Dikantor kejakaaan negeri, terlihat Dian sedang disibukkan oleh beberapa persidangan yang hari ini sedang dia tanganin, hampir semua persidangannya berjalan dengan lancar tampa hambatan. Mulai dari kasus penipuan, Pencurian bahkan Kasus TIPIKOR, tetapi dia sangat santai mengahadapi semua itu. Berbeda dengan kasus yang akan dia hadapi beberapa hari lagi.
Dian membawa berkas yang akan ditanda tangani oleh pimpinannya, termasuk Surat Tuntutan atas terdakwa Jon Tiger.
Setelah keluar dari ruangan pimpinan akhirnya Dian seperti biasa, karena ini sudah sore, akhirnya dia bersiap-siap untuk pulang. Bukan pulang kerumah, melainkan ke rumah sakit tempat mama Lina di rawat.
Begitu tiba di depan pintu kantornya, Dian melangkah yang sebetulnya tujuannya adalah Halte bus di depan kantornya. Namun, baru dua langkah tiba-tiba sebuah JEEP GC hitam sudah berada di hadapannya menghalangi jalan Dian menuju keluar.
Kaca mobil kiri terbuka. "Haii... Kancil bodoh... naik yuk" Rupanya pemilik mobil adalah si Izzy.
"Elo lagi... ngapain?" Ucap Dian yang menatapnya penuh tanda tanya.
"Perlu aku jawab?" Jawaban Izzy sungguh membuat wajah Dian terbakar, tapi dengan sabar dia masih meladeni Pria menyebalkan itu.
"Okay... salah satu syarat supaya aku gak nagih duitku... kamu harus pulang bareng denganku" Degh!!! Perkataan dari Izzy selanjutnya membuat Dian tak punya pilihan lain.
Setelah mendengus kesal akhirnya Dian naik dari arah kiri Mobil dibagian depan samping Izzy berada.
Saat berada di dalam mobil, Izzy menoleh. "Kamu udah makan?" Tanyanya sembari menjalalankan mobilnya menjauh dari Kantor Dian.
"Belum sih... tapi ntar lah makan klo udah dirumah sakit." Jawab Dian tanpa menoleh ke Izzy.
"Nih aku tadi beli makanan dijalan sebelum kekantor kamu, lumayanlah cukup buat kita berdua" Ucap Izzy sambil memperlihatkan kantongan yang berisi fast food.
"Gak perlu repot-repot... gue juga bisa makan mie instan bentar dirumah sakit" Jawab Dian yang membuat Izzy geleng-geleng kepala.
"Nda usah protes atau aku Cium kamu." Ucap Izzy cuek.
"Loe tuh yah....... arghhhh... huffff..." Dian sangat gerang mendengar ucapan-ucapan dari Izzy.
Kemudian gadis itu sejenak berfikir. Kenapa Izzy yang pertama kali bertemu dengannya dulu sangat berbeda jauh dengan Izzy yang sekarang berada di sampingnya, dulunya Dian sangat mengagumi sosok Izzy, tapi sekarang dia sangat muak bahkan ingin menghajarnya tapi karena mengingat dia punya hutang yang tidak sedikit pada pria itu, akhirnya dia mengalah untuk sementara waktu.
"Kamu tau... Waktu pertama kali ketemu sama kamu itu, aku lagi ada masalah. Makanya aku dingin dan banyak diamnya." Ucap Izzy mengagetkannya.
"Eh... kok... loe tau sih apa yang gue pikirkan tadi" Dian berkata sambil menoleh ke Izzy, mencari jawaban dari matanya.
"Gak kok.... cuma nebak aja...." Balas Izzy lalu kembali fokus ke jalan.
"Zy.. gue mau nanya.... loe tuh yah, kenapa loe manggil gue kancil bodoh? huh!" tanya Dian kembali dengan nada kesal.
"Syarat kedua... kamu gak boleh marah klo aku panggil dengan sebutan Kancil bodoh... dan jangan tanya alasannya kenapa." Izzy menjawab cuek pertanyaan Dian, yang tentu saja membuat Dian sungguh membenci pria itu.
"Argghhhhhhh...... grrr." Dian sudah tak bisa berkata-kata lagi menangani pria itu, dia hanya bisa menahan emosinya sambil mengepalkan tangannya sekuat mungkin. Ia lalu menatap tajam Izzy dengan mata yang sedikit merah. tapi Izzy cuek aja seakan-akan seperti gak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge Of Andra
ActionCerita ini khusus untuk 18+ Jika belum cukup umur di sarankan segera tinggalkan cerita ini. Jangan lupa kritik & saran sangat di harapkan Jangan Lupa Bahagia Tj44