Chapter -12. Dahak dan damai beda tipis bukan?

52 10 6
                                    

Harapan dan ucapan Adan di chatnya kemarin mungkin tidak berjalan sempurna..
Why?
Because today, Ara sempat merasakan ada hal janggal di dalam dirinya,  badannya sedikit mengurus dan bahu sedikit meninggi serta wajah yang terlihat semakin memucat padahal ia sudah memakai lipcream warna peach dan telah memakai seragan sekolah untuk bersiap ke Sekolah.

Ara duduk sebentar di kasur sambil menelan obat-obatannya. Ara pun merasakan juga bahwa batuk-batuk Ara semakin parah, jika ia bersekolah hari ini akan ada hal memalukan kembali yang dia dapatkan nantinya, namun Ara tetap bertekad ingin mengejar kewajiban menuntut ilmu.

Beberapa menit setelah melamun....
Obat pun tak manjur.
Obat hanya mencegah dan membuat badan Ara terasa lelah dan mengantuk berat. Tak lama kemudian pun Ara tak sadarkan diri tertidur.

Waktu menunjukkan pukul 06:45 Wib dimana biasanya tubuh dan ruh Ara sudah berada di sekolah, dan pada saat itupun Adan dan Aron sempat kepikiran dan khawatir dengan Ara namun tidak dengan Tania, Hari itu Tania seperti agak membenci Diara mungkin karena beberapa hari kemarin Aron lelaki yang Tania suka lebih over care dengan Diara.

Tania melihat Adan dan Aron fokus ke layar handphone sambil Spam call and Chat ke Ara yang satupun diantara mereka tidak ada respon dari Diara.

Ketika lonceng masuk berbunyi....

Trenggg.....trenggg.....treeenggg.....

Adan merangkul Tania dan Aron sambil  berjalan menuju kelas...

"Eh, kenapa Ara hari ini ga da kabar ya?.."  Mimik muka khawatir Adan sangat terbaca saat itu.

"G tau tu!" Cetus Tania dengan suara tinggi, Adan merasa Tania kurang mood dengan Ara.

"Ngapain lo sosoan nanyain kabar Diara bro, Sok perhatian aja lu." Aron said.

Mendengar Aron bicara ke Adan seperti itu, Adan pun sepertinya Emosi melihat ke arah muka Aron.

Sesampai di pintu kelas Adan melepas rangkulannya dan mereka bertiga duduk di bangkunya masing-masing yang sedepan belakangan duduknya.

Tania langsung menunjuk kearah papan tulis "Udah lah diem lu Ron, ada guru tuh."

"Ciee duduk ndiri ni jombloh upss..." Ledekan dari Aron yang membuat mood Tania good lagi.

"Bacot lu."

"sshhhhh,.diam." gumam Adan.

Saat itu disekolah memunjukkan pukul 8:30 Wib dimana satu jam lagi 9:30 Wib akan pergantian pelajaran.

Adan dan Aron diam-diam lagi menunduk pandangan  ke bawah alias ke laci untuk liat hp kalo aja ada notif dari Ara namun zonk... Notif tidak sama sekali ada...

***
Pukul 08:40 Wib Diara terbangun, dan ngejut serontak berdiri dari kasurnya.. Ia melihat jam yang dia kira masih jam 6:30 Wib ternyata sudah hampa.

Via WhatsApp.

Adan 30x panggilan tidak terjawab.
50 pesan belum terbaca.

Aron 10x panggilan tidak terjawab.
37 pesan belum terbaca.

Tania (Blank) .

Ara menghela nafas karena kelalaiannya jadi mebolos sekolah..
Dia membalas pesan lewat grup Mereka beempat biar adil.

Ara : Guys maaf Ara tidak balas chat Adan sama Aron di pribadi chat, Ara balas d grup aja biar adil, Ara telat sekolah, Ara alpa ya?

Tania : Y ra.

Sejenak grup sepi karena sedang ada pelajaran dengan guru yang Killer.

Hi DIARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang