baik saja"

"Ya sayang... kamu dan baby akan baik baik saja .. " cup

Saat Tae melepas ciumannya pada kening Ily , mata indah itu tertutup dengan perlahan.Tae menangis tak kuasa melihat keadaan istrinya seperti ini.

Tuhan... selamatkan mereka, mereka adalah hidupku

〰〰〰〰〰〰

Aku up nih.... kalian mau aku tamatin cerita ini dengan ending seperti apa???

Happy??

Sad??

Langsung saja VOTE dan Komentarnya aku tunggu guyssss...






OUR WEDDING || (Complete Di DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang