Diana menatap sebal Cyra pasalnya Adnan tampak mendekati gadis kampung. Lagi-lagi terasa sesak saat Cyra membanggakan kampus dengan prestasi akademik dan agama. Diana tidak suka melihat Cyra selalu di puja mereka.
Cyra tersenyum ramah pada mereka saat memberi tepuk tangan. Ia sangat bangga saat Dekan memberikan sebuket bunga dan piala.
Cyra memberi pidato singkat lalu membungkuk sopan. Senyum manis terukir indah menatap teman sefakultas. Dia melambai pada mereka penuh kebahagiaan akan prestasinya.
Afraz terdiam tidak percaya gadis aneh yang di cap tidak menjaga waktu ternyata berprestasi. Dia kira gadis itu hanya bisa menunduk, berbicara gagap dan pemalu. Ternyata gadis ini memiliki banyak bakat.
"Pak," panggil Suparto.
"Iya, Pak ... ada apa?"
"Bagaimana menurut Anda Dik Cyra?"
"Membanggakan."
"Betul, dia gadis yang sangat berprestasi. Anda tahu, dia Santriwati di Darul Huda."
"Iya, saya cukup tahu."
Berakhir sudah obrolan antara Afraz dan Suparto. Kedua Dosen itu terdiam menatap Cyra kagum. Untuk Suprapto pria paruh baya ini begitu bangga, sedangkan Afraz terlihat biasa saja tanpa ekspresi.
Cyra turun dengan riang menuju teman-teman sefakultas. Banyak pelukan yang dia dapat dari teman seangkatan. Ia tersenyum bahagia mendapat ucapan serta pelukan teman-temannya.
Diana mengepalkan tangan tatkala Adnan begitu tulus menatap Cyra. Rencana licik menguat saat menatap Pak Hendra. Dia akan menghancurkan Cyra apa pun konsekuensinya.
"Sintia dan Siti ayo jalan," ajak Diana.
"Mau apa?"
"Ayolah," pinta Diana.
"Baik, ayo."
Di taman belakang, Diana terus mencaci Cyra. Syukur 2 orang lainnya juga tidak menyukai Cyra. Dengan begini mereka bisa bekerja sama untuk menyingkirkan Cyra.
"Aku ingin menghancurkan, Cyra!" seru Diana.
Sintia dan Siti saling pandang untuk menanyakan apa rencana Diana? Mereka menepuk bahu Diana pelan. Kedua gadis ini tanpak antusias ingin mendengar rencana Diana.
"Aku kurang paham, memang apa rencana kamu?" tanya Siti.
"Menghancurkan nama baik, Cyra. Ini terakhir kali si cupu mendapat penghargaan dan nama baik. Aku akan menghancurkan dia sampai titik terdalam. Nama akan hancur serta di cela semua orang!"
"Maksudnya? Kita menghancurkan nama dengan cara bagaimana?" tanya Sintia.
"Zina, kita lakukan itu."
"Apa? Mana bisa Cyra melakukan itu!"
"Otak di pakai, Woi! Kamu tahu Pak Hendra si Dosen mesum yang memiliki Istri dua?"
"Ya Allah, kamu serius ... jangan bilang kamu ingin Cyra di nodai. Namanya akan hancur karena berusaha menggoda Pak Hendra lalu perbuatan zina itu sangat di laknat. Pasti nama Cyra rusak!" jabar Siti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Suci Adiba (END)!
RomanceHeight Rank # CSA = 1 Islami Adiba (18) gadis sederhana melanjutkan study di Ponorogo. Dia gadis dari keluarga sederhana tanpa kemewahan. Karena kegeniussan ia mampu menamatkan pendidikan sekolah menengah atas di usia 15 tahun. Kini dia kuliah di IA...