bagian pertama

48 3 0
                                    

#bismilah
#Perihal_Hati
#bagian_awal

Siapa yang tidak punya aib? Siapa yang tidak punya kesalahan? Siapa yang tidak pernah melakukan khilaf? Siapa yang tidak punya masalah? Siapa yang selalu benar? Siapa yang tidak pernah mengalami kegagalan? Siapa yanh tidak menemui titik buntu dan stagnan? Semua pernah melewati dan pernah ada dalam fase itu. Karena bukan perkara fase itu datang kepada kita, tapi bagaimana melewati semuanya dengan harapan dan sandaran hanya kepada Allah.
By:Muh.Ramli dalam buku Rabbi Aku Ingin Mengenal-Mu Lebih Dekat.
_____
Sepenggal tulisan karya Muh Ramli yang jatuh pada tangan Syifa. Gadis berusia 19 tahun.

" apa kamu tak bosan, duduk sendiri sambil berkutat dengan buku?" Tanya Arshad. Penjaga toko buku.

Syifa pun menoleh pada sosok laki-laki yang mematung sembari memperhatikan nya.

"Apa urusan mu atas hal itu? Ini hidup ku mengapa kau selalu mengganggu ku?" Balas Syifa. Dengan tatapan sinis.

"Aku memang tak punya urusan apapun atas hidup mu. Namun, aku selalu merasa tertarik memperhatikan mu, setiap petang kau selalu mampir kemari, lalu duduk dan berkutat dengan buku-buku. Apa kau tak punya pekerjaan lain?" Tanya Arshad penuh penasaran.

Huh... Syifa menarik napas panjang dan kembali menatap laki- laki tersebut.

"Untuk apa penulis berkarya jika tulisan nya tidak untuk di baca? Untuk apa toko buku, perpustakaan di dirikan jika saja tak di pakai untuk menuntut ilmu." Sengit Syifa.

"Hey, Bung. Ilmu bisa di dapat dimana saja. Tidak dengan sekolah saja tapi melalui membaca kita bisa mendapat ilmu. Dan pelajaran yang bisa di ambil dari setiap buku yang di baca. " lanjut Syifa.

Arshad pun tersenyum. "Kau memang aneh. namun, memang benar pula ilmu tidak di dapat dengan sekolah saja. Bahkan dari melihat mu aku pun belajar banyak." Ungkap Arshad.

"Gembel. Sudah, kamu pergi jangan urus hidup orang lain. Urus saja hidup mu. Mau aku mati di sini pun bukan urusan mu." Marah Syifa sambil mengusir Arshad.

"Baik. Aku akan pergi, tapi dengan satu syarat kau harus menjawab pertanyaan ku terlebih dahulu." Tawar Arshad.

"Ok. Baiklah, cepet kau mau bertanya apa?....

"Jika kau mendapat musibah atau ujian dari Tuhan, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Arshad.

"Sabar, Ikhlas dan tawakal. Dan satu lagi perlu kau ingat. Tidaklah sesuatu menimpa kepada setiap manusia, melainkan ada kebaikan yabg akan Allah berikan. Setiap ujian bukan merupakan penghalang dan penghambat untuk tetap berjalan di bumi-Nya. Bukan pula sebagai momik yang perlu di takutkan. Karena ujian hadir di tengah hidup yang kita jalani untuk kita selesaikan, dihadapi, dan di tuntaskan sehingga menjadi pelecut diri. Bukan lari dafinya. Karena bisa jadi ujian yang Allah kirimkan untuk kita merupakan pertanda bahwa itulah kebutuhan kita untuk melanjutkan hidup.
Yakinlah, setiap masalah pasti ada solusinya. Perlu di garis bawahi tidak ada suatu pun yang tidak bisa di lakukan oleh-Nya. Karena satu sifat Allah adalah maha kuasa. Kuasa terhadap segala yang meliputi langit dan bumi. Begitupun dengan segala isinya. Baik yang tampak maupun yang tidak tampak.
Ujiam dari Allah adalah salah satu bentuk pendidikan-Nya untuk menanamkan sifat sabar di dalam dada kita. Maka teruslah bersabar dan yakinlah, setiap masalah ada solusinya. Apa penjelasan ku sudah cukup?" Tanya Putri selepas panjanh lebar bicara.

Arshad mengangguk dan tersenyum." Aku suka penjelasan mu. Yasudah nikmatilah kembali membaca buku. " ujar Arshad lalu berlalu pergi.

Selepas Arshad pergi. Syifa pun kembali melanjutkan aktifitas membaca nya. Hidup dengam buku bahkan berangan-angan di setiap lembar yang ia baca.
Nyatanya masih banyak jutaan kesempatan untuk terus belajar. Meski tidak lewat pendidikan formal. Banyak jutaan ilmu yang bisa di pelajari dan di serap melalui jalan hidup yang di jalani.
Hidup tidak selalu menyajikanmu dalam hal menguntungkan namun, hidup selalu mengajarkan mu cara untuk bangkit kembali.

Perihal HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang