PART 8 - I'm Sorry Nisa

1.5K 24 4
                                    


°POV IZZY°

Aku baru saja selesai mengantarkan si kancil ke rumah sakit. Setelahnya aku segera pulang ke appartemen untuk melakukan sesuatu, yang akan membuat dia kembali menunjukkan senyumannya kepada orang-orang yang masih membutuhkannya.

"Di.... Trust me, aku akan memberikan sebuah gift untukmu nanti" Gumamku dalam hati. Yah, aku telah putuskan dan juga merencakan sesuatu yang akan ku berikan kepadanya.

Tadi siang sebelum jemput Dian, aku sempat memarkir JEEP kesayanganku di VIP parking Rumah Sakit ini, yang tentu saja akan jauh dari penglihatannya, setelah itu aku memilih naik Taksi menuju ke kantornya.

Tak tau kenapa aku hari ini pengen banget bareng dia naik Bus trans keliling jakardus, dan udah bisa ketebak hasilnya. Dian juga aku lihat sangat begitu menikmati kebersamaan kami hari ini, dan tak banyak cerita dan obrolan antara kami. Hanya dengan gerakan dan bahasa tubuh masing-masing yang entah mengapa begitu membuat ku bahagia.

Aku sangat senang waktu menyandarkan kepalaku di pundaknya saat berada di bus, semua yang terjadi padaku tentang masa laluku dan tujuanku saat ini ke Indoges, sejenak pergi dari isi kepalaku. Dan hanya satu kata yang ada di isi tempurung kepalaku saat itu yaitu "Please, stay with me"

Sayang belum saatnya aku mengatakan semuanya ke Dian sekarang, walau aku tau dia menginginkanku hadir di hadapannya untuk menagih janji kecilku dulu yang pernah ku ucapkan. "Ahhh... dia masih saja mengingat anak berbadan gemuk itu dan berkacamata aneh" Gumamku saat aku sudah berada di mobilku.

Tiba-tiba sebelum aku menjalankan mobilku, terlihat seseorang di belakang sebuah ATM centre sedang bersembunyi menggunakan pakaian hitam, beberapa hari ini sering aku lihat dia mengikuti Dian secara diam-diam, tapi dia tidak menyadarinya bahwa aku juga melihatnya dari arah yang berbeda.

Bukan, dia bukan pengagum rasahasianya Dian, lebih tepatnya seperti pengintai. Tapi yang aku herankan, dia adalah seorang wanita. Wajahnya gak pernah terlihat karena dia selalu memakai masker yang menutupi mulut dan hidungnya.

Tak lama kemudian orang itu pergi dengan menggunakan motor Ducati Street Fighter berwarna merah, sempat aku berfikir apakah dia orang suruhan Kenji atau bukan. Yang jelas saat ini aku harus lebih sering dekat dengan Dian karena mungkin saat ini nyawanya terancam.

"Okay Zy, saatnya beraksi" gumamku sambil menjalankan Jeepku bergegas meninggalkan Rumah sakit.

.

.

Beberapa saat kemudian....

Saat ini aku sudah berada di salah satu ruangan yang kujadikan ruang kerja. Di dalam ruangan lengkap dengan Laptop merk buah-buahan yang ke gigit atasnya, berwarna putih dan tentu saja jaringan internet untuk membantuku mencari informasi tentang semuanya.

Okay!!! tiga hal yang harus aku mulai kerjakan dan kutulis di sebuah kertas yang sudah ada di depanku.

1. Orang terdekatnya siapa saat ini ?

2. Gedung Himura group

3. Seseorang yang bisa dipercaya

Poin nomor tiga saat ini, yang menurutku sangat bisa membantu aksiku kedepannya, karena Izzy bukan seorang dewa yang bisa bekerja sendiri. Kemudian aku mulai berselancar di dunia inet dengan mencari segala informasi tentangnya, dengan ditemani sebotol Air mineral dingin tentunya.

Banyak hal yang kudapatkan, tapi kebanyakan tentang informasi-informasi yang gak penting. Tapi ada satu informasi yang sangat menarik buatku saat ini, beberapa tahun lalu dia adalah Manager Marketing Himura Group dan tak ada kabar lagi setelahnya. Tiba-tiba dia sudah menjadi target nomor satu kepolisisan negara ini, sebagai bandar besar Narkotika yang mempunyai jaringan terluas di seluruh nusantara.

The Revenge Of AndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang